Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi… [627256]

KAPSUL
Ni Made Krisantina Shandra
051511133178
Kelas B

PENDAHULUAN
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
Cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lainnya yang
sesuai (FI V)

SEJARAH
Istilah Kapsul  Capsulae (Bahasa latin) “Kotak Kecil”
Tahun 1834  Mothes dan Du Blanc (Perancis ) memperkenalkan kapsul
dengan cangkang lunak 1 bagian berbahan gelatin
Tahun 1847 James Murdock (Inggris ) memperkenalkan kapsul cangkang
keras 2 bagian dari bahan gelatin

MACAM -MACAM KAPSUL
Berdasarkan
karakteristik
cangkang Kapsul
Cangkang
Keras
Kapsul
Cangkang
Lunak

KAPSUL CANGKANG KERAS

DESAIN DAN CARA PENGUNCIAN CANGKANG
KAPSUL KERAS

KOMBINASI FORMULASI OBAT DALAM
KAPSUL CANGKANG KERAS
Menambahkan tablet atau
kapsul kecil ke dalam
cangkang kapsul dapat
berfungsi untuk
memisahkan senyawa kimia
bahan aktif yang saling
inkompatibel atau untuk
menambahkan sejumlah
obat potent yang belum
terhitung

a. Penggunaan kapsul tidak memerlukan
kompresi , granulasi , dan pengeringan
b. Kapsul sulit untuk dipalsu
c. Menutupi rasa dan bau bahan obat yang tidak
enak
d. Mudah ditelan dan mudah untuk hancur /
larut dalam GI tract sehingga mudah di
absorpsi
e. Dosis obat sesuai kebutuhan pasien (bila
diresepkan )
f. Lebih mudah diformulasi  tidak butuh
banyak bahan tambahan
g. Dapat digunakan untuk pelepasan bahan obat
dimodifikasi , e.g: kapsul salut enterik Keuntungan
a. Tidak cocok untuk bahan obat yang sangat
mudah larut (e.g: KCl, CaCl2, KBr) iritasi
lambung
b. Tidak bisa dibagi
c. Tidak cocok untuk bahan higroskopis ,
delikuesen , mengandung campuran eutektikum ,
dan efloresen kapsul menjadi lunak dan
rapuh
d. Variasi bobot yang lebih besar dari tablet
e. Cangkang dari gelatin „crosslinking”
dengan bahan mengandung gugus aldehid
cangkang mengeras proses disolusi lambat
Kerugian

UKURAN DAN KAPASITAS CANGKANG
KAPSUL KERAS

BAHAN -BAHAN PENYUSUN CANGKANG
KAPSUL KERAS
1.Penyusun utama  Gelatin, pullulan, starch, HPMC (85-90% w/w)
2.Plasticizer (pelentur )  Sorbitol, air, gliserin
3.Pengawet  asam benzoat , sodium sulfat
4.Pemburam kapsul (untuk bahan aktif peka cahaya ) TiO2
5.Zat warna  Oksida besi (0,01-1,5% w/w)
6.Gelling agent  Karagenan (0,05-0,5% w/w)
7.Gelling promoter  KCl (0,05-0,5% w/w)
8.Protective coating metil metakrilat

TAHAPAN PEMBUATAN CANGKANG KAPSUL
KERAS
Dipping •Batang pencetak (pin bar  satu set untuk kepala dan badan kapsul ) dicelupkan pada pan panas berisi larutan gelatin yang dipanaskan (35-45◦C)
•Terjadi adsorpsi larutan gelatin ke permukaan pin
Rotating •Pin diputar untuk menyamakan adsorpsi di seluruh permukaan pin
•Pengurangan temperatur dan pergerakan rotasi menyebabkan gelatin untuk menempel pada permukaan pin dengan rata
Drying •Pin dikeringkan dengan udara pengering yang sudah diatur kelembapannya saat melewati permukaan / film gelatin
Stripping •Kapsul yang telah kering dilepaskan dari pin pencetaknya
Cutting •Kapsul dipotong sesuai dengan ukurannya  dirapikan
Joining •Setelah dipotong sesuai ukuran maka kapsul digabungkan antara kepala dengan badan
Polishing •Kapsul dibersihkan menggunakan kain pembersih khusus (filter cloth ) dan sikat nilon di dalam alat pembersih kapsul  untuk membersihkan dan
mengkilapkan kapsul

KONTROL KUALITAS CANGKANG KAPSUL
KERAS
Ukuran
•Panjang badan dan tutup kapsul sebelum digabung
•Panjang kapsul setelah digabung
•Diameter badan dan tutup kapsul
Kerapuhan
•Tekanan sebesar 50 mg dijatuhkan dari ketinggian 10 cm ke bagian tengah kapsul  Kapsul tidak boleh hancur
Kelarutan
•The American Federal Standard: Water resistance testkapsul tidak larut dalam air bersuhu 25°C selama 15 menit tetapi hancur ;
Acid solubility test  kapsul hancur atau terdisintegrasi dalam HCl
0,5% bersuhu 36-38°C selama 15 menit
Kandungan Lengas
•Gelatin 13%-16% ; Setiap perubahan MC 1 % dalam rentang 13.0% – 16.0 % menyebabkan perubahan dimensi sebesar 0.5 %.
Untuk pengisian dengan mesin berkecepatan tinggi , kondisi terbaik adalah pada RH: 35% – 55 %
•Hypromellose  3%-6%

Aroma
•Dalam waktu 24 jam, kapsul tidak boleh memberikan aroma yang aneh ketika disimpan pada botol tertutup

FORMULASI SEDIAAN KAPSUL
A. Bahan Aktif
 Jumlah dan tipe dari bahan aktif mempengaruhi ukuran kapsul dan jumlah yang digunakan pada
formulasi
 Jumlah bahan aktif memiliki persentasi yang besar dalam kapsul bila dibandingkan dengan tablet
 Semakin kecil ukuran bahan aktif Luas permukaan meningkat  laju disolusi meningkat
 Granulasi bahan aktif meningkatkan sifat alir dan disolusi obat
 Bahan aktif tidak inkompatibel dengan cangkang kapsul (tidak higroskopis , tidak megandung
gugus aldehid untuk cangkang gelatin, tidak eflorescent )

B. Pengisi
Meningkatkan masa bulk  starch, laktosa, dikalsium fosfat (dapat meningkatkan sifat alir dan kompatibilitas
C. Disintegran
Memudahkan disintegrasi  superdisintegran (croscarmellose sodium, sodium starch glycolate,
crospovidone)
D. Glidan
Meningkatkan aliran serbuk colloidal silica, corn starch, talc, dan magnesium stearat
E. Lubrikan
Mengurangi friksi dengan permukaan yang menempel saat kontak dengan serbuk, memudahkan ejeksi plug,
mengurangi filming di piston dan adhesi serbuk pada permukaan besi  magnesium stearat dan asam stearat
F. Surfaktan
Meningkatkan disolusi obat dan sifat pembasahan masa serbuk  sodium lauryl sulfat dan sodium docusate
(0,1-0,5%)

TAHAPAN PENGISIAN KAPSUL
(Sumber:slideshare.net /capsule -technology)

PENGISIAN KAPSUL
A.Manual

(sumber : supermentalsupplements.com)

B. Automatically
1. Dependent
1.1 Auger

1.1. Auger
Average fill weight  tergantung pada kecepatan mesin , ukuran
kapsul , volume spesifik dari formulasi
Variasi dari berat  tergantung dari kecepatan mesin , volume
spesifik , aliran , penggunaan glidan , namun tidak tergantung pada
ukuran kapsul

1.2 Vibration

1.2 Vibration
Badan kapsul diletakkan di sebuah balok berputar di bawah serbuk yang diletakkan di chamber .
Pelat resin berlubang dihubungkan ke vibrator diposisikan di bagian bawah chamber
Powder bed digerakkan oleh getaran pelatmembantu mengalirkan bubuk ke dalam tubuh kapsul
melalui lubang di pelat resin. Isi berat dikontrol oleh vibrator dengan mengatur posisi badan kapsul
di bawah mekanisme pengisian serbuk (filling powder ). Badan kapsul disangga pada pin di lubang
bored melalui piringan disk
Saat melewati feed area , pin dapat diatur untuk menjatuhkan badan kapsul ke disk di bawahnya,
sehingga menyebabkan overfill . Kapsul terdorong ke atas sehingga ujung atasnya menjadi sejajar
dengan permukaan pelat disk serbuk berlebih dipaksa keluar . Proses ini memberikan beberapa
kompresi ringan bubuk terhadap pelat resin untuk memodifikasi berat isi.

(A) compression force platen
(B) piston
(C) dosing tube
(D) powder hopper
(E) plug ejection platen
(F) capsule body in bush
(G) powder plug Dosator / Dosing tube filling

2. Independent

Dosator
Posisi piston diatur ketinggiannya sesuai volume yang diisikan 
Powder bed diatur pada level tetap (bantuan agitator dan scrapper)
 Dosator masuk dalam powder bed  serbuk / granul dikompresi
oleh piston  terbentuk plug  plug dibawa oleh dosator 
diejeksikan dalam badan kapsul

3. Dosing Disc (A) over -load relief spring
(B) tamp -depth adjuster
(C) tamping finger
(D) powder hopper
(E) powder bed
(F) dosing disc
(G) suction
(H) support plate
(I) ejection adjuster
(J) guide block
(K) transfer block
(L) capsule body in bushing
(M) powder plug

Dosing disc
Serbuk / granul mengalir pada lubang pertama  dikompresi
dengan tamping finger 1  membentuk plug  berpindah ke
posisi tamping finger ke 2  serbuk /granul dari powder bed
mengalir ke dosating disc  dikompresi  berlanjut hingga
tamping terakhir  diejeksikan dalam badan kapsul

*(Ketinggian kompresi tiap lubang dapat diatur )

KONTROL KUALITAS SEDIAAN KAPSUL
Keseragaman Sediaan : keseragaman bobot , keseragaman kandungan
Disolusi : sesuai masing -masing monografi ; Tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak (kecuali bila dinyatakan dalam
masing -masing monografi )
Waktu Hancur : menurut FI III  kecuali dinyatakan lain, waktu hancur kapsul adalah tidak lebih dari 15 menit
Visual Defect
1. Critical Defects (Major A) : cacat menimbulkan masalah pada pengisian  pecah , berlubang
2. Major Defects (Major B ): cacat  menimbulkan masalah pada mesin pengisi tepi rusak , tidak bisa bergabung
3. Minor Defects ( Minor A): cacat penampilan  penerimaan pada pasien  lengket , bernoda , tergores
4. Printing Defetcs : Cacat logo/label  Label tidak terlihat jelas

KAPSUL CANGKANG LUNAK

DESAIN

BENTUK -BENTUK CANGKANG KAPSUL
LUNAK

PENGGUNAAN CANGKANG KAPSUL LUNAK
Untuk enkapsulasi variasi cairan , seperti minyak (yang mudah
menguap dan tidak ),minyak nabati , hidrokarbon , asam organik ,
polietilen glikol , dan nonionik surfaktan
Untuk penggunaan rektal dan vaginal
Untuk sediaan vitamin
Untuk sediaan topikal , ophtalmic , dan otic

BAHAN -BAHAN PENYUSUN CANGKANG
KAPSUL LUNAK
Gelatin
Softener (plasticizer ): sorbitol, xylose, manitol , gliserin , PEG, air
Preservatives / pengawet : metil paraben , propil paraben , butylated hy-
droxyaniline , EDTA, natrium benzoat
Dyes , pigments,
Pelarut Polar: gliserin , PEG, PEG 400, PEG 3350, etanol , air
Pelarut Nonpolar : beeswax , minyak kelapa , trigliserin , minyak jagung , mineral oil ,
minyak soya, D,L-α-tokoferol
pH-adjusting additive
Perasa dan pengaroma
Pigment : titanium oxide, ferric oxide
Anticaking agent : Silicone dioxide
Humectant : polyol

Lebih mudah untuk ditelan

Dapat digunakan untuk sediaan dalam
bentuk semisolid, likuid , gel, dan pasta

Keseragaman kandungan bahan obat
dengan dosis kecil dapat ditingkatkan

Tersedia dalam berbagai bentuk , warna ,
dan ukuran

Pelepasan langsung atau tunda dapat
digunakan untuk meningkatkan
bioavailabilitas dengan membuata obat
dalam bentuk larutan media yang dapat
meningkatkan absorpsi lainnya

Meningkatkan stabilitas bahan obat dan
onset of action relatif lebih cepat
Keuntungan
Membutuhkan peralatan manufacture khusus
 biaya lebih tinggi

Apabila terkena pemanasan maupun disimpan
pada tempat lembap maka akan
mengakibatkan kapsul lembek

Kapsul rentan terhadap hidrolisis

Kerugian

FORMULASI
A.Cairan

Water -miscible
liquids
Surfaktan non ionik
PEG 400 -600
Etanol
Gliserin dan
Propilenglikol
(kemungkinan
migrasi pelunakan
cangkang ) Water –
imiscible
liquids
Minyak soya dan
minyak sayur
Minyak aromatik

B. Suspensi
Bahan aktif obat yang tidak memadai bila menggunakan
pelarut (membutuhkan pelarut banyak ) dibentuk suspensi
Surfaktan : polisorbat 80, lecitin
Minyak soya dengan beeswax dan lecitin
C. Semisolid
PEG 800 -1000

PERMASALAHAN
Bahan aktif dalam bentuk cairan dengan pH ekstrim (<2,5 atau >7,5) 
merusak cangkang kapsul
Emulsi dan bahan aktif yang tidak stabil  mengganggu stabilitas
Ukuran partikel bahan obat perlu diperhatikan dan dikontrol
Dapat terjadi migrasi bahan pengisi ke dalam cangkang kapsul  bila
memiliki kadar air (>5%) atau pelarut organik memiliki berat molekul
rendah atau yang mudah menguap (alkohol,ester )

PENGISIAN KAPSUL LUNAK
A. Plate Method
1. Letakkan lembaran hangat gelatin di bagian dasar loyang (plate)
2. Tuangkan cairan obat
3. Letakkan lapisan kedua dari gelatin
4. Letakkan bagian atas lempengan yang berfungsi sebagai cetakan pada bagian atas
5. Tekan cetakan untuk membuat bentuk yang diinginkan , dan tutup kapsul secara
simultan
6. Pindahkan dan bersihkan kapsul

B. Rotary Die Process
1.Gelatin cair dibentuk ke dalam
dua pita
2.Kedua pita dibawa bersama –
sama
3.Material yang akan diisikan
diinjeksikan diantara kedua pita
4.Kantong -kantong gelatin yang
telah terisi ditutup

C. Accogel Process
•Satu-satunya mesin yang digunakan untuk
mengisikan serbuk kering ke dalam kapsul
lunak  serbuk , slug, pellet
•Secara umum merupakan rotary process
lain meliputi : measuring roll, die roll, dan
sealing roll
•Pita-pita gelatin dimasukkan di antara
sepasang die yang vertikal dan secara
terus -menerus membuka dan meenutup
membentuk jajaran kantung pada pita
gelatin  disegel dibentuk dan
dipotong jatuh ke tangki yang
diinginkan

D. Reciprocating Die Process

EVALUASI KAPSUL LUNAK
•Keseragaman bobot : berat pengisi dan cangkang kapsul
•Ketebalan sealing softgel (0,02 -0,04)
•Kelembapan pengisi
•Ukuran pengerasan
•Titik akhir dari pengeringan In process
Control
•Keseragaman bobot pengisi
•Uji disolusi
•Disintegrasi
•Keseragaman kandungan
•Uji mikrobiologi
•Uji assay
•Penampilan fisik Tahap
Akhir

KAPSUL CANGKANG KERAS VS KAPSUL
CANGKANG LUNAK

DAFTAR PUSTAKA
Allen, V . Loyd Jr.,.2014. Ansel‟s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems, 10th edition.
Philadelphia

Carstensen , T. Jens,. 2001. Advanced Pharmaceuticals Solids. New York: Marcel Dekker, Inc.

Departemen Kesehatan RI. 2014. Farmakope Indonesia V . Jakarta: Dekpes

Jones, David. 2008. Pharmaceutics -Dosage Form and Design. London: Pharmaceutical press

Rabadia , Bhavisya . 2013. A Review: Capsule Shell Material from Gelatin to Non Animal Origin Material,
Internationa ; Journal Of Pharmaceutical Research and Bio -Science, ISSN: 2277 -8713. Diakses pada
tanggal 5 November 2017

Anonim . Capsule Procutions .
http:// intranet.tdmu.edu.ua/data/kafedra/internal/lik_tex/classes_stud/en/pharm/prov_pharm/ptn/Industrial%
20drugs%20technology/4/Material%20to%20pract%2011.htm. Diakses pada tanggal 5 November 2017

Similar Posts