Peranan Bahasa Indonesia Dalami Belantika Musikdocx
=== Peranan bahasa Indonesia dalami belantika musik ===
PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM BELANTIKA MUSIK
LAPORAN PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Fakultas Syari’ah UNISBA dengan dosen pengampu Heri Isnaini, M. Hum
Oleh :
Nur Najmiddiena 10010115001
AHWAL AL SYAKHSHIYYAH
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah menciptakan kehidupan makhluk-Nya luar biasa indah, memberi berbagai nikmat yang tak terhitung, seperti nikmat sehat, nikmat hidup dengan agama Islam, nikmat harta, dan masih banyak lagi. Serta telah mengutus Rasul-Nya yang membawa ajaran agama Islam yang membawa kita dari zaman jahiliyyah. Serta menurunkan Kitab Suci Alquran sebagai petunjuk bagi manusia sebagai pedoman hidup yang amat baik.
Alhamdulillah berkat Rahman Allah serta Ihsan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Kepada-Nya yang Maha Kuasa dan yang Maha Tidak Terbatas, penulis mohon ampun atas segala keterbatasan baik berupa kekurangan maupun kekeliruan dalam menyusun laporan penelitian ini. Tiada lain kekeliruan dan kekurangan tersebut merupakan bagian sifat dari manusia. Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi keberhasilan di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar…………………………………………………… 1
Daftar Isi…………………………………………………………..2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah…………………………………………3
Rumusan Masalah………………………………………………..3
Tujuan Penelitian…………………………………………………3
Manfaat Penelitian………………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Peranan Bahasa Indonesia Dalam Belantika Musik……………..4
2.2 Realita Belantika Musik di Indonesia……………………………4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………….5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian…………………………………………..9
4.2 Pembahasan…………………………………………….9
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan…………………………………………………..10
5.2 Saran……………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..11
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Manusia berbahasa karena anugerah, sehingga berbahasa (mempunyai akal) dan mempunyai alat artikulasi. Bahasa merupakan system lambing bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok social untuk bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.
Manusia merupakan makhluk social yang pasti hidup dengan orang lain dan juga hidup bernegara. Sebagai warga Negara yang baik tentu mencintai bahasa di negaranya apalagi kita sebagai warga Negara Indonesia yang mempunyai bahasa sendiri yaitu Bahasa Indonesia. Siapa yang akan menjaga dan mencintai Negara ini jika bukan oleh penduduknya sendiri. Peranan bahasa Indonesia pun berperan penting untuk berbagaimacam aspek, misalnya dari cara berkomunikasi, menyampaikan informasi dan lain sebagainya. Salah satu peranan bahasa Indonesia ialah dalam belantika music di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu Negara yang perindustrian musiknya cukup di akui di dunia, ada beberapa band dan penyanyi di Indonesia yang sudah go internasional, namun ada beberapa penyanyi yang hanya membuat lagu dalam bahasa asing padahal ia orang Indonesia yang seharusnya bangga dengan bahasanya sendiri.
Berdasarkan pendapat dan pemikiran diatas, maka izinkanlah penulis untuk membahas “Peranan Bahasa Indonesia Dalam Belantika Musik”
Rumusan Masalah
Bagaimana realita belantika music di Indonesia?
Bagaimana peranan Bahasa Indonesia dalam belantika music?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah agar kita sebagai bangsa Indonesia lebih mencintai dan bangga dengan bahasa sendiri.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian bagi penikmat music maupun para musisi agar bisa lebih mencintai bahasa Indonesia
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Peranan Bahasa Indonesia Dalam Belantika Musik
Tidak rahasia lagi bahwa kreativitas bermusik mampu menjadi profesi di negeri kita dan memberikan nafas ekonomi. Banyak orang yang mencoba menerobos belantika musik untuk merubah nasibnya melalui berkarir solo, duet, atau grup band. Namun, untuk sukses dalam belantika musik bukanlah perkara mudah karena harus mampu berkolaborasi dengan manajemen, pasar musik (konsumen), serta media. Melalui media, anak-anak hingga kakek-nenek mampu mengenal musisi dan karyanya. Media sangat gemar menuliskan atau menyiarkan acara-acara musik dengan melibatkan konteks situasi bahkan media juga mau memberikan wadah untuk para musisi. Konteks situasi yang dimaksudkan adalah momen yang mendukung berjalannya acara-acara musik tersebut. Konteks situasi seperti suasana Ramadhan, Natal, Imlek serta hari raya lainnya banyak dimanfaatkan untuk mengadakan acara musik. Hari-hari besar Nasional juga tidak ketinggalan, seperti hari Sumpah Pemuda dan hari Kemerdekaan yang menjadi sasaran empuk dengan lebel generasi muda. Generasi muda sering menjadi fokus acara-acara musik yang berhubungan dengan sumpah pemuda dan kemerdekaan dengan latar belakang ingin menyampaikan semangat nasionalisme.
Dapat dilihat bahwa belantika musik memiliki fungsi sebagai penyalur semangat nasionalisme. Hal ini mengingat dimensi musik sangat erat dengan kaum muda atau generasi muda.
Namun, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimanakah tindakan konkret semangat nasionalisme tersebut? Apakah hanya sekedar syair lagu? atau euforia aransemen lagu saja? Sulit untuk dijawab. Pada tahun 2011, sekitar bulan oktober, beberapa musisi Indonesia merilis album kompilasi 100 % Cinta Indonesia.
Tidak jauh berbeda, alasan peluncuran album ini juga dilandasi dengan keinginan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan rasa cinta dari masyarakat Indonesia. Benarkah demikan? Juga sulit untuk dijawab. Namun, perlu digaris bawahi bahwa peran musisi dalam menularkan rasa Cinta Indonesia berlebel “sangat penting”.
2.2 Realita Belantika Music di Indonesia
Nama Grup Musik di Indonesia Berbicara tentang semangat nasional dan cinta Indonesia, belantika musik sering lupa akan Bahasa Indonesia. Bukankah Bahasa Indonesia merupakan bagian dari perjuangan hingga menjadi bahasa persatuan dan bahasa nasional? Bukankah Bahasa Indonesia menjadi Identitas bangsa Indonesia? Oleh karena itu, sudah seharusnya rasa cinta Bahasa Indonesia juga patut untuk ditumbuhkan.
Namun, sangat disayangkan bahwa musisi Indonesia saat ini secara abstrak terlihat galau. Galau yang dimaksud adalah masalah kesadaran cinta mereka terhadap Bahasa Indonesia. Endah n Resha, merupakan salah satu musisi yang mengisi album kompilasi 100% Cinta Indonesia. Perhatikan penulisan nama Endah n Resha, terdapat fonem [n]yang memiliki bentuk utuh and dalam Bahasa Inggris atau dalam bahasa Indonesia: dan. Bukankah ada baiknya dituliskan dengan Bahasa Indonesia? Beberapa band atau grup musik di Indonesia memang cenderung gemar memberi nama dengan bahasa asing, salah satunya adalah NIDJI. NIDJI merupakan kata yang berasal dari bahasa Jepang, yang dilafalkan NIJI dan memiliki arti PELANGI. Pemilihan nama sebuah band juga erat hubungannya dengan para personelnya. Kata NIJI atau NIDJI (bentuk utuh oeleh personelnya) dipilih oleh personelnya karena kata NIDJI memiliki filosofi: merefleksikan warna musik mereka yang beragam serta berbeda satu sama lain, namun bisa membiaskannya dalam satu warna musik. Pertanyaan sama saja, kenapa mereka tidak mau menggunakan kata PELANGI yang merupakan Bahasa Indonesia? Jika kata NIDJI diganti dengan menggunakan PELANGI juga tidak akan merubah filosofi tersebut karena memiliki referensi atau makna yang sama. Kegemaran lainnya dalam nama grup musik Indonesia adalah menggunakan Bahasa Inggris secara keseluruhan seperti Derive, Five Minutes, Ten 2 Five. The virgin, The Titans, The Dance Company, The Sisters, The Rain, SHE, Seventeen, Princees, Ninebal, The Pootters, Superglad dan lainnya. Namun, ada juga pemberian nama pada grup musik dengan mencampurkan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, seperti The Lucky Laki. Patut disayangkan bahwa musisi lebih memilih bahasa asing dalam memberi nama grupnya. Namun, sangatlah perlu dipertanyakan apakah benar dengan nama yang berasal dari Bahasa Asing sangat menjamin keberhasilan dalam blantika musik? Bukankah identitas seorang musisi atau grup musik adalah karakter musiknya? Jika kita perhatikan, banyak grup musik Indonesia yang berhasil dengan memberi nama grupnya dengan Bahasa Indonesia. Grup musik Gigi, Dewa 19, Cokelat, Ungu, Kotak, ST 12, Wali, Netral, Padi dan Kerispatih adalah beberapa contoh grup musik yang merasakan kesuksesan di blantika musik Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia. Kerispatih merupakan pemberian nama unik, kenapa? Nama ini berasal dari dua kata yang berasal dari bahasa jawa, yakni Keris yang berarti senjata dan Patih yang memiliki arti sebuah jabatan (mangkubumi). Dua kata ini berasal erat kaitannya dengan Kebudayaan Indonesia, terutama jawa. Sesuai artinya, para personel Kerispatih juga mengindikasikan KERISPATIH, Keris : senjata sakti seorang empu, petinggi kerajaan terdahulu; dan Patih : yang melambangkan jabatan penting dalam suatu kerajaan dan biasanya dijabat oleh seorang laki-laki. Personel KERISPATIH inilah yang akan menggunakan “keris” (teranalogi kerispatih adalah musik) sebagai senjata ampuh dalam melahirkan karya-karya terbaik yang bersifat universal atau dapat diterima oleh semua orang. *Stasiun Televisi dan Nama Penggemar Grup Musik (Fans) Musik tidak hanya membicarakan musisi. Karya musisi tidak akan hidup tanpa ada penggemar karyanya. Musik juga tidak akan dapat dinikmati dan dikenal oleh masyarakat luas jika tidak ada Media yang mempublikasikan. Berbicara perihal penggemar (atau lebih dikenal fans karena begitu senangnya mengucapkan kata ini), sangat perlu diperhatikan bahwa kelompok penggemar musik juga sering memberikan nama bagi kelompoknya dengan mencampur adukkan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Asing atau menggunakan bahasa Asing secara keseluruhan. Misalnya: penggemar Ungu = Ungu Cliquers, The Virgin = VIRGINITY, The Dance Company = THE DANCERS, The Potters = S’POTTER’S, Superglad = SUPERGLAD HERO, Geisha = MY GEISHA, dan masih banyak lagi nama penggemar yang berbahasa asing. Namun, ada juga penggemar grup band yang memilih bahasa Indonesia, misalnya penggemar GIGI = GIGIKITA, Padi = Sobat Padi, Yovie & Nuno = TEMAN YOVIENUNO , Wali = PARA WALI, Mahadewi = PEMUJA MAHADEWI, Kerispatih = MAHAPATIH, Cokelat = BINTANG COKELAT, Armada = PASUKAN ARMADA, dan beberapa penggemar lainnya. Media publikasi yang sangat dinikmati oleh masyarakat adalah televisi. Beberapa tahun terakhir ini, stasiun televisi Indonesia cukup gemar mengadakan konser hingga acara musik rutin sebagai wadah para musisi. Acara musik yang rutin setiap hari tersebut juga memiliki nama. Namun, sangat disayangkan bahwa SCTVlebih memilih nama dari Bahasa Inggris, INBOX. SCTV tidak sendirian karena TVONE juga memberi nama acara musiknya Radio Show. Hal ini cukup berbeda dengan stasiun lainya yang bangga dengan Bahasa Indonesia, misalnya DAHSYAT di RCTI, DERING di TransTV, dan 100% AMPUH di GlobalTV.
Tema Musik: Nasionalisme dan Cinta Indonesia. Dr.Dendy Sugono, peneliti Pusat Bahasa dan dosen Universitas Negeri Jakarta ini pernah menyebutkan dalam sesi kuliah, “Jika cinta Indonesia, cintailah bahasanya, jangan pernah malu berbahasa Indonesia”. Dr. Dendy Sugono yang juga pernah menjabat Kepala Pusat BahasaDepartemen Pendidikan Nasional menyebutkan, “Di Rusia, Australia Bahasa Indonesia sudah mulai dipelajari dan digunakan. Alasannya kenapa? Karena mereka tertarik dengan budaya Indonesia, budaya Indonesia terpancar dari bahasa Indonseia itu sendiri.”. Secara tidak langsung Dr.Dendy Sugono menggarais bawahi bahwa Bahasa memiliki hubungan dengan budaya. Budaya Indonesia sangat majemuk karena Indonesia memiliki suku bangsa yang banyak. Masing-masing suku bangsa juga memiliki tradisi yang didokumentasikan oleh bahasa daerah masing-masing, misalnya: Piso Surit, merupakan kata yang menggambarkan kebudayaan Batak Karo, atau Rumah Gadang menggambarkan kebudayaan masyarakat Padang. Jika saja para musisi sadar akan begitu melimpahnya suku bangsa di negeri Indonesia ini mungkin mereka tak jauh menelusuri benua eropa dan asia untuk mencari nama grup musik mereka. Belantika musik seharusnya bisa menjadi motor penggerak Nasionalisme dan Cinta Indonesia, terutama musisinya. Hal ini karena musisi dan musik merupakan konsumsi yang sangat dekat dengan masyarakat. Jika memang musisi sadar sebagai motor penggerak rasa cinta Indonesia, rasa cinta haruslah terlebih dahulu ada pada diri mereka. Grup musik GIGI dengan nama penggemar GIGIKITA adalah salah satu contoh nyata. GIGI bangga dengan nama berbahasa Indonesia sehingga sangat menyatu jika mereka membawakan lagu-lagu yang bertemakan Nasionalisme. Hal yang sama juga digambarkan oleh Cokelat denga nama penggemar BINTANG COKELAT yang juga pernah menggarap lagu bertema Nasionalisme, salah satunya lagu yang berjudul bendera. Fenomena bahasa Indonesia dalam Belantika Musik seharusnya menjadi perhatian bagi pusat bahasa. Perhatian yang dimaksud adalah kepekaan dan kesadaran Pusat Bahasa bahwa belantika musik juga bisa menjadi visualisasi Bahasa Indonesia dan gerakan cinta Indonesia, sehingga tidak hanya memvisualisasikan melalui guru-guru atau pemerintah. Visualisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah pemberian nama grup atau penggemarnya. Nama yang unik bukanlah harus bahasa Asing bukan. Sebut saja KERISPATIH adalah salah satu contoh nyata yang unik dengan menggambarkan kebudayaan Indonesia. Bahasa Indonesia cukup ditopang oleh banyak bahasa daerah oleh karena itu kenapa musisi tidak mengambil nama-nama dari bahasa daerah saja? Kata-kata seperti Ulos, Batik, Gudeg, Rendang, Piso surit, dan bahasa daerah lainnya seharusnya bisa dijadikan nama grup musik. Implikasinya adalah akan ditelusurinya makna kata tersebut jika grup musik yang menggunakan nama tersebut berhasil dalam belantika musik bahkan akan sangat menguntungkan jika grup musik tersebut mampu bersaing di Internasional. Namun, sangatlah disayangkan jika kelak grup-grup musik luar negeri yang terlebih dahulu menggunakan kata-kata Bahasa Indonesia atau Bahasa daerah suku bangsa yang ada di Indonesia. Baru-baru ini terdengar bahwa dua band Rusia memberi nama grup musik mereka INDONESIA dan SUMATRA. Wajarkah kita marah? Bangga? Mungkin tidaklah patut untuk bangga, justru kita harus sadar dan peka. Cinta bahasa Indonesia bukan dimaksudkan para musisi tidak diperbolehkan menggunakan bahasa Inggris. Bahasa Inggris dapat digunakan, akan tetapi seharusnya lebih diutamakan pada lirik lagu saja, terutama grup musik yang memiliki impian untuk menembus pasar musik Internasional. Semoga menyentuh lubuk kasih kita masing-masing untuk mengasihi dan mencintai Indonesia, terutama Bahasa Indonesia.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang penulis pakai adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi ataupun peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan gambaran factual dan akurat mengenai fakta-fakta yang memang adan buktinya. Kajian penelitian ini difokuskan pada peranan Bahasa Indonesia dalam belantika music.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
a. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan oleh penelitian dengan melihat realita yang ada
b. Wawancara
Wawancara dilakukan peneliti kepada salah satu musisi di kota Bandung.
4.2 Pembahasan
Setelah saya melakukan penelitian dengan memberikan pertanyaan, jawaban yang saya dapat ialah Bahasa Indonesia dalam Belantika Musik kurang berpengaruh.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Peranan Bahasa Indonesia dalam belantika music sedikit kurang berperan, karena masih terdapat beberapa musisi Indonesia yang bahkan tidak mempunyai satupun lagu berbahasa Indonesia. Bahkan nama grup mereka pun menggunakan bahasa asing. Namun bagaimanapun juga kita harus tetap bangga dengan bahasa kita sendiri yaitu Bahasa Indonesia.
5.2 Saran
Saran bagi para musisi dan para penikmat music untuk tetap mencintai produk dalam negeri, karena bagaimanapun kita tinggal di Negara yang tercinta ini yaitu Negara Indonesia, maka pergunakanlah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kompasiana.com/danielfs/bahasa-indonesia-di-belantika-musik_5517b94ba33311a107b65f38
Copyright Notice
© Licențiada.org respectă drepturile de proprietate intelectuală și așteaptă ca toți utilizatorii să facă același lucru. Dacă consideri că un conținut de pe site încalcă drepturile tale de autor, te rugăm să trimiți o notificare DMCA.
Acest articol: Peranan Bahasa Indonesia Dalami Belantika Musikdocx (ID: 119003)
Dacă considerați că acest conținut vă încalcă drepturile de autor, vă rugăm să depuneți o cerere pe pagina noastră Copyright Takedown.
