Jurnal Produktivitas Dosen Dalam Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi (media Roza) [603883]

398
PRODUKTIVITAS DOSEN DALAM MELAKSANAKAN
TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

Media Roza
Dosen Fakultas Tarbi yah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang

Abstract : The Tri D harma in Collage is one of the vision and mission that become a central purpose in all of
Collage in Indonesia. Lecturer is as the essential part in collage, including the lecture of Islamic Elementary
Teacher Education Department. The task of the lecture is doing the tri darma. In fact, the factor that influence
the collage education quality is the lecturer productivity and quality. This research is aimed at finding the
description of the leacturer productivity of PGMI (Islamic Elementary teacher education) of Teacher Training
Faculty IAIN Imam Bonjol Padang in app lying the Tri Dharma. The result of the study shows that the
productivity average of the lecturer of PGMI in education is categorized as higher if it is compared with the
aspect of rese arch and social dedication act . It is hoped that the PGMI department c an improve the productivity
in Tri Dharma.

Key words: lecture, collage, productivity

Abstrak : Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan bagian visi dan misi yang menjadi tujuan untuk seluruh per –
guruan tinggi yang ada di Indonesia. Dosen merupakan komponen esensial pada perguruan ti nggi, termasuk do –
sen Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang. Tugas dosen adalah melaksana –
kan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal tersebut dapat dijadikan parameter untuk mendeskripsikan produktivitas
dan kualitas dosen dalam di siplin ilmu tertentu. Karena satu faktor penting yang mempengaruhi mutu pendidikan
tinggi adalah dosen yang produktif dan berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran ten –
tang produktivitas Dosen Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Kegu ruan IAIN Imam Bonjol Padang dalam
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi . Hasil penelitian menunjukan bahwa rata -rata produktivitas dosen
jurusan PGMI pada bidang pendidikan dan pengajaran tergolong tinggi dibandingkan dengan bidang penelitian
dan karya ilmiah serta pengabdian pada masyarakat. Diharapkan dosen jurusan PGMI dapat lebih meningkatkan
produktivitasnya pada ketiga bidang dari Tri Dharma perguruan Tinggi.

Kata kunci: dosen, tri dharma, perguruan tinggi, produktivitas

A. Pendahuluan
Hakikat pem bangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan masyarakat Indonesia. Dengan
memperhatikan perkembangan dunia yang begi –
tu pesat, maka pembentukan masyarakat Indo –
nesia yang modern menjadi tujuan utama dari
pembangunan nasi onal Indonesia. Masyarakat
Indonesia yang modern adalah manusia yang
mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan –
perubahan, ahli dalam mengemukakan penda –
patnya, bisa bertanggug jawab, dan lebih berfi –
kir ke masa depan. Melalui pembentukan manu –
sia modern b isa dilihat betapa pentingnya peran –
an perguruan tinggi sebagai jenjang pendidikan
yang tertinggi.
Tri Dharma Pergu ruan Tinggi merupakan
bagian visi dan misi yang menjadi tujuan untuk seluruh perguruan tinggi negeri yang ada di In –
donesia. Baik itu pergur uan tinggi negeri mau –
pun perguruan tinggi swasta. Tuntutan terhadap
perguruan tinggi dewasa ini bukan hanya seba –
tas kemampuan untuk menghasilkan lulusan
yang diukur secara akademik, melainkan kese –
luruhan program dan lembaga -lembaga pergu –
ruan tinggi har us mampu membuktikan kualitas
yang tinggi didukung oleh akuntabilitas. Faktor
yang menentukan tingkat keberhasilan dan
kualitas suatu perguruan tinggi diantaranya ada-
lah kemampuan dosen dalam melaksanakan tu –
gas Tri Dharma Perguruan Tinggi (Hidayat,
2013) .
Tugas utama dosen adalah melaksanakan
Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sebagaimana di –
amanatkan dalam UU Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Peme –

399 | Jurnal Tarbiyah al -Awlad, Volume IV Edisi 1 hlm. 398 -407

rintah Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2009
tentang Dosen, disebutkan bahwa dosen adal ah
pendidik dengan tugas utama mentransforma –
sikan, mengembangkan dan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyara –
kat (Depdiknas, 2010:1).
Berdasarkan tugas utama dosen di atas je –
laslah bahw a pengajaran, penelitian, dan
pengabdian masyarakat adalah Tri Dharma Per –
guruan Tinggi yang menuntut dosen dalam pe –
laksanaannya. Hal tersebut dapat dijadikan para –
meter untuk mendeskripsikan produktivitas dan
kualitas dosen dalam disiplin ilmu tertentu. Ka-
rena salah satu faktor penting yang mempe –
ngaruhi mutu pendidikan tinggi adalah dosen
yang berkualitas. Apa pun bentuk pengelolaan
perguruan tinggi, tujuan utamanya adalah untuk
meningkatkan kualitas dan produktivitas yang
berkelanjutan, karena tahap ak hir kualitas ki –
nerja perguruan tinggi sangat ditentukan oleh
kualitas kinerja kolektif masing -masing anggota
civitas akademika, termasuk didalamnya dosen.
Pendidikan dan pengajaran merupakan pilar
utama Tri Dharma Perguruan Tinggi , sebab
pendidikan dan p engajaran sangat penting untuk
sebuah perguruan tinggi. Dengan adanya pen –
didikan dan pengajaran yang baik perguruan
tinggi bisa menghasilkan bibit penerus bangsa
yang kelak akan menjadikan bangsa ini menjadi
lebih terarah. Pendidikan dan pengajaran mung –
kin sudah diterapkan di setiap perguruan tinggi
yang ada di Indonesia, sebab bukan perguruan
tinggi namanya jika tidak ada pendidikan dan
pengajaran di dalamnya.
Penelitian harus menjunjung tinggi kedua
dharma yang lain. Penelitian diperlukan untuk
mengemba ngkan ilmu pengetahuan dan pene –
rapan teknologi. Untuk dapat melakukan peneli –
tian diperlukan adanya tenaga -tenaga ahli yang
dihasilkan melalui proses pendidikan. Ilmu pe –
ngetahuan yang dikembangkan sebagai hasil
pendidikan dan penelitian itu hendaknya dit e-
rapkan melalui pengabdian pada masyarakat se –
hingga masyarakat dapat memanfaatkan dan
menikmati kemajuan -kemajuan ilmu pengetahu –
an dan teknologi tertentu.
Menurut pandangan filsafat humanisme se –
cara fitrah manusia memiliki bekal yang sama
dalam upaya memahami sesuatu, manusia dilan -dasi oleh minat dan motivasi tertentu untuk me –
laksanakan sesuatu, dan manusia selain memili –
ki kesamaan juga memiliki kekhususan sebagai
akibat berada dalam suatu lingkungan sosial
tertentu (Indihadi dkk, 2008). Sejalan de ngan
pandangan tersebut, maka setiap dosen memiliki
potensi dan peluang yang sama untuk melak –
sanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Apalagi
dengan adanya tunjangan sertifikasi dimana se –
tiap dosen dibebani dengan beban kerja minimal
12 sks dan paling banyak 16 sks setiap semester
yang meliputi ketiga aspek dari Tri Dharma Per –
guruan Tinggi. Hal ini tentunya lebih mendo –
rong dosen untuk melaksanakan tugas yang
telah ditentukan.
Dosen merupakan komponen esensial da –
lam suatu pendidikan di perguruan tinggi, te r-
masuk dosen Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang. Do –
sen Jurusan PGMI juga mempunyai peran seba –
gai pendidik profesional dan seorang ilmuwan.
Dengan sebagian besar dosen yang telah diser –
tifikasi selayaknya berpengaruh terh adap ke –
mampuan dosen dalam melakukan tugasnya
sebagai tenaga pendidik profesional, dan lebih
mampu dalam mentransformasikan ilmu pe –
ngetahuannya secara lebih baik. Dosen yang te –
lah disertifikasi diharapkan lebih mampu me –
ningkatkan produktivitasnya dalam melaksana –
kan pendidikan dan pengajaran, menghasilkan
karya ilmiah dan penelitian, serta pengabdian
kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan salah
satu tujuan diberikannya tunjangan sertifikasi
yaitu untuk meningkatkan produktivitas d osen
(Muhardi dan Ar into, 2011) .
Kenyataan yang ditemukan di Jurusan
PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Imam Bonjol Padang adalah di antara ketiga as –
pek Tri Dharma perguruan Tinggi tersebut pada
bidang pengajaran dosen masih kurang produk –
tif dalam mengembangkan progra m perkuliahan
dan mengembangkan bahan pengajaran. Dimana
masih ada dosen yang belum menyempurnakan
Silabus dan SAP sesuai kurikulum serta masih
kurang produktif dalam menghasilkan bahan
ajar seperti diktat, modul, dan buku perkuliahan.
Di bidang penelitian dan karya ilmiah, belum
semua dosen secara rutin melakukan penelitian
dan melahirkan karya ilmiah. Pada bidang
pengabdian masyarakat sebagian besar dosen

Media Roza: Produktivitas Dosen dalam Melaksanakan Tri Dharma | 400

sudah melakukan pelatihan dan penyuluhan pa –
da masyarakat.
Berdasarkan kajian dan tem uan-temuan di
atas maka pen ulis menilai perlu adanya suatu
kajian khususnya pada Jurusan PGMI tentang
“Produktivitas Dosen dalam Melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi ”. Penelitian ini ber –
tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang
produktivitas Dosen Jurusan PGMI Fakult as
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Pa –
dang dalam melaksanakan Tri Dharma Pergu –
ruan Tinggi.

Tri Dharma Perguruan Tinggi
Keberadaan perguruan tinggi mempunyai
kedudukan dan fungsi penting dalam perkem –
bangan suatu masyarakat. Proses perubahan so –
sial (social change ) di masyarakat yang begitu
cepat, menuntut agar kedudukan dan fungsi per –
guruan tinggi benar -benar terwujud dalam peran
yang nyata (Zaidamin, 2012). Tuntutan terhadap
perguruan tinggi dewasa ini bukan hanya seba –
tas kemampuan untuk menghas ilkan lulusan
yang diukur secara akademik, melainkan kese –
luruhan program dan lembaga -lembaga pergu –
ruan tinggi harus mampu membuktikan kualitas
yang tinggi didukung oleh akuntabilitas. Pergu –
ruan tinggi yang merupakan salah satu bagian
lembaga pendidikan tinggi dalam kiprahnya ha –
rus menghasilkan lulusan yang berkualitas me –
lalui kegiatan -kegiatan akademik yang telah di –
programkan. Faktor yang menentukan tingkat
keberhasilan dan kualitas suatu perguruan tinggi
adalah kemampuan dosen dalam melaksanakan
tugas Tri Dharma Perguruan Tingginya
(Suwena, 2008).
Peran perguruan tinggi tertuang dalam pe –
laksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu :
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masya –
rakat. Melalui bidang pendidikan, perguruan
tinggi diharapkan melakukan p eran pencerdasan
masyarakat dan transmisi budaya. Dari bidang
penelitian, perguruan tinggi diharapkan mela –
kukan temuan -temuan baru ilmu pengetahuan
dan inovasi kebudayaan. Kegiatan penelitian
dan pengembangan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam ra ngka kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Tanpa penelitian,
maka pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi akan menjadi terhambat. Penelitian ini tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi harus dilihat
keterkaitannya dalam pembangunan dalam arti
luas. Ar tinya penelitian tidak semata -mata ha –
nya untuk hal yang diperlukan atau langsung
dapat digunakan oleh masyarakat pada saat itu
saja, akan tetapi harus dilihat dengan proyeksi
ke masa depan.
Pengabdian pada masyarakat merupakan
serangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi
perguruan tinggi terhadap masyarakat yang ber –
sifat kongkrit dan langsung dirasakan manfaat –
nya dalam waktu yang relatif pendek. Aktivitas
ini dapat dilakukan atas inisiatif individu atau
kelompok anggota sivitas akademika perguruan
tinggi terhadap masyarakat . Melalui pengabdian
pada masyarakat ini, perguruan tinggi juga akan
memperoleh feedback dari masyarakat tentang
tingkat kemajuan dan relevansi ilmu yang di –
kembangkan oleh perguruan tinggi (Zaidamin,
2012).
Idealnya ketiga peran d harma perguruan
tinggi tersebut berjalan se rempak dan saling si –
nergis , sehingga secara teoritik suatu peguruan
tinggi tidak boleh hanya berperan dalam seba –
gian dharma dan meninggalkan yang lain. Ke –
nyataannya ketidakseimbangan peran itu sering –
kali terja di. Umpamanya ketika suatu perguruan
tinggi hanya melakukan peran pendidikan dan
melupakan sama sekali dua aspek yang lain,
maka perguruan tinggi tersebut sebenarnya se –
dang berperan seperti sekolah. Demikian pula
umpamanya jika suatu perguruan tinggi lebi h
condong dan banyak melakukan peran dalam
aspek pengabdian pada masyarakat maka pe r-
guruan tinggi itu seolah -olah sedang berperan
sebagai organisasi sosial atau lembaga dakwah.
Karena itu, mencari perimbangan pelaksanaan
ketiga dharma itu menjadi sesuatu yang sangat
penting (Zona Aktualita, 2007).

Peran Dosen dalam Pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi
Terkait dengan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, dosen memegang peran penting dan
strategis. Peran, tugas, dan tanggung jawab do –
sen sangat penting dalam mewu judkan tujuan
pen-didikan nasional, yaitu mencerdaskan kehi –
dupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia
Indonesia, yang meliputi kualitas iman/takwa,
akhlak mulia, dan penguasaan pengetahuan, tek –

401 | Jurnal Tarbiyah al -Awlad, Volume IV Edisi 1 hlm. 398 -407

nologi, dan seni, serta mewujudkan masyarakat
Indonesia yan g maju, adil, makmur, dan ber –
adab. Untuk melaksanakan fungsi, peran, dan
kedudukan yang sangat strategis tersebut, diper –
lukan dosen yang profesional (Depdiknas,
2010).
Tugas utama dosen adalah sebagai pen –
didik. Sebagai pendidik, dosen mengemban tu –
gas d an tanggung jawab untuk mendidik maha –
siswa menjadi individu yang memiliki kemam –
puan dan kecakapan yang berguna bagi kehi –
dupannya dan diperlukan untuk memasuki dunia
kerja, melalui kemampuannya mengajar berba –
gai ilmu pengetahuan dan keterampilan, disam –
ping tanggung jawab dalam bentuk sikap dan
perilaku yang benar dalam bertindak melalui si –
fat ketauladannya sebagai manusia yang bermo –
ral. Tugas dan tanggung jawab dosen tidak ha –
nya terbatas dalam hal transferring of
knowledge semata. Dosen memikul tangg ung ja –
wab individual dan kolektif, tanggung jawab in –
dividual adalah tanggung jawab secara aka –
demik. Sedangkan tanggung jawab kolektif a –
dalah tanggung jawab selaku senat perguruan
tinggi. Tugas dan tanggung jawab dosen tidak
hanya sebagai pendidik dan p eneliti tetapi juga
berperan sebagai penyebar informasi dan agen
pembaharuan, yang mana sejalan dengan fungsi
perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan.
Tugas dan tanggung jawab dosen yang di –
amanatkan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
mencakup: pendidik an dan pengajaran, peneli –
tian dan kegiatan pengabdian kepada masyara –
kat ( UU Nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi).
Menurut Swasto dalam Trisnaningsih
(2011) peran dosen disamping sebagai pengajar
juga sebagai peneliti dan penyebar informasi.
Hal ini berarti produktivitas dosen juga diten –
tukan dari banyaknya makalah yang dipresen –
tasikan dalam seminar, penulisan artikel dalam
jurnal ilmiah dan penyusunan buku yang berbo –
bot. Selain itu dosen perlu mempunyai kemam –
puan berpikir logis dan kritis, m enguasai prinsip
dan metode penelitian serta mampu mengkomu –
nikasikan hasil -hasil penelitian. Dengan demi –
kian dosen selalu tanggap terhadap perkem –
bangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial
kemasyarakatan. Dalam melakukan pekerjaan –
nya, terutama pasca sertifikasi dosen, seorang dosen telah dianggap sebagai seorang menjadi
harus memiliki kompetensi -kompetensi tertentu
yang dibutuhkan sebagai tenaga pendidik.
Kompetensi ini diartikan sebagai seperangkat
pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
harus di miliki, dihayati, dikuasai dan diwujud –
kan oleh dosen dalam melaksanakan tugas pro –
fesionalnya. PP Nomor 37 Tahun 2009 tentang
Dosen menyebutkan dosen harus memiliki kom –
petensi tertentu. Kompeten si-kompetensi terse –
but meliputi :
a. Kompetensi profesional, ya kni, keluasan
wawasan akademik dan kedalaman pengeta –
huan dosen terhadap materi keilmuan yang
ditekuninya.
b. Kompetensi pedagogik, yakni, penguasaan
dosen pada berbagai macam pendekatan,
metode, pengelolaan kelas, dan evaluasi
pembelajaran yang sesuai dengan karakte –
ristik materi dan perkembangan mahasiswa.
c. Kompetensi kepribadian, yakni, kesang –
gupan dosen untuk secara baik menampilkan
dirinya sebagai teladan dan memperlihatkan
antusiasme dan kecintaan terhadap profe –
sinya.
d. Kompetensi sosial, yakni, kemampuan do-
sen untuk menghargai kemajemukan, aktif
dalam berbagai kegiatan sosial, dan mampu
bekerja dalam team work .
Keempat kompetensi ini merupakan hal
yang sangat penting, karena kompetensi dosen
menentukan kualitas pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi seba gaimana yang
ditunjukkan dalam kegiatan profesional dosen
(Kemenag, 2011).

Produktivitas Dosen dalam Melaksanakan
Tri Dharma Perguruan Tinggi
a. Konsep Dasar Produktivitas
Produktivitas merupakan keterkaitan antara
faktor output dan input . Dimana produktivi tas
adalah besaran output yang dinyatakan dalam
setiap satuan input , atau dengan kata lain be –
sarnya nilai output yang dihasilkan dari seti ap
unit input . Produktivitas tidak dapat dipandang
hanya sebagai besaran total dari output saja me –
lainkan sebagai fenomena relatif dari dua hal
yang saling terkait. Itu sebabnya, produktivitas
lebih dekat dengan optimalisasi dari pada mak-
simalisasi (http ://produktivitas.qacomm.com).

Media Roza: Produktivitas Dosen dalam Melaksanakan Tri Dharma | 402

Pengertian dari produktivitas oleh Sukamto
(1995), adalah “Produktivitas adalah nilai out-
put dalam hubungan dengan suatu kesatuan in-
put tertentu. Peningkatan produktivitas yang
berarti jumlah sumber daya yang digunakan de –
ngan jumlah barang dan jasa yang diproduksi
semakin meningkat dan membaik”. Sedangkan
menurut Moekijat (1999), produktivitas adalah
“Perbandingan jumlah keluaran ( output ) tertentu
dengan jumlah masukan ( input ) tertentu untuk
jangka waktu tertentu”.
Konsep produktivitas menurut piagam
OSLA tahun 1984 adalah:
a. Produktivitas adalah konsep universal, di –
maksudkan untuk menyediakan semakin ba –
nyak barang dan jasa untuk semakin banyak
orang dengan menggunakan sedikit sumber
daya.
b. Produktivitas berdasarkan atas pen dekatan
multidisiplin yang secara efektif merumus –
kan tujuan rencana pembangunan dan pelak –
sanaan cara -cara produktif dengan meng –
gunakan sumber daya secara efektif dan efi –
sien namun tetap menjaga kualitas.
c. Produktivitas terpadu menggunakan kete –
rampilan modal, teknologi manajemen, in –
formasi, energi, dan sumber daya lainnya
untuk mutu kehidupan yang mantap bagi
manusia melalui konsep produktivitas secara
menyeluruh.
d. Produktivitas berbeda di masing -masing
negara dengan kondisi, potensi, dan keku –
rangan ser ta harapan yang dimiliki oleh ne –
gara yang bersangkutan dalam jangka
panjang dan pendek, namun masing -masing
negara mempunyai kesamaan dalam pelak –
sanaan pendidikan dan komunikasi
(http://tesisdisertasi.blogspot.com).

Produktivitas jug a mengandung filosof i dan
sikap mendasar pada motivasi yang kuat untuk
terus menerus berusaha mencapai mutu kehi –
dupan yang baik. Dewan Produktivitas Nasional
Indonesia telah merumuskan definisi produk –
tivitas secara lengkap yaitu sebagai berikut
(Umar, 2002):
a. Produktivitas p ada dasarnya merupakan su –
atu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih
baik dari hari ini.
b. Secara umum produktivitas mengandung pe –
ngertian perbandingan antara hasil yang
dicapa i (output) dengan keseluruhan sumber
daya yang digunakan (input).
c. Produktivitas mempunyai dua dimensi, yaitu
efektivitas yang mengarah pada pencapaian
unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian
target yang berkaitan dengan kualitas, ku –
antitas dan waktu. Yang kedua efisiensi
yang berkaitan dengan upaya memban –
dingkan input dengan realisasi pengguna –
annya atau bagaimana pekerjaan tersebut di –
laksanakan.
Menurut L. Greenberg dalam Sinungan
(2009), produktivitas didefinisikan sebagai
perbandingan antara to talitas pengeluaran pada
waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama
periode tersebut. Pendapat yang demikian me –
nunjukkan bahwa produktivitas mencakup se –
jumlah persoalan yang terkait dengan kegiatan
manajemen dan teknis operasional.
Dari beberapa defi nisi tersebut dapat di –
simpulkan bahwa produktivitas merupakan per –
bandingan antara hasil yang dicapai ( output )
dengan keseluruhan sumber daya yang digu –
nakan ( input). Dengan kata lain bahwa produk –
tivitas memiliki dua dimensi. Dimensi pertama
adalah efekt ifitas yang mengarah kepada pen –
capaian target berkaitan dengan kualitas, kuan –
titas, dan waktu. Dimensi kedua yaitu efisiensi
yang berkaitan dengan upaya membandingkan
input dengan realisasi penggunaannya atau ba –
gaimana perkerjaan tersebut dilaksanakan.

b. Produktivitas Dosen
Faktor penting yang mempengaruhi mutu
pendidikan tinggi adalah dosen yang berkua –
litas. Apa pun bentuk pengelolaan perguruan
tinggi, tujuan utamanya adalah untuk mening –
katkan kualitas produktivitas yang berkelan –
jutan, karena tahap a khir kualitas kinerja pergu –
ruan tinggi sangat ditentukan oleh kualitas ki –
nerja kolektif masing -masing anggota civitas
akademika, termasuk didalamnya, yakni dosen.
Dengan demikian maka pengelolaan dosen ha –
rus mempunyai sasaran utama, yakni kenaikan
kuali tas produktivitasnya melalui peningkatan

403 | Jurnal Tarbiyah al -Awlad, Volume IV Edisi 1 hlm. 398 -407

efisiensi kerja sebagai tenaga pendidik atau te –
naga pengajar.
Produktivitas kerja dosen merupakan ke –
mampuan seorang dosen untuk menggunakan
kekuatannya dan mewujudkan segenap potensi
yang ada pada dirinya. Produk tivitas dosen da –
lam dunia pendidikan berkaitan dengan keselu –
ruhan proses perencanaan, penataan, dan penda –
yagunaan sumber daya untuk merealisasikan tu –
juan pendidikan secara efektif dan efisien
(Suwena, 2008).
Untuk mengukur produktivitas sering kali
tidak dapat dilihat dan sulit u ntuk diukur, meng –
gunakan teknik –teknik pengukuran yang dapat
diketahui suatu produktivitas, untuk itu akan
dikemukakan beberapa cara untuk mengukur
produktivitas kerja yaitu : Ilyas (1999), menge –
mukakan pengukuran produktivit as dengan dua
cara: “physical productivity” dan “value
productivity” . Yang dimaksud dengan pengu –
kuran physical productivity adalah pengukuran
produktivitas secara kuantitatif dengan unit
pengukuran dapat berupa ukuran (size) , panjang,
jumlah unit, berat, waktu dan jumlah sumber
daya manusia. Sedangkan value productivity
adalah pengukuran produktivitas dengan meng –
gunakan nilai uang sebagai tolak ukur sehingga
tingkat produktivitas dikonversi kebentuk ru –
piah (Nurlailafa, 2008).
Dalam mengukur produktivitas dapat dila –
kukan dengan dua pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan produktivitas total atau faktor
ganda, yakni output dihadapkan dengan ke –
seluruhan input yang dipakai
b. Pendekatan parsial atau faktor tunggal,
yakni output dihadapkan dengan satu
input saja, misal , input SDMD ( Sumber
Daya Manusia Dosen ) dalam konteks mana –
jemen perguruan tinggi.
Mengukur produktivitas dosen sesungguh –
nya adalah sesuatu yang cukup sulit. Tentunya
harus jelas dulu apa produk utama seorang do –
sen dan apa yang diukur. Dewasa ini barang kali
masyarakat belum terlalu menuntut indikator
yang memuat produktivitas dosen, karena itu
barangkali mengapa perguruan tinggi tidak ter –
lalu memberikan perhatian pada ukuran produk –
tivitas dosen.
Produktivitas dosen barangkali bisa dilihat
dari sisi kuantitatif dan kualitatif. Jumlah SKS yang menjadi beban mengajarnya atau jumlah
jam mengajar di kelas, jumlah bimbingan KP/
TA bisa dijadikan sebagai ukuran kuantitas. Se –
mentara untuk kualitas barangkali bisa dilihat
dari jumlah publikasi selama periode w aktu ter –
tentu, jumlah keikutsertaan dalam berbagai akti –
vitas tim di tingkat prodi, fak ultas ataupun per –
guruan tinggi . Bisa juga ditambah dengan jum –
lah kontrak pembiayaan individual yang dida –
pat, rata -rata masa bimbingan mahasiswa KP/
TA-nya, nilai ind ek kepuasan dari mahasiswa,
akreditasi prodi yang didapat, jumlah lulusan
yang dihasilkan, dll (Prayudi, 2007) .
Dosen juga menjadi parameter penting da –
lam proses pengendalian kelembagaan pendi –
dikan tinggi. Jenjang kepangkatan dan pendi –
dikan dosen dijadi kan pedoman pokok, disam –
ping rasio kelulusan, dalam mekanisme akredi –
tasi. Dengan demikian memikirkan upaya pe –
ngembangan mutu dosen harus menjadi obsesi
setiap pengelola pendidikan tinggi.
Walau ukuran mutu itu bersifat relatif, akan
tetapi pada dasarnya mutu tenaga pengajar di
perguruan tinggi dapat dilihat dari produktivita s
pelaksanaan tri darma, yakni: pendidikan dan
pengajaran, penelitian dan karya ilmiah, serta
pengabdian pada masyarakat. Secara normatif
ketiga hal itu pada umumnya dapat dilihat
dalam: (a) jenjang pendidikan, dan (b) jabatan
fungsional. Untuk melihat kedua hal itu ada
baiknya kita lihat bagaimana kondisi objektif
sumber daya dosen.
Dosen yang produktif memiliki ciri -ciri se –
bagai berikut:
a. Lebih dari memenuhi kualifikasi pekerjaan;
kualifikasi pekerjaan dianggap hal yang
mendasar, karena produktivitas tinggi tidak
mungkin tanpa kualifikasi yang benar
b. Bermotivasi tinggi; motivasi sebagai faktor
kritis, dosen yang bermotivasi berada pada
jalan produktivitas tinggi
c. Mempunyai orientasi pe kerjaan positif; si –
kap seseorang terhadap tugasnya sangat
mempengaruhi kinerjanya, faktor positif di –
katakan sebagai faktor utama produktivitas
dosen
d. Dewasa; dosen yang dewasa memperlihat –
kan kinerja yang konsisten dan hanya me –
merlukan pengawasan minima l;

Media Roza: Produktivitas Dosen dalam Melaksanakan Tri Dharma | 404

e. Dapat bergaul dengan efektif; kemampuan
untuk menetapkan hubungan antar pribadi
yang positif adalah aset yang sangat me –
ningkatkan produktivitas.

Metode penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian des –
kriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuanti-
tatif. Penelitian dengan metode deskriptif
merupakan penelitian yang berusaha mendes –
kripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang
terjadi pada saat sekarang. Penelitian dengan
metode deskriptif bertujuan untuk memberi
gambaran tentang objek yang d iteliti secara apa
adanya dan akhirnya menarik kesimpulan ten –
tang hal yang diteliti (Arikunto, 2006) .
Sumber data atau responden pada penelitian
ini adalah Dosen tetap pada Jurusan PGMI
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam
Bonjol Padang . Instrumen pe nelitian yang digu –
nakan adalah angket yang berisi sejumlah
pernyataan yang diisi oleh dosen untuk menda –
patkan gambaran tentang produktivitas dosen
PGMI dalam melaksanakan Tri Dharma Pergu –
ruan Tinggi. Cara menyusun angket dimulai de –
ngan analisis indika tor, membuat kisi -kisi, me –
nyusun pernyataan dan divalidasi. Angket yang
digunakan bersifat angket terbuka dan angket
tertutup.
Adapun prosedur yang ditempuh dalam pe –
nyusunan butir -butir instrumen ini adalah s –
bagai berikut: mendeskripsikan pernyataan –
pernyataan yang diperkirakan dapat mengung –
kapkan tentang produktivitas dosen PGMI
dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Kemudian diperhatikan setiap varia –
belnya, apakah sudah terungkap, dan dapat me –
wakili setiap bagian dari setiap faktor yang ak an
diteliti, selanjutnya dibuat angket terbuka dan
tertutup.
Pedoman wawancara berisi garis -garis be –
sar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada be –
berapa orang dosen. Wawancara ini sebagai sa –
lah satu bentuk triangulasi data jawaban angket.
Responden dipi lih secara acak untuk diwawan –
carai dengan pertanyaan yang identik dengan isi
angket yang telah diisinya.
Teknik yang digunakan untuk analisis data
adalah analisis deskriptif. Data yang dianalisis
disajikan dalam bentuk tabel -tabel. Pengolahan data angket yang diperoleh dilakukan dengan
cara menentukan porsentase angket setiap res –
ponden dengan menggunakan rumusan sebagai
berikut :
P =
%100
JMJR

keterangan :
P = persentase jumlah jawaban responden
∑ JR = jumlah jawaban responden
∑JM = jumlah jawaban maksimal

Kemudian dilihat bagaimana produktivitas
dosen PGMI dalam melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi untuk masing -masing bidang,
yaitu bidang pendidikan dan pengajaran, bidang
penelitian da n karya ilmiah, serta bidang pe –
ngabdian masyarakat. Pengukuran produktivitas
menggunakan skala Likert yang dimodifikasi
menjadi lima tingkatan. Kemudian dicari rata –
rata produktivitas untuk setiap item yang diteliti,
dan selanjutnya produktivitas dapat di kelom –
pokkan menjadi kategori tinggi dan kategori
rendah.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis angket yang
diberikan kepada responden, maka dapat
dihitung Produktivitas Dosen Jurusan PGMI
dalam melaksanak an Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
a. Bidang Pendidikan dan P engajaran
Produktivitas dosen jurusan PGMI dalam
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi un –
tuk bidang pendidikan dan pengajaran dapat di –
lihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1 Produktivitas Dosen Jurusan PGMI
pada Bidang Pendidi kan dan Pengajaran

No Kegiatan Rata-rata Kategori
1. Mengajar 3,9 T
2. Membimbing seminar
mahasiswa 2,4 T
3. Membimbing PPL 2,7 T
4. Membimbing KKN 0 R
5. Membimbing skripsi 2,4 T
6. Menguji skripsi 2,3 T
7. Membina kegiatan ma-
hasiswa di bid. Akade –
mik & kemahasiswaan 2,5 T
8. Membuat silabus 3,3 T

405 | Jurnal Tarbiyah al -Awlad, Volume IV Edisi 1 hlm. 398 -407

9. Membuat SAP 1,9 R
10. Membuat bahan ajar
(buku ajar) 1,0 R
11. Membuat bahan ajar
(diktat/modul) 1,2 R
2,2
Ket: T = Tinggi, R = Rendah
Berdasarkan data pada tabel 1 dapat dilihat
bahwa dari 11 aspek yang diteliti terdapat 7 as –
pek produktivitas dosen yang tergolong tinggi
dan 4 aspek yang tergolong rendah. Produk –
tivitas tertinggi adalah pada aspek mengajar, hal
ini dikarenakan mengajar atau melaksanakan
perkuliahan adalah tugas uta ma dosen, dan
setiap dosen harus melaksanakannya (Depdik –
nas, 2010). Jika dilihat dari SDMD (Sumber
Daya Manusia Dosen) di jurusan PGMI, rasio
jumlah dosen dengan jumlah matakuliah yang
diampu sangat kecil. Sehingga beban mengajar
dosen seringkali lebih d ari 6 sks dan bahkan
banyak juga yang lebih dari 12 sks. Hal ini
menyebabkan produktivitas dosen pada aspek
mengajar menjadi tinggi.
Produktivitas dosen yang terendah pada
bidang pendidikan dan pengajaran adalah pada
aspek membimbing KKN mahasiswa. Berda –
sarkan wawancara yang dilakukan terhadap be –
berapa dosen, diperoleh informasi bahwa hal ini
disebabkan karena beban tugas dosen sudah
sangat banyak, waktu pelaksanaan KKN yang
bertepatan dengan bulan Ramadhan, tempat pe –
laksanaan KKN berada di daerah atau d i luar
kota Padang, serta dosen jurusan PGMI seba –
gian besar adalah perempuan. Hal ini menjadi
penyebab tidak adanya dosen jurusan PGMI
yang berkesempatan untuk membina KKN
mahasiswa.

b. Bidang Penelitian dan Karya Ilmiah
Produktivitas dosen jurusan PGMI dal am
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
untuk bidang Penelitian dan Karya Ilmiah dapat
dilihat pada tabel 2. Data pada tabel 2 menun –
jukkan bahwa produktivitas dosen untuk bidang
penelitian dan karya ilmiah tergolong rendah.
Dimana dari 10 aspek , hanya pada 4 aspek pro-
duktivitas dosen yang tergolong tinggi dan
untuk 7 aspek lainnya produktivitas dosen ter –
golong rendah.
Tabel 2 Produktivitas Dosen Jurusan PGMI
pada Bidang Penelitian dan Karya Ilmiah

No Kegiatan Rata-rata Kategori
1. Melakukan peneli tian
setiap tahun 1,7 T
2. Publikasi dalam bentuk
buku 1,7 T
3. Publikasi pada jurnal
internasional 0,4 R
4. Publikasi pada jurnal
nasional terakreditasi 0,3 R
5. Publikasi pada jurnal
nasional tidak terakre –
ditasi 2,6 T
6. Penyaji pada seminar
intern asional 0,2 R
7. Penyaji pada seminar
nasional 0,7 R
8. Publikasi pada media
cetak, seperti koran,
majalah, tabloid, dll 0 R
9. Publikasi pada media
on-line 0,1 R
10. Hasil penelitian atau
pemikiran tidak dipub –
likasikan 1,2 T
0,8

Produktivitas tertinggi adalah pada aspek
mempublikasikan hasil penelitian atau hasil
pemikiran dalam jurnal nasional tidak terak –
reditasi. Dan produktivitas dosen yang terendah
adalah pada aspek mempublikasikan hasil pene –
litian atau hasil pemikiran pada media cetak,
seperti koran, majalah, tabloid, dll. Menurut
Swasto dalam (Trisnaningsih, 2011) peran do –
sen disamping sebagai pengajar juga sebagai
peneliti dan penyebar informasi. Hal ini berarti
produktivitas dosen juga ditentukan dari ba –
nyaknya makalah yang dipresent asikan dalam
seminar, penulisan artikel dalam jurnal ilmiah
dan berbagai media serta penyusunan buku yang
berbobot. Selain itu dosen perlu mempunyai ke –
mampuan berpikir logis dan kritis, menguasai
prinsip dan metode penelitian serta mampu
mengkomunikasikan hasil -hasil penelitian. De –
ngan demikian dosen selalu tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
sosial kemasyarakatan.

c. Bidang Pengabdian pada Masyarakat

Media Roza: Produktivitas Dosen dalam Melaksanakan Tri Dharma | 406

Produktivitas dosen Jurusan PGMI dalam
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi un-
tuk bidang Pengabdian pada Masyarakat dapat
dilihat pada tabel 3 berikut ini
.
Tabel 3 Produktivitas Dosen Jurusan PGMI
pada bidang Pengabdian pada Masyarakat

No Kegiatan Rata-rata Kategori
1. Memberi latihan, pe –
nyuluhan/ penataran/ce –
amah kepada mas yara-
kat 2,4 T
2. Memberi konsultasi pa –
da masyarakat 1,4 R
3. Mengembangkan hasil
pendidikan dan peneli –
tian bagi masyarakat 1,5 R
1,8

Data pada tabel 3 menunjukkan bahwa
produktivitas dosen untuk pengabdian pada
masyarakat dosen juru san PGMI masi h ter –
golong rendah, dimana dari 3 aspek hanya 1
aspek produktivitas dosen yang tergolong ting –
gi, yaitu pada aspek m emberi latihan, penyu –
luhan/penataran/ceramah kepada masyarakat.
Untuk aspek m emberikan konsultasi untuk me –
ningkatka n kesejahteraan masyar akat dan m e-
ngembangkan hasil pendidikan dan penelitian
melalui praktek nyata di lapangan untuk diman –
faatkan oleh masyarakat produktivitas dosen
masih rendah.
Menurut Zaidamin (2012), pengabdian pada
masyarakat merupakan serangkaian aktivitas da –
lam rang ka kontribusi perguruan tinggi terhadap
masyarakat yang bersifat kongkrit dan langsung
dirasakan manfaatnya dalam waktu yang relatif
pendek. Aktivitas ini dapat dilakukan atas ini –
siatif individu atau kelompok yang bersifat
nonprofit (tidak mencari keuntun gan). Melalui
pengabdian pada masyarakat ini, perguruan
tinggi juga akan memperoleh feedback dari
masyarakat tentang tingkat kemajuan dan rele –
vansi ilmu yang dikembangkan oleh perguruan
tinggi.
Berdasarkan data produktivitas dosen dari
tabel 1 sampai den gan tabel 3, maka dapat di –
buat tabel 4 tentang perbandingan rata -rata
produktivitas dosen Jurusan PGMI Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol
Padang dalam melaksanakan Tri Dharma Per -guruan Tinggi untuk setiap bidang. Yaitu rata –
rata produktivita s dosen dalam melaksanakan
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan karya
ilmiah, serta pengabdian pada masyarakat.

Tabel 4 Produktivitas Dosen Jurusan PGMI

No Bidang Rata-rata
Produktivitas
1. Pendidikan dan pengajaran 3,1
2. Penelitian dan Karya ilm iah 1,9
3. Pengabdian pada masyarakat 2,7
2,6

Data pada tabel 4 memperlihatkan rata -rata
produktivitas dosen secara keseluruhan untuk
setiap bidang. Terlihat bahwa Produktivitas do –
sen Jurusan PGMI yang tergolong tinggi adalah
pada bidang pendidikan dan pengajaran. Se –
dangkan untuk bidan penelitian dan karya il –
miah serta pengabdian masyarakat masih tergo –
long rendah.
Menurut Zona Aktualita (2007) idealnya
ketiga peran dharma perguruan tinggi tersebut
berjalan serempak dan saling berterkaitan
(sinergi s), sehingga secara teoritik suatu pe r-
guruan tingi tidak boleh hanya berperan dalam
sebagian dharma dan meninggalkan yang lain.
Kenyataannya pada jurusan PGMI terjadi ke –
tidakseimbangan pada ketiga bidang Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Karena itu, mencari
perimbangan pelaksanaan ketiga dharma itu
menj adi sesuatu yang sangat penting.

C. Penutup
Dari penelitian yang telah dilakukan ten –
tang Produktivitas Dosen dalam Melaksanakan
Tri Dharma Perguruan Tinggi diperoleh kesim –
pulan sebagai berikut: Pada bidang Pendidikan
dan Pengajaran, rata -rata produktivitas dosen
adalah 3,1. Produktivitas tertinggi adalah pada
poin me -ngajar yaitu sebesar 3,9, dan
produktivitas terendah pada poin membimbing
kegiatan KKN mahasiswa yaitu 0 .
Pada bidang Penelitian dan Karya Ilmiah
rata-rata produktivitas dosen adalah 1,9. Pro –
duktivitas tertinggi berada pada poin mempubli –
kasikan hasil penelitian atau hasil pemikiran
dalam jurnal nasional tidak terakreditasi sebesar
2,6, dan produktivitas terendah terdapat pada
poin mempublikasika n hasil penelitian atau

407 | Jurnal Tarbiyah al -Awlad, Volume IV Edisi 1 hlm. 398 -407

hasil pemikiran pada media cetak, seperti koran,
majalah, tab loid, dan lain -lain sebesar 0 . Pada
bidang Pengabdian pada Masyarakat rata -rata
produktivitas dosen adalah 2,7. Produktivitas
tertinggi adalah pada poin memberi latihan, pe-
nyuluhan/penataran/ceramah kepada masyarakat
sebesar 2,4. Produktivitas yang masih kurang
adalah pada poin memberikan konsultasi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebesar
1,4.

Referensi

Arikunto, Suharsimi , Prosedur Penelitian ,
Jakarta: Rine ka Cipta , 2006

Depdiknas , Pedoman Operasional PAK
Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen ke
Lektor Kepala dan Guru Besar . Jakarta ,
2009

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional ,
Pedoman Beban Kerja Dosen dan Evalu –
asi Pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggi , Jakarta , 2010

Hidayat, Alfian , Tri Dharma perguruan
Tinggi .http://alfianh.ngeblog.ittelkom.ac.i
d. Diakses 29 Agustus 2013 , 2013

http://produktivitas.qacomm.com . Pengertian
Produktivitas . Diakses 4 Juli 2013.

Indihadi, Dian dkk., Analisis Pengaruh Perbe –
daan Gender Terhadap Pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi bagi Pengem –
bangan Model Pembinaan Dosen. Jurnal
Penelitian Pe ndidikan, Vol. 8 no.1.
Bandung: UPI , 2008

Kemenag , Petunjuk Teknis peningkatan
Kompetensi Dosen PTAI . http://www .
pendis.kemenag.go.id. Diak ses 29 Agustus
2013 , 2011

Muhardi dan Arinto Nurcahyono , Pengaruh
Tunjangan Sertifikas i terhadap Produk –
tivitas Dosen dalam Menghasilkan Karya
Ilmiah dan Penelitian. Prosiding SnaPP 2011:Sosial, Ekonomi, da n Humaniora ,
2011

Nurfalaila , Produktivitas Kerja . http://www.
jtptunimus.com . di akses 5 Ag ustus 2013 ,
2008

Prayudi , Produktivitas Dosen . http:// prayudi.
wordpress.com. Diakses 4 Juli 2013 , 2007

Santoso , Urip , Apa Tugas Dosen & Sudahkah
Mereka Menunaikannya? http://urip
santoso.wordpress.com . Diakses 3 Juli
2013 , 2012

Suwena, Kadek Ra i, The Administrator’s
Production Function sebagai Sebuah Pen –
dekatan Penilaian Produktivitas Pelaksa –
naan Proses Belajar Mengajar Dosen
pada Perguruan Tinggi. http://www .
ejournal.undiksha.ac.id . Diakses 3 Juli
2013 , 2008

Trisnaningsih, Sri , Faktor -Faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Dosen Akuntansi
UPN “Veteran” Jawa Timur. Jurnal
Akuntansi & Auditing Volume 8/No. 1/
November 2011: 1 -94, 2011

Zaidamin , Tri Dharma Perguruan Tinggi .
http://www.za idamin.com. Diakses 3 Juli
2013 , 2012

Zona Aktualita dan Tra nsformasi Idea
Pergerakan , Perguruan Tinggi:Nahkoda
Pengawal Masyarakat dalam Deruan
Ombak Globalisasi. http://pmiingalah.
wordpress.com . Diakses 3 Juli 2013 , 2007

Similar Posts