Laporan Fieldwork Sig A Kelompok 3 [626437]

LAPORAN KERJA LAPANGAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DASAR 1

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sistem Informasi Geografis Dasar 1
yang dibina oleh Fatwa Ramdani, D.Sc., S.Si., M.Sc

Disusun oleh Kelompok 3 :
Giri Hartono (145150400111104)
Toufan Khoirin Nasikhin (155150401111021 )
M Kresna Budikurniawan (155150407111033 )

Sistem Informasi – A

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018

ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………….. ………………………….. ………………………….. ……. 1
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH ………………………….. ………………………….. ………….. 1
1.2. RUMUSAN MASALAH KEGIATAN ………………………….. ………………………….. …….. 2
1.3. TUJUAN KEGIATAN LAPANGAN ………………………….. ………………………….. ………. 2
1.4. MANFAAT KEGIATAN LAPANGAN ………………………….. ………………………….. …… 2
BAB 2 STUDI KEPUSTAKAAN ………………………….. ………………………….. ……………………….. 4
2.1. CARA KERJA GPS ………………………….. ………………………….. ………………………….. . 4
2.2. TEKNIK SAMPLING DI LAPANGAN ………………………….. ………………………….. …… 4
2.2.1. POPULASI DAN SAMPEL ………………………….. ………………………….. ………….. 4
2.2.2. METODE SAMPLING ………………………….. ………………………….. ……………….. 4
2.3. TEKNIK PENGOLAHAN DATA GPS ………………………….. ………………………….. ……. 6
2.4. QGIS DAN WEBGIS ………………………….. ………………………….. ………………………… 8
2.5. SEMI -AUTOMATIC CLASSIFICATION DAN ALGORITME YANG DIGUNAKAN ……. 9
2.6. RECEIVER OPERATING CHARACTERISTICS ………………………….. …………………….. 9
2.7. KAIDAH KARTOGRAFI PADA WEBGIS ………………………….. …………………………. 10
BAB 3 PROSEDUR LAPANGAN ………………………….. ………………………….. ……………………. 12
3.1. LOKASI, WAKTU, DAN UKURAN STUDI ………………………….. ……………………….. 12
3.2. TEKNIK SAMPLING ………………………….. ………………………….. ………………………. 12
3.3. JUMLAH SAMPLE DAN ALASANNYA ………………………….. ………………………….. . 12
3.4. PROSEDUR PENGAMBILAN DATA TEMATIK DENGAN GPS ………………………… 13
3.5. WORKSHEET ………………………….. ………………………….. ………………………….. ….. 14
BAB 4 HASIL ………………………….. ………………………….. ………………………….. ………………… 15
4.1. KONVERSI DATA GPS TO CSV TO SHP ………………………….. …………………………. 15
4.2. SHP TO CARTOGRAPHY MAP TO HTML ………………………….. ………………………. 19
4.3. HASIL KLASIFIKASI DAN STATISTIKNYA ………………………….. ……………………….. 19
4.4. AKURASI ASSESSMENT HASIL KLASIFIKASI ………………………….. ………………….. 19
4.5. FINAL WEBGIS ………………………….. ………………………….. ………………………….. … 19
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ………………………….. ………………………….. ……………….. 20
5.1. KESIMPULAN ………………………….. ………………………….. ………………………….. ….. 20

iii
5.2. SARAN ………………………….. ………………………….. ………………………….. …………… 20
5.3. MASALAH DAN HAMBATAN DI LAPANGAN SERTA SOLUSINYA ………………….. 20
DAFTAR PUSTAKA ………………………….. ………………………….. ………………………….. ………… 22
LAMPIRAN ………………………….. ………………………….. ………………………….. ………………….. 23

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 . Worksheet ………………………….. ………………………….. ………………………….. ….. 14
Gambar 2. Data GPS ………………………….. ………………………….. ………………………….. …….. 15
Gambar 3. Proses Import File CSV ke Quantum GIS ………………………….. ………………….. 16
Gamba r 4. Menentukan System Coordinate ………………………….. ………………………….. .. 17
Gambar 5. Titik -titik Koordinat ………………………….. ………………………….. ………………….. 18
Gambar 6. Menyimpan File SHP ………………………….. ………………………….. ………………… 18

1
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Lahan adalah suatu luasan di permukaan bumi dengan sifat -sifat tertentu yang
meliputi biosfer, atmosfer, tanah, lapisan geologi, hidrologi, serta hasil kegiatan
manusia masa lalu, sekarang sampai pada tingkat tertentu mempunyai pengaruh yang
berarti terhadap pen ggunaan lahan oleh manusia kini dan manusia masa datang (FAO,
1976 dalam Budiyantoro, 1992).
Pada perencanaan penggunaan lahan pertanian harus dilakukan proses
penaksiran potensi lahan untuk tujuan penelitian, yang meliputi interpretasi dan survei
bentuk l ahan, tanah, vegetasi, iklim dan aspek -aspek lainya, sampai tingkatan
mengidentifikasi dan membuat perbandingan jenis tanaman yang diperbolehkannya.
Survey tanah adalah suatu cara atau metode untuk mengevaluasi lahan guna
mendapatkan data langsung dari lap angan. Kegiatan servey terdiri dari kegiatan
lapangan, membuat analisis data, interpretasi terhadap tujuan dan membuat laporan
survey. Survey tanah menurut merupakan pekerjaan pengumpulan data kimia, fisik
dan biologi di lapangan maupun di laboratorium den gan tujuan pendugaan
penggunaan lahan maupun khusus (Abdullah, 1993).
Wujud dari penggunaan lahan diantaranya untuk pertanian, pemukiman, industri
maupun untuk sarana lain baik dalam ruang lingkup fisik maupun sosial ekonomi.
Penggunaan lahan merupakan segala kegiatan manusia terhadap lahan untuk
memenuhi se bagian dari kebutuhan hidupnya. Indonesia sebagai negara agraris
dimana sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai orang yang
berkecimpung dalam bidang pertanian, maka usaha usaha penggunaan lahan untuk
keperluan produksi untuk pertanian harus di perhatikan secara seksama dalam
mencapai produksi pertanian secara maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut yaitu
peningkatan produksi pertanian, tanaman yang akan di usahakan pada suatu lahan
harus d isesuaikan dengan kelas kesesuaian lahanya. Kesesuaian lahan adalah tingkat
kecocokan sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu (Sitorus, 1985). Suatu
usaha pertanian syarat keberhasilanya sangat ditentukan oleh kesesuaian lahan yang
menjadi media tan am.

2

Permasalahan yang dihadapi adalah sumber daya lahan bersifat terbatas,
sedangkan kebutuhan manusia akan lahan semakin lama semakin bertambah seiring
bertambah pesatnya jumlah penduduk. Kebutuhan lahan untuk non pertanian. Oleh
sebab itu lahan harus di manfaatkan secara maksimal dan dipergunakan secara optimal
untuk memperoleh hasil baik yang menunjang kepada peningkatan kualitas kehidupan.
Dapat diketahui bahwa Desa Sumberbrantas yang sebagian besar masyarakatnya
mempunyai mata pencaharian di sektor per tanian, dan daerah tersebut merupakan
daerah perkebunan dengan berbagai macam tanaman perkebunan. Oleh karena itu
kegiatan fieldwork ini dilakukan untuk mengetahui tanaman perkebunan di tempat ini,
mengingat daerah ini memiliki lahan yang luas dan berpoten si untuk tanaman
perkebunan.

1.2. RUMUSAN MASALAH KEGIATAN
Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa t eknik yang dipakai dalam pengambilan data?
2. Bagaim ana cara mengolah data GPS ?
3. Bagaim ana prosedur pengambilan data ?
4. Bagaimana pengolahan data hingga menghasilkan Web GIS

1.3. TUJUAN KEGIATAN LAPANGAN
Tujuan diadakannya fieldwork ini adalah :
1. Dapat melaksanakan proses pengambilan data di lapangan untuk pemetaan
lahan per kebunan dan persawahan
2. Dapat melaksanakan proses pengolahan data untuk pemetaan lahan persawahan
3. Dapat menentukan posisi titik -titik di lapangan dari data hasil proses
pengambilan data melalui GPS
1.4. MANFAAT KEGIATAN LAPANGAN
Hasil penelitian di harapkan memiliki manf aat sebagai berikut.
1. Menambah keilmuan kepada pem baca, sehingga dapat di jadikan refrensi
untuk kegiatan sejenis.

3
2. Sebagai sumber informasi sebagai bentuk pemikiran dan pertimbangan dalam
merencanakan penggunaan lahan yang sesuai untuk pertanian di daerah
penelitian.

4
BAB 2 STUDI KE PUSTAKAAN

2.1. CARA KERJA GPS
Sistem GPS pada saat ini memiliki kurang lebih 31 satelit aktif yang berada di
orbit 55 derajat ke garis khatulistiwa. Satelit tersebut mengorbit sekitar 20.000 km
dari permukaan bumi dan mengelilingi Bumi dua kali dalam satu hari. Orbit
didesain sedemikian rupa sehingga selalu ada 6 satelit yang terlihat, dari
kebanyakan tempat di bumi. GPS menggunakan banyak teknologi yang kompleks,
namun konsepnya sederhana.
Setiap satelit akan mentransmisikan sinyal unik yang berisi infomasi
parameter orbital dan juga waktu akurat saat sinyal tersebut dikirim. Penerima
sinyal GPS mendapat sinyal tersebut dari setiap satelit dan kemudian mengurangi
waktu pada saat sinyal diter ima dengan waktu saat sinyal ditransmisikan, sehingga
GPS dapat mengetahui seberapa jauh jarak dari masing -masing satelit. Dari sinyal
yang diterima, GPS juga tahu persis posisi satelit di angkasa saat mereka
mengirimkan sinyal. Jadi, dengan mengetahui wak tu tempuh sinyal GPS dari
minimal tiga satelit dan posisi pastinya di angkasa, penerima GPS bisa menentukan
posisi penerima GPS dalam tiga dimensi yaitu bujur, lintang, dan ketinggian.

2.2. TEKNIK SAMPLING DI LAPANGAN
2.2.1. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi merupakan ke seluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki
sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang -bidang untuk diteliti. Atau,
populasi adalah keseluruhan kelompok dari orang -orang, peristiwa atau barang -barang
yang diminati oleh peneliti untuk diteliti ( Malhotra : 199 6). Sedangkan Sampel adalah
bagian dari populasi yang diambil melalui cara -cara tertentu y ang juga memiliki
karakteristik umum , jelas dan lengkap yang dapat mewakili populasi.
2.2.2. METODE SAMPLING
Metode sampling adalah teknik pengam bilan sampel yang merupakan upaya
penelitian untuk mendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat

5
menggambarkan populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2
kelompok besar, yaitu :
1. Probability Sampling (Random Sample)
2. Non Probability Sampli ng (Non Random Sample)
1. Probability Sampling
Pada pengam bilan sampel secara random, setiap unit populasi, mempunyai
kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor pemilihan atau
penunjukan sampel yang mana akan diambil, yang semata -mata atas pert imbangan
peneliti, disini dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias. Dengan cara random, bias
pemilihan dapat diperkecil, sekecil mungkin. Ini merupakan salah satu usaha untuk
mendapatkan sampel yang representatif. Keuntungan pengambilan sampel dengan
probability sampling adalah sebagai berikut:
 Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan.
 Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat
diperkirakan.
 Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik.
2. Non Probability Sampling
Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip -prinsip probability.
Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan hanya merupakan
gambaran kasar tentana suatu keadaan. Cara ini dipergunakan : Bila biaya sangat
sedikit , hasilnya diminta segera, tidak memerlukan ketepatan yanq tingqi, karena
hanya sekedar gambaran umum saja. Cara -cara yang dikenal adalah sebagai berikut :
2.1. Sampel Dengan Maksud (Purposive Samping).
Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan p enelitinya saja
yang menganggap unsur -unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota
sampel yang diambil.
2.2. Sampel Tanpa Sengaja (Accidental Sampling).
Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu. Juga
jumlah sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang dapat
dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang diperoleh
bersifat kasar dan sementara saja.

6
2.3. Sampel Berjatah (Quota Sampling) .
Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan pen eliti saja, hanya disini
besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Misalnya Sampel yang akan di
ambil berjumlah 100 orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan yang berumur
15-40 tahun. Cara ini dipergunakan kalau peneliti mengenal betul daerah dan situasi
daerah dimana penelitian akan dilakukan.

2.3. TEKNIK PENGOLAHAN DATA GPS
Analisis spasial adalah sekumpulan teknik yang dapat digunakan dalam
pengolahan data SIG . Hasil analisis data spasial sangat bergantung pada lokasi objek
yang bersangkutan (yang sedang dianalisis). Analisis spasial juga dapat diartikan
sebagai teknik -teknik yang digunakan untuk meneliti dan mengeksplorasi data dari
perspektif keruangan . Semua teknik atau pendekatan perhitungan matematis yang
terkait d engan data keruangan (spasial) dilakukan dengan fungsi analisis spasial
tersebut.
Setelah data -data tersebut dimasukkan kedalam SIG, data tersebut kemudian
dikelola dan disimpan dalam sebuah basis data. Proses pengolahan data yang meliputi
editing data dan cara penyimpanan data. Editing data diperlukan karena biasanya
terdapat data yang masuk ke dalam SIG yang masih salah akibat dari proses input data
maupun proses import datanya. Penyimpanan data terkait bagaimana cara
menyimpan data kedalam basis data aga r ketika data dipanggil (retrieval) untuk
dianalisa dapat berjalan secara optimal, efektif dan efisien. Dan berbagai jenis model
penyimpanan basis data di dalam SIG, masing -masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing -masing.
Jenis -jenis teknik pengolahan data pada SIG adalah sebagai berikut :
1. Query basis data
Query basisdata digunakan untuk memanggil atau mendapatkan kembali atribut
data tanpa mengganggu atau mengubah data yang sudah ada. Fungsi dari query
basisdata ini dapat dilakukan dengan mu dah dengan mengklik feature yang diinginkan.
Namun untuk query yang lebih kompleks dapat dilakukan dengan pernyataan
kondisional (conditional statement ). Pernyataan kondisional tersebut melibatkan

7
operasi logis, yaitu AND, OR, NOT, XOR. Gambar berikut ini adalah contoh dari operasi
logis yang dimaksud untuk penggabungan dua kondisi.
2. Pengukuran
Analisis spasial dapat dilakukan dengan fungsi pengukuran. Fungsi pengukuran yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Jarak. Pengukuran jarak yang dimaksud adalah mengh itung jarak antar dua titik.
Pengukuran jarak ini dapat dilakukan dengan mengklik kedua titik tersebut, atau
dapat juga dengan menggunakan query.
b. Luas. Fungsi luas ini dapat digunakan untuk menghitung luas suatu wilayah unsur –
unsur spasial. Wilayah tersebu t dapat berupa poligon (vektor ) ataupun juga
wilayah yang bertipe raster.
c. Kelilling. Fungsi keliling ini digunakan untuk menghitung keliling (parameter)
unsur -unsur spasial. Unsur -unsur spasial tersebut dapat bertipe poligon (vektor)
dan juga raster.
d. Centr oid. Fungsi digunakan untuk menentukan koordinat titik pusat dari unsur –
unsur spasial yang bertipe poligon (raster).
3. Fungsi Kedekatan
Fungsi kedekatan adalah sebuah fungsi untuk menghitung jarak dari suatu titik,
garis, ataupun batas poligon. Salah satu fungsi kedekatan yang paling banyak
digunakan adalah dengan buffer . Buffer adalah analisis spasial yang akan menghasilkan
unsur -unsur spasial yang bertipe poligon. Contoh dari fungsi buffer terdapat pada
gambar disamping ini.
4. Overlay
Overlay adalah bagian penting dari analisis spasial. Overlay dapat menggabungkan
beberapa unsur s pasial menjadi unsur spasial yang baru. Dengan kata lain, overlay
dapat didefinisikan sebagai operasi spasial yang menggabungkan layer geografik yang
berbeda untuk mendapatkan informasi baru. Overlay dapat dilakukan pada data vektor
maupun raster.

8
2.4. QGIS DAN WEBGIS
Geographic Information System (GIS) merupakan sistem yang dirancang untuk
bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat -koordinat geografi.
GIS memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi –
operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi GIS saat ini
tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis
keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi GIS kedepannya mengarah kepada
applikasi berbasis Web yang d ikenal dengan Web GIS.
QGIS merupakan perangkat lunak untuk sistem informasi geografis yang
bersifat open source dan gratis. QGIS atau yang dulunya dikenal sebagai Quantum GIS
ialah salah satu proyek dari OSGeo sebuah organisasi nirlaba dan nirpemerintah y ang
memiliki tujuan untuk menyatukan berbagai komunitas geospasial dari berbagai
belahan penjuru dunia. Walaupun QGIS merupakan sebuah sistem informasi geografis
yang bersifat gratis bukan berarti bahwa QGIS bisa dipandang sebelah mata. Seiring
berjalannya waktu hingga sekarang, QGIS telah menjadi andalan dari berbagai
kalangan, baik profesional, praktisi, maupun akademisi. Dapat dikatakan bahwa
kemampuan QGIS bisa bersaing dengan perangkat lunak sistem informasi geografis
lainnya yang bersifat berbayar. Si fatnya yang open source membuat perkembangan
dari perangkat lunak ini menjadi cepat sehingga QGIS dapat cross -platform yang artinya
kompatibel dengan berbagai macam sistem operasi, seperti Windows, MacOs X, dan
juga Linux.
WebGIS merupakan aplikasi Geograph ic Information System (GIS) yang dapat
diakses secara online melalui internet / web. Pada konfigurasi WebGIS ada server yang
berfungsi sebagai MapServer yang bertugas memproses permintaan peta dari client
dan kemudian mengirimkannya kembali ke client. Dala m hal ini pengguna / client tidak
perlu mempunyai software GIS, hanya menggunakan internet browser seperti Internet
Explorer, Mozilla Fire Fox, atau Google Chrome untuk mengakses informasi GIS yang
ada di server.
GIS memiliki kemampuan untuk melakukan peng olahan data dan melakukan
operasi -operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi GIS
saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis

9
keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi GIS kedepannya meng arah kepada
applikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini disebabkan karena
pengembangan applikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang besar
dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online
sebua h kota dimana pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan
secara online melalui jaringan intranet/internet tanpa mengenal batas geografi
penggunanya. Secara umum Sistem Informasi Geografis dikembangkan berdasarkan
pada prinsip input/masukan data, managemen, analisis dan representasi data.

2.5. SEMI-AUTOMATIC CLASSIFICATION DAN ALGORITME YANG DIGUNAKAN
Dikembangkan oleh Luca Congedo , plugin Semi -Automatic Classification adalah
plugin free open source untuk Quantum GIS yang digunakan untuk klasifikasi semi
otomatis (juga dikenal dengan klasifikasi terbimbing) pa da citra penginderaan jauh.
Plugin ini men yediakan beberapa tool untuk mengunduh gratis citra, pra pengolahan,
setelah pengolahan, dan kalkulasi raster. Semi -Automatic Classification Plugin (SCP)
adalah plugins open source gratis untuk Quantum GIS (QGIS) yang memungkinkan
untuk klasifikasi semi otomatis gambar penginderaan jauh. Plugin ini menyediakan
beberapa tools untuk download gambar, preprocessing , postprocessing dan
perhitungan raster. Tujuan keseluruhan dari SCP adalah untuk menyediakan satu set
tools untuk pengolahan data raster, membuat alur kerja otomatis dan klasifikasi
tutupan lahan. Pada Gambar 2 menunj ukkan citra multispectral untuk menghasilkan
klasifikasi tutupan lahan. (Congedo, 2017)

2.6. RECEIVER OPERATING CHARACTERISTICS
Receiver Operating Characteristic (ROC) graphic adalah teknik untuk
memvisualisasikan, mengatur dan memilih pengklasifikasi berdasarkan kinerjanya.
Grafik ROC telah lama digunakan dalam teori deteksi sinyal untuk menggambarkan
tradeoff antara tingkat klik dan tingkat pengenal palsu dari pengguna (Egan, 1975;
Swets et al., 2000). Analisis ROC digunakan dalam memvisualisasikan dan menganalisis
perilaku sistem diagnostik (Swets, 1988). Pengambilan keputusan memiliki banyak
literatur tentang penggunaan grafik ROC untuk pengujian diagnostik contohnya

10
penelit ian medis (Zou, 2002). Swets et al. (2000) membawa ROC ke perhatian publik
yang lebih luas dengan artikel nya.

2.7. KAIDAH KARTOGRAFI PADA WEBGIS
Kartografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perpetaan
termasuk studi pembuatan peta, pembacaan peta , penggunaan peta dan lain -lain yang
berhubungan dengan peta. Dalam artian yang sempit, istilah kartografi berarti ilmu
membuat peta. Sedangkan kartografer berarti orang yang membuat peta, untuk orang
yang pekerjaannya menggambar peta disebut dengan juru g ambar ( draft man ). Tujuan
kartografi adalah membuat peta dengan mengumpulkan data, memproses data dan
kemudian menggambarkan data tersebut kedalam bentuk peta. Kartografi dapat
diartikan sebagai suatu seni, ilmu dan teknik pembuatan peta yang akan melibatk an
berbagai ilmu pengetahuan, yaitu, geodesi, fotogrametri, geografi dan ilmu
pengetahuan lainnya. Oleh Erwin Raizs dikatakan bahwa seorang kartografer itu adalah
seseorang yang mempunyai kemampuan 50 persen sebagai geografer, 30 persennya
seniman, 10 pers en matematik dan 10 persen pengetahuan.
Dalam produk kartografi salah satu tugas pokoknya yaitu, menghasilkan produk
peta yang sesuai dengan kaidah -kaidah kartografis ya ng sudah ditetapkan, agar suatu
peta dapat mempunyai fungsi sebagai alat komunikas i yang efektip. Suatu peta akan
dapat berfungsi sebagai alat komunikasi yang efekt ip apabila peta tersebut dibuat
dengan baik dan benar sesuai dengan prinsi p-prinsip komunikasi, khususnya
komunikasi kartografis, sehingga akan dapat meme nuhi kebutuhan si pe makai peta.
Pekembangan teknologi telah membawa da mpak terhadap berbagai disiplin ilmu
termasuk di dalamnya kartografi. Sebagai ilmu dan seni tentang pembuatan peta
termasuk kajiannya sebagai dokumen ilmiah maupun karya seni, perkembangan
teknologi khususn ya teknologi computer telah memacu perkembangan dalam
kartografi yang kemudianmemunculkan istilah kartogr afi digital. Kartografi digital
dapat diartikan sebagai penggunaan teknologi comp uter dalam kartografi (Robinson et
all, 1995).

11
Maka dari itu, kaidah kartografis pada WebGIS adalah sebuah cara
memvisualisasikan peta dengan berbagai komponen -komponen grafis dimana proses
ini dilakukan menggunakan aplikasi WebGIS.

12
BAB 3 PROSEDUR LAPANGAN

3.1. LOKASI, WAKTU, DAN UKURAN STUDI
Pengambil an sampel data satelit menggunakan GPS dilaksanakan pada hari
Sabtu, 21 April 2018. Proses pengambilan sampel data satelit dilakukan dengan cara
survey langsung ke lahan pertanian dan perkebunan milik warga sekitar di Desa
Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji , Kota Batu, Jawa Timur. Pengambilan sampel data
satelit dimulai dari pukul 08. 00 – 15.00 WIB. Ukuran studi yang digunakan adalah
bentuk lahan dan jenis tanaman yang ditanam pada pertanian dan perkebunan warga
tersebut.

3.2. TEKNIK SAMPLING
Teknik sampling adalah sebuah teknik atau cara yang digunakan untuk
mendapatkan data sample terkait dengan suatu daerah yang diteliti. Teknik sampling
yang digunakan adalah Systematic sampling pattern . Karena disini menggunakan titik
koordinat yang diambil secara berurut. Titik koordinat pengambilan sample diletakkan
pada interval yang teratur dengan jarak atau sudut yang sesuai dengan bentuk poligon
dari sebuah area. Teknik sampling ini membuat proses pengambilan sample data
satelit lebih mudah, cepat, dan akurat.

3.3. JUMLAH SAMPLE DAN ALASANNYA
Pengambilan sampel data satelit dilakukan dengan cara menggunakan GPS dan
survey langsung ke pertanian dan perkebunan sayur milik warga sekitar Desa Sumber
Brantas, Kecamatan Bumi Aji, Kota Batu, Jawa Timur. Sampel data satelit yang di ambil
adalah titik koordinat dari lahan pertanian dan perkebunan dengan jumlah sebanyak
30 titik serta jarak ±20 m pada setiap titiknya.
Untuk menghitung ukuran sample menggunakan rumus dibawah ini :
A = P (1 + 2L)
60 = 30 (1 + 2 * 0.5)
Keterangan :
A : minimum sample site dimension

13
P : image pixel dimension
L : estimated locational accuracy in number of pixel
Pada kerja lapangan kali ini , menggunakan gambar Landsat dengan dimensi 30
m pixel dan tingkat akurasi pada lokasi sebesar 20 m.

3.4. PROSEDUR PENGAMBILAN DATA TEMATIK DENGAN GPS
Prosedur pengambilan data tematik dilapangan menggunakan GPS sebagai berikut :
1. Memastikan baterai GPS receiver dalam keadaan penuh.
2. Memastikan GPS receiver benar -benar dalam kadaan baik dan tidak terhalang
apapun pada s aat akan digunakan, dalam hal ini ya ng dimaksud adalah dalam
ruang terbuka dan cuaca sedang cerah.
3. Menginisialisasi instrumen menggunakan koordinat lintang dan bujur terdekat dari
sudut peta topografi.
4. Mengarahkan GPS pada titik yang akan dijadikan sampe l.
5. Mengamati tampilan GPS yang berisi informasi titik koordinat yang didapatkan
dari sinyal satelit.

Mencatat informasi yang ditampilkan GPS serta informasi lainnya :
1. Informasi situs: ID, waktu har i dan tanggal, serta landmark.
2. Informasi peta: map dat um, zona UTM, dan deklinasi magnetik
3. Informasi lingkungan: penutup langit, cuaca, kanopi pohon, dan kemungkinan
penghalang dan gangguan listrik.

14
3.5. WORKSHEET

Gambar 1. Worksheet

15
BAB 4 HASIL
4.1. KONVERSI DATA GPS TO CSV TO SHP
Melakukan input data yang diperoleh pada saat kegiatan lapangan ke dalam
worksheet excel, kemudian menyimpannya dalam format extensi .csv untuk kemudian
diimport dalam QGIS .

Gambar 2. Data GPS

Gunakan menu delimited text file un tuk membuat layer berdasar data yang
diperoleh dari file excel yang berekstensi .csv , impor data .csv ke dalam aplikasi QGIS.

16

Gambar 3. Proses Import File CSV ke Quantum GIS
Pada konversi CSV kedalam bentuk SHP pada QGIS menggunakan dan
memanfaatkan submenu “Add Delimited Text Layer” yang terdapat pada menu layer
dan memasukkan CSV yang tadi disimpan.
System Coordinate yang dipilih adalah WGS 84. Karena merupakan konfigurasi
standart untuk WebGIS

17

Gambar 4. Menentukan System Coordinate

18

Gambar 5. Titik -titik Koordinat
Menyimpan file SHP.

Gambar 6. Menyimpan File SHP

19
4.2. SHP TO CARTOGRAPHY MAP TO HTML

4.3. HASIL KLASIFIKASI DAN STATISTIKNYA

4.4. AKURASI ASSESSMENT HASIL KLASIFIKASI

4.5. FINAL WEBGIS

20
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Pada kegiatan fieldwork ini, dari awal pencarian data koordinat sampai pada
kegiatan penulisan laporan ini, banyak sekali ilmu terkait geoinformasi yang didapat
oleh penulis. Kegiatan fieldwork ini banyak sekali pengalaman berharga yang didapat
sehingga penulis mengerti dan memahami jerih payah seorang peneliti geoinformasi
dalam upaya untuk memberikan data secara cepat, tepan, dan akurat kepada para
respondennya. Dari kegiatan lapangan ini dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dapat mengoperasikan GPS dengan baik dan benar, serta dapat mengambil
data koordinaat suatu titik dan merekap hasil dan menganalisisnya sehingga
dapat menjadi suatu inform asi baru.
2. Titik koordinat dari sebuah wilayah atau titik pastinya akan berbeda satu
dengan yang lainnya.
3. Mengetahui cara memproses data dari GPS sehingga dapat ditampilkan dan
memberikan suatu informasi yang berguna.
4.
5.2. SARAN
Pada kegiatan lapangan ini sudah tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.
Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti antara lain:
1. Penentuan lokasi dan rute perjalanan per kelompok dalam pengambilan
sampel data sebaiknya di teliti dengan teratur dan sesuai prosedur yang ada.
2. Memastik an alat bantu pengambilan data yaitu GPS dalam keadaan baik dan
siap untuk digunakan agar tidak terjadi kesalahan dan bekerja maksimal saat
peneliti menggunakannya

5.3. MASALAH DAN HAMBATAN DI LAPANGAN SERTA SOLUSINYA
Adapun masalah kelompok kami dalam melakuk an kegiatan lapangan sampai
proses pengerjaan laporan ini adalah kurangnya anggota kelompok kami yang hanya
terdiri dari 3 orang saja. Serta tertinggalnya lembar worksheet kelompok kami pada
saat kegiatan lapangan sehingga pengambilan dan penulisan data di lakukan secara
manual menggunakan kertas sendiri.

21

22
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini Sri., "Populasi dan Sampel" , Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia, Jakarta,1979.
Amirullah, SE., M. . (2012). Populasi dan sampel . Unisia (Vol. 17).
Fawcett, Tom., “An Introduction to ROC analysis”, Institute for the Study of Learning
and Expertise, USA, 2005
Hertono,.Broto.R. "Cara -Cara Sampling" , Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesi tas
Indonesia, Jakarta, 1977.
Indradi, I., & Subroto, T. (2014). Modul : Kartografi.
Institut Teknologi Bandung., “Analisis Spasial” , Pusat Infrastruktur Data Spasial Institut
Teknologi Bandung, Bandung, 2013.
Kemenristek. (2013). Analisis Spasial, 1 –80.
Maksum, Z. U., Prasetyo, Y., & Haniah, H. (2016). Perbandingan Klasifikasi Tutupan
Lahan Menggunakan Metode Klasifikasi Berbasis Objek kan Klasifikasi Berbasis
Piksel pada Citra Resolusi Tinggi dan Menengah. Jurnal Geodesi Undip , 5(2), 97 –
107. Retrieved fr om
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/11526
Mukhtar, R. A., Ramdani, F., & Wicaksono, S. A. (2018). Pembangunan Mobile GIS
Analisis Tutupan Lahan pada Kabupaten Trenggalek, 2(9).

23

LAMPIRAN

Similar Posts