Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan [600861]
SAHAM
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan
dan Analisis Investasi
Disusun Oleh :
Putri Widia Pratiwi (10090215074)
Vivi Wandayusari (10090215079)
Assa Nur Indah (10090215089)
Kemas M Fadhil Azmi (10090215107)
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2017
i
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas ini kami persembahkan untuk :
1. Keluarga kami tercinta, kedua orang tua kami yang telah memberikan
dukungan serta motivasi baik secara moril maupun materil untuk selalu
semangat dalam mencari ilmu untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat.
2. Teman -temanku seperjuangan Ilmu Ekonomi yang senantiasa selalu
membantu dan memberikan dukungan satu sama lain.
3. Dr. Nurdin,S.E., M.SI. selaku dosen kami, yang telah memberi pelajaran
serta ilmu kepada kami agar selalu disiplin dalam melakukan segala hal.
4. Almamater kita yaitu Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Bandung.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunianya kepada kita semua. Shalawat serta salam kami curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Atas karunia -Nya pulalah penulis dapat
menyelesaikan makalah manajemen keuangan dan analisis investasi dengan judul
”Saham”.
Makalah ini akan membahas bagaimana perbedaan sistem bunga dan bagi
hasil, pengaruh bagi hasil dan tingkat bunga terhadap penawaran dan permintaan
dana. Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
dapat menambah pengetahuan pembaca.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak -pihak yang
membantu dan terlibat dalam penulisan makalah ini. Untuk lebih meningkatkan
kualitas dari ma kalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.
Bandung, 12 Maret 2017
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………….. ………………………….. …. i
KATA PENGANTAR ………………………….. ………………………….. ………………. ii
DAFTAR ISI ………………………….. ………………………….. ………………………….. . iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………….. ………………………….. ………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………….. ………………………….. ……………. 2
1.3 Tujuan Penelitian ………………………….. ………………………….. …………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Saham dan Jenis -jenis Saham ………………………….. ……………. 3
2.1.1 Definisi saham ………………………….. ………………………….. ……….. 3
2.1.2 Jenis -jenis Saham ………………………….. ………………………….. …… 3
2.2 Nilai Saham dan Keuntungan Memiliki Saham ………………………….. … 8
2.2.1 Nilai Saham ………………………….. ………………………….. …………… 8
2.2.2 Keuntungan Memiliki Saham ………………………….. ……………… 11
2.3 Kategori Saham Persektor Industri ………………………….. ……………….. 11
2.3.1 Hal-hal yang Menentukan Harga Saham Naik -Turun …………. 11
2.3.2 Alasan Perusahaan Menjual Saham ………………………….. ……… 12
2.4 Perbedaan antara saham dan obligasi ………………………….. …………….. 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………….. ………………………….. ………………… 14
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai Negara berkembang, Indonesia memiliki sumber daya alam yang
berlimpah. Hal itu menjadi sasaran bagi para pengusaha baik dalam negeri
maupun luar negeri untuk membangun usahanya di Indonesia. Usaha -usaha
yang telah berk embang pesat akan menarik investor untuk berinvestasi.
Investasi yang dilakukan dapat berupa investasi langsung dan tidak
langsung. Adapun investasi tidak langsung salah satunya adalah berupa
saham. Saham merupakan surat berharga yang menyatakan hak kepem ilikan
suatu perusahaan.
Saham dapat diartikan juga sebagai bukti pernyertaan modal disuatu
perusahaan dengan cara investor membayarkan uang pada perusahaan melalui
bursa efek. Dari transaksi tersebut, investor mendapat bukti berupa sertifikat
saham.
Saham yang dikeluarkan oleh perusahaan sangatlah bermacam -macam.
Adapun diantaranya yaitu saham biasa dan saham preferen. Dalam hal ini
penulis akan mengkaji lebih dalam mengenai saham secara lebih lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam kar ya tulis ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan saham dan apa saja jenis -jenis saham?
2. Apa yang dimaksud dengan nilai saham dan apa keuntungan dari memiliki
saham?
3. Apa saja kategori saham persektor industri dan apa yang menentukan
harga saham naik atau turun ?
4. Apakah perbedaan dari saham dan obligasi?
2
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam karya tulis ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi dari saham dan apa saja jenis -jenis saham.
2. Untuk mengetahui nilai dari saham dan mengetahui keuntungan dari
memiliki saham.
3. Untuk mengetahui ka tegori saham persektor industri dan mengetahui
faktor yang menentukan harga saham naik atau turun.
4. Untuk mengetahui perbedaan antara saham dan obligasi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Saham dan Jenis -jenis Saham
2.1.1 Definisi saham
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian
kepemilikan atas suatu perusahaan. Jika anda membeli saham berarti
anda membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan tersebut. Dan anda
berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, jika
perusahaan mebukukan keuntungan.(dari Wikipedia). Suatu perusahaan
dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock ). Jika
perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini
disebut dengan saham biasa ( common stock ). Untuk menarik investor
pontesial lainnya, suatu perusahaan mungkin juga mengeluarkan kelas
lain dari saham, yaitu disebut dengan saham preferen ( preferred stock ).
Saham preferen mempunyai hak -hak prioritas lebih dari saham biasa.
Hak-hak prioritas dari saham preferen yaitu hak atas dividen yang tetap
dan hak terhadap aktiva jika terjadi likuidasi. Akan tetapi, saham
preferen umumnya tidak mempunyai hak veto seperti yang dimiliki
oleh saham biasa.
2.1.2 Jenis -jenis Saham
A. Menurut Cara Peralihan
a. Saham atas unjuk (Bearer stock), saham ini tidak memiliki identitas
pemiliknya.
b. Saham atas nama (Registered stocks), saham ini memiliki identitas
pemilik.
B. Menurut Hak Tagihan
a. Saham Biasa (Common stocks)
4
Saham biasa merupakan surat berharga yang paling banyak dan luas
di perdagangkan, pemegang saham ini memiliki hak suara dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pemegang saham ini akan
mendapatkan 2 k euntungan yaitu memperolah bagian keuntungan
dari perusahaan dan kemungkinan adanya keuntungan atas kenaikan
modal surat berharga tersebut atau disebut capital gain. Pemegang
saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada
manajemen untuk menja lankan operasi perusahaan. Sebagai pemilik
perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak.
Berikut ini adalah hak dari pemegang saham biasa :
1. Hak Kontrol . Pemegang saham mempunyai hak untuk
mengontrol siapa yang akan memimpin perusahaannya.
Pemeg ang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk
memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang
saham atau memveto pada tindakan -tindakan yang membutuhkan
persetujuan pemegang saham.
2. Hak Menerima Pembagian Keuntungan . Sebagai pemilik
perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapat bagian dari
keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, sebagian
laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang
ditahan ini ( retained earnings ) merupakan sumber dana intern
perusahaan. La ba yang tidak ditahan dibagikan dalam bentuk
dividen. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi
keuntungan dalam bentuk dividen, semua pemegang saham biasa
mendapatkan hak yang sama. Pembagian dividen untuk saham
biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayarkan
dividen untuk saham preferen.
3. Hak Preemptive ( Preemptive Right ). Merupakan hak untuk
mendapatkan presentasi pemilikan yang sama jika perusahaan
mengeluarkan tambahan lembar saham untuk tujuan melindungi
5
hak kontrol dari pemegang saham lama dan melindungi harga
saham lama dari kemerosotan nilai.
b. Saham Preferen
Saham preferen versi Amerika merupakan saham yang pemiliknya
tidak memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) sedangkan dalam versi Indonesia pemilik saham preferen
memili ki hak suara dalam RUPS.
Saham preferen mempunyai sifat gabungan ( hybrid ) antara obligasi
(bond ) dan saham biasa. Seperti obligasi yang membayarkan bunga
atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap
berupa dividen preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi,
klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi.
Dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai
beberapa hak, yaitu hak atas duvuden tetap dan hak pembayaran
terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. Ole h karena itu, saham preferen
dianggap mempunyai karakteristik ditengah -tengah antara obligasi
dan saham biasa.
Beberapa karakteristik dari saham preferen adalah berikut ini:
1. Preferen terhadap Dividen
a) Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima
dividen terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham
biasa. (Hak preferen terhadap Dividen). Contoh : dividen untuk
perlembar saham preferen adalah Rp. 5.000, – maka pemegang
saham biasa tidak akan menerima dividennya sebelum
pemegang saham preferen men erima dividen sebesar Rp.
5.000, – ini. Dividen di saham preferen biasanya dinyatakan
dalam nilai persentase dari nilai nominalnya. Contoh : dividen
untuk saham preferen disebutkan sebagai 7% dari nilai
6
nominal Rp.10.000, – maka dividen tetap yang dibagikan
perlembarnya untuk saham preferen ini adalah Rp. 700, -.
b) Saham preferen juga umumnya memberikan (hak dividen
kumulatif), yaitu memberikan hak kepada pemegangnya untuk
menerima dividen tahun -tahun sebelumnya yang belum
dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima
dividennya. Jika saham preferen disebutkan mem berikan hak
dividen kumulatif, maka dividen -dividen tahun sebelumnya
yang belum dibayarkan disebut dengan dividens in arrears .
Contoh: dividen preferen sebesar 7% dari nominal Rp.
10.000, – sudah tiga tahun di arrears, maka pemegang saham
preferen mempunyai hak untuk menerima sebesar Rp. 2.100, –
sebagai dividens in arrears selama 3 tahun dan Rp. 700, – untuk
dividen tahun sekarang dengan total dividen sebesar Rp.
2.800, -. Pemegang saham biasa tidak akan menerima
dividennya sebelum pemegang saham preferen mene rima
dividen sebesar Rp. 2.800, – ini. Hal ini mungkin terjadi jika
perusahaan mengalami kerugian atau tidak mempunyai cukup
kas untuk membayarnya. Dalam hal ini, perusahaan akan
berpikir untuk memenuhi kewajibannya dalam memenuhi
pembayaran dividen. Karena jika tidak memenuhi kewajiban
ini, pasar akan memasukannya ke dalam daftar hitam.
2. Preferen Pada Waktu Likuidasi
Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva
perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham
biasa saat terjadi likuid asi. (hak preferen pada waktu likuidasi).
Besarnya hak atas aktiva pada saat likuidasi adalah sebesar nilai
nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang belum
dibayar jika bersifat kumulatif. Maka dari itu, investor umumnya
menganggap saham prefe ren lebih kecil risikonya daripada saham
7
biasa. Akan tetapi jika dibandingkan dengan obligasi, saham
preferen dianggap lebih berisiko, karena klaim dari pemegang
saham preferen dibawah klaim dari pemegang obligasi.
Ada beberapa jenis saham preferen, antar a lain :
1. Cummulative Prefered Stock (Saham preferen yang dapat
dikonversikan ke saham biasa). Perusahaan harus membayarkan
deviden kepada pemilik saham preferen terlebih dahulu, jika
tidak maka deviden itu harus tetap dibayar walaupun di lain hari.
Memilik i hak lebih dahulu dari pada pemegang saham biasa.
Pertukaran dari saham preferen ke saham biasa tidak
menimbulkan keuntungan ( gain) atau kerugian ( loss) di
perusahaan emiten.
2. Non Cummulative Prefered Stock (Saham preferen yang dapat
ditebus). Jika perusahaan tidah membayar deviden pada tahun
tertentu, maka perusahaan tidak perlu untuk membayar deviden
di lain hari tapi pemegang saham mendapatkan laba.
Memberikan hak kepada perusahaan yang mengeluarkan untuk
membeli kembali saham ini dari pemega ng saham pada tanggal
tertentu di masa mendatang dengan nilai tertentu. Harga tebusan
ini biasanya lebih tinggi dari nilai nominal sahamnya.
3. Participating Prefered Stock . Hak untuk mendapatkan tambahan
deviden apabila ada kelebihan deviden setelah dibagika n kepada
hak saham biasa dan preferen.
4. Floating atau Adjustable -rate Preferred Stock/ARP (Saham
preferen dengan tingkat dividen yang mengambang). Saham ini
merupakan saham inovasi baru di AS yang dikenalkan pada
tahun 1982. Saham ini tidak membayar dividen secara tetap,
tetapi tingkat dividen yang dibayar tergantung dari tingkat return
dari sekuritas t-bill (treasury bill). Saham preferen tipe baru ini
cukup populer sebagai investasi jangka pendek untuk investor
yang mempunyai kelebihan kas.
8
C. Saham Treasuri
Saham treasuri ( treasury stock ) adalah saham milik perusahaan yang
sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali
oleh perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dapat
dijual kembali. Perusahaan emiten membeli kembali saha m beredar
sebagai saham treasuri dengan alasan -alasan berikut ini :
1. Akan digunakan dan diberikan kepada manajer -manajer atau
karyawan -karyawan di dalam perusahaan sebagai bonus dan
kompensasi dalam bentuk saham.
2. Meningkatkan volume perdagangan di pasar mod al dengan
harapan meningkatkan nilai pasarnya.
3. Menambahkan jumlah lembar saham yang tersedia untuk
digunakan menguasai perusahaan lain.
4. Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar untuk menaikkan
laba perlembarnya.
5. Alasan khusus lainnya yaitu dengan mengur angi jumlah saham
yang beredar sehingga dapat mengurangi kemungkinan
perusahaan lain untuk menguasai jumlah saham secara mayoritas
dalam rangka pengambilan alih tidak bersahabat ( hostile
takeover ).
2.2 Nilai Saham dan Keuntungan Memiliki Saham
2.2.1 Nilai Saham
Beberapa nilai yang berhubungan dengan saham akan dibahas disini,
yaitu nilai buku ( book value ), nilai pasar ( market value ) dan nilai
intrinsik ( intrinsic value ). Nilai buku merupakan nilai saham menurut
pembukuan perusahaan emiten. Nilai pasar merupakan nilai saham di
pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham.
9
A. Nilai Buku Dan Nilai -Nilai Lain Yang Berhubungan
1. Nilai Nominal ( par value ). Merupakan nilai kewajiban yang
ditetapkan untuk tiap -tiap lembar saham . Kepentingan dari nilai
nominal adalah untuk kaitannya dengan hukum. Nilai nominal ini
merupakan modal per lembar yang secara hukum harus ditahan di
perusahaan untuk proteksi kepada kreditor yang tidak dapat diambil
oleh pemegang saham. Kadangkala suatu s aham tidak mempunyai
nilai nominal ( no-par value stock ). Untuk saham yang tidak
mempunyai nilai nominal dewan direksi umumnya menetapkan
nilai sendiri ( stated value ) perlembarnya. Jika tidak ada nilai yang
ditetapkan, maka yang dianggap sebagai modal secar a hukum
adalah semua penerimaan bersih ( proceed ) yang diterima oleh
emiten pada waktu mengeluarkan saham bersangkutan.
2. Agio Saham. Additional paid -in capital atau in excess of par value
merupakan selisih yang dibayar oleh pemegang saham kepada
perusahaan d engan nilai nominal sahamnya.
3. Nilai Modal Disetor ( Paid in Capital ). Merupakan total yang
dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk
ditukarkan dengan saham preferen atau dengan saham biasa. Nilai
modal disetor merupakan penjumlahan total n ilai nominal ditambah
dengan agio saham. Jika perusahaan mengeluarkan dua kelas
saham, yaitu saham preferen dan saham biasa, saham preferen
disajikan terlebih dahulu diikuti oleh saham biasa di neraca untuk
menunjukkan urutan haknya.
4. Laba Ditahan ( Retained earnings ). Merupakan laba yang tidak
dibagikan kepada pemegang saham. Laba yang tidak dibagi ini
diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai sumber dana intenal.
Laba ditahan dalam penyajiannya di neraca menambah total laba
yang disetor. Karena laba dita han ini milik pemegang saham yang
berupa keuntungan tidak dibagikan, maka nilai ini juga akan
menambah ekuitas pemilik saham di neraca.
10
5. Nilai Buku ( Book Value ). Nilai Buku per lembar saham
menunjukan aktiva bersih ( net assets ) yang dimiliki oleh pemegang
saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena aktiva bersih
adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai
buku perlembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah
saham yang beredar:
Nilai buku per lembar = Total Ekuitas : Jumlah Sah am Beredar
B. Nilai Pasar
Nilai pasar ( market value) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku
merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan,
maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada
saat tertentu yang dite ntukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di
pasar bursa.
C. Nilai Intrinsik
Nilai fundamental ( fundamental value) atau nilai intrinsik ( intrinsic
value ) adalah nilai seharusnya dari suatu saham. Dua macam analisis
yang banyak digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari
saham adalah analisis sekuritas fundamental atau analisis perusahaan
dan analisis teknis. Analisis fundamental menggunakan data
fundamental, yaitu data yang berasal dari keuang an perusahaan
(misalnya laba, dividen yang di bayar, penjualan dan lain sebagainya),
sedangkan analisis teknis menggunakan data dari pasar saham
(misalnya harga dan volume transaksi saham) untuk menentukan nilai
dari saham. Analisis teknis banyak digunakan oleh praktisi dalam
menentukan harga saham. Sedangkan analisis fundamental banyak
digunakan oleh akademisi.
11
2.2.2 Keuntungan Memiliki Saham
Bagi pihak yang memiliki saham akan memperoleh beberapa
keuntungan sebagai bentuk kewajiban yang harus diterima, yaitu:
a. Memperoleh deviden yang akan diberikan pada setiap akhir tahun
b. Memperoleh capital gain, yaitu keuntungan pada saat saham yang
dimiliki tersebut di jual kembali pada harga yang lebih mahal
c. Memiliki hak suara bagi pemegang saham jenis common stock
(saham biasa)
2.3 Kategori Saham Persektor Industri
Kategori saham -saham persektor dibagi menjadi lima, yaitu:
a. Saham -saham sektor finansial ( financial stocks excel )
b. Saham -saham sektor barang -barang konsumen tahan lama ( consumer
durables excel )
c. Saham -saham sektor barang modal ( capital goods excel )
d. Saham -saham sektor industri dasar ( basic industries excel )
e. Saham -saham sektor barang -barang kebutuhan pokok ( consumer
staples excel )
2.3.1 Hal -hal yang Menentukan Harga Saham Naik -Turun
Ada beberapa kondisi dan situasi yang menentukan suatu saham itu akan
mengalami fluktuasi, yaitu:
a. Kondisi makro dan mikro ekonomi
b. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi (perluasan
usaha), seperti membuka kantor cabang, kantor cabang pembantu baik
yang dibuka di dalam negeri maupun di luar negeri.
c. Pergantian direksi secara tiba -tiba.
d. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang terlibat tindak
pidana dan kasusnya sudah masuk ke pengadilan.
e. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam setiap
waktunya.
12
f. Risiko s istematis, yaitu suatu bentuk risiko yang terjadi secara
menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat.
g. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu menekan kondisi
teknikal jual beli saham.
2.3.2 Alasan Perusahaan Menjual Saham
Ada beber apa alasan yang menjelaskan mengapa suatu perusahaan
memutuskan untuk menerbitkan dan menjual saham, yaitu:
a. Kebutuhan dana dalam jumlah yang besar dan pihak perbankan tidak
b. mampu untuk memberikan pinjaman karena berbagai alasan seperti
tingginya risiko yang akan dialami jika terjadi kemacetan.
c. Keinginan perusahaan untuk mempublikasikan kinerja perusahaan
secara lebih sistematis.
d. Menginginkan harga saham perusahaan terus naik dan terus diminati
oleh konsumen secara luas, sehingga ini nantinya akan memberi efek
kuat bagi perusahaan seperti rasa percaya diri di kalangan manajemen
perusahaan.
e. Mampu memperkecil risiko yang timbul karena permasalahan risiko
diselesaikan dengan pembagian deviden.
13
2.4 Perbedaan antara saham dan obligasi
No Faktor Saham Obligasi
1 Status – Bukti kepemilikan – Bukti utang
2
Kepentingan
terhadap emiten – Berkepentingan langsung
atas tujuan perusahaan – Berkepentingan atas
keamanan pinjaman
3 Umur – Tidak terbatas – Jatuh tempo/ditentukan
4
Pendapatan
– deviden besar dan
frekuensinya tak menentu
– deviden dari keuntungan – Bunga dan periode
tertentu
– Bunga tidak bergantung
pada laba/rugi
5
Perlakuan pajak
pada emiten
– Potensi laba sulit ditaksir
– Deviden adalah bagian
laba setelah kena pajak – Bunga relati ve mudah
dihitung
– Bunga dikeluarkan dulu
sebagai biaya sebelum
perhitungan pajak
6 Harga – Lebih berfluktuasi – Sangat sensitive
7 Hak suara – Memiliki – Tidak ada
8 Klaim dalam
likuiditas – Inferior/prioritas rendah – Superior/prioritas atas
aktiva perusahaan
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian
kepemilikan atas suatu perusahaan. Jika seseorang
membeli saham berarti membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan
tersebut dan berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen,
jika perusahaan mebukukan keuntungan. Jenis saham terbagi menjdi 3
yaitu, menurut cara peralihan , menurut hak tagihan dan saham treasu ri.
Dan bagi pihak yang memiliki saham akan memperoleh beberapa
keuntungan sebagai bentuk kewajiban yang harus diterima, yaitu
memperoleh deviden yang akan diberikan pada setiap akhir tahun dan
memperoleh capital gain, yaitu keuntungan pada saat saham yang
dimiliki tersebut di jual kembali pada harga yang lebih mahal.
PERNYATAAN KEASLIAN MAKALAH
Bismillahirrahmanirrahiim
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa karya ilmiah
yang berjudul :
[SAHAM ]
Menyatakan dengan sebenar -benarnya bahwa karya tulis tersebut diatas
adalah benar ditulis oleh kami dengan referensi yang dinyatakan dalam daftar
pustaka.
Menyatakan bahwa tulisan tersebut bukan merupakan hasil plagiat dengan
cara apap un yang tidak dibenarkan.
Menyatakan bersedia diberikan nilai E bila ternyata dikemudian hari karya
ilmiah tersebut ternyata hasil plagiat.
Bandung, 10 Maret 2017
Kami yang menyatakan:
1. Putri Widia Pratiwi (10090215074) …………………
2. Vivi Wandayusari (10090215079) …………………
3. Assa Nur Indah (10090215089) …………………
4. Kemas M Fadhil Azmi (10090215107) …………………
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Prof. Dr. Jogiyanto H.M., M.B.A., Ak. 2008 . “Teori Portofolio dan
Analisis Investasi”. Yogyakarta: BPFE -YOGYAKARTA.
Fahmi, Irham S.E., M.Si. dan Hadi, Yovi Lavianti S.S., M.M. 2009. “Teori
Portofolio dan Analisis Investasi : Teori dan Soal Jawab” . Bandung .
Alfabeta.
Dr. Harmono, S.E., M.Si. ”Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard”.
2011. Jakarta. PT. Bumi Aksara.
Ahmad, Komarudin S.E., M.Si. ”Dasar -dasar Investasi dan Portofolio”. 2004.
Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Copyright Notice
© Licențiada.org respectă drepturile de proprietate intelectuală și așteaptă ca toți utilizatorii să facă același lucru. Dacă consideri că un conținut de pe site încalcă drepturile tale de autor, te rugăm să trimiți o notificare DMCA.
Acest articol: Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan [600861] (ID: 600861)
Dacă considerați că acest conținut vă încalcă drepturile de autor, vă rugăm să depuneți o cerere pe pagina noastră Copyright Takedown.
