https://plagiarism-detector.com/plagiarism-detector-buy-now.php % 192 wrds: 3067 https://plagiarism-detector.com/plagiarism-detector-buy-now.php %… [602961]

% 192
wrds: 3067
https://plagiarism-detector.com/plagiarism-detector-buy-now.php
% 192
wrds: 3067
https://plagiarism-detector.com/plagiarism-detector-buy-now.php
% 168
wrds: 2713
https://plagiarism-detector.com/plagiarism-detector-buy-now.php
[Show other
Sources:]
[Show other
Sources:]
Plagiarism Detector
v. 1740 – Originality Report
Analyzed document: 4/18/2020 5:21:50 AM
"AP_CHERY DWIYANTI & RINI_211810037 & 211810017.docx"
Check Type: Internet – via Google and Bing
Licensed to:
Originality report generated by unregistered Demo version!

Warning: Demo Version – reports are
incomplete!
To get full version, please order the
software:
Relation chart:
Distribution graph:
Comparison Preset: Rewrite. Detected language: Indonesian
Top sources of plagiarism:
Processed resources details:
60 – Ok
/
15 – Failed
Important notes:https://plagiarism-detector.com1/5

No URLs detected
No URLs detected
No URLs detected
id:
1
Plagiarism detected:
0.72%

Demo mode: Register the software!

+ 2
resources!
Wikipedia:
Google Books:
Ghostwriting services:
Anti-cheating:
Wiki Detected!
[not detected]
[not detected]
[not detected]
Active References (Urls Extracted from the Document):
Excluded Urls:
Included Urls:
Detailed document analysis:
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA
DOSEN PENGAMPU : HODIYANTO, M.Pd
DISUSUN OLEH KELOMPOK 12
:CHERY DWIYANTI (211810037)
RINI (
211810017)KELAS : A
PAGIPROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MIPA DAN TEKNOLOGI
INSITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Warning: Demo Version – reports are incomplete!
High level of Plagiarism is suspected!
Get your complete report:
1. Most detailed reports – complete with features!
2. Instant order processing – immediate activation!
3. Lifetime licenses! 24 hours support!

PERSATUAN REPUBLIK INDONESIA PONTIANAK 2020 MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
Cooperative ScriptPembelajaran Cooperative Script merupakan salah satu bentuk atau model
metode pembelajaran kooperatif. Dalam perkembangan pembelajaran Cooperative Script telah
mengalami banyak adaptasi sehingga melahirkan beberapa pengertian dan bentuk yang
sedikit berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, namun pada intinya sama. Beberapa
pengertian pembelajaran Cooperative Script diantaranya Cooperative Script adalah skenario
pembelajaran kooperatif (Danserau dalam Hadi, 2007). Pembelajaran Cooperative Scripthttps://plagiarism-detector.com2/5

adalah pembelajaran yang mengatur interaksi siswa seperti ilustrasi kehidupan sosial siswa
dengan lingkungannya sebagai individu, dalam keluarga, kelompok masyarakat, dan
masyarakat yang lebih luas (Schank dan Abelson dalam Hadi, 2007). Ahli lain mengatakan
bahwa model belajar Cooperative Script adalah model belajar dimana siswa bekerja secara
berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang
dipelajari. Jadi model pembelajaran Cooperative Script merupakan penyampaian materi ajar
yang diawali dengan pemberian wacana atau ringkasan materi ajar kepada siswa yang
kemudian diberikan kesempatan kepada siswa untuk membacanya sejenak dan
memberikan/memasukkan ide-ide atau gagasan-gagasan baru kedalam materi ajar yang
diberikan guru, lalu siswa diarahkan untuk menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
dalam meteri yang ada secara bergantian sesama pasangan masing-masing (Alit,
2002:203).Pembelajaran Cooperative Script adalah kontrak belajar yang eksplisit antara guru
dengan siswa dan siswa dengan siswa mengenai cara berkolaborasi. Berdasarkan pengertian-
pengertian yang diungkapkan diatas antara satu dan lainnya dengan maksud yang sama yaitu
terjadi suatu kesepakatan antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa untuk
berkolaborasi memecahkan suatu masalah dalam pembelajaran dengan cara-cara yang
kolaboratif seperti halnya menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan sosial siswa
(Brousseau dalam Hadi, 2007). Metode cooperative script merupakan metode pembelajaran
yang mengembangkan upaya kerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Pada metode
pembelajaran cooperative script siswa akan dipasangkan dengan temannya dan akan
berperan sebagai pembicara dan pendengar. Pembicara membuat kesimpulan dari materi
yang akan disampaikan kepada pendengar dan pendengar akan menyimak, mengoreksi,
menunjukkan ide-ide pokok.Metode Cooperative Script menurut Departemen Nasional yaitu
dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-
bagian materi yang dipelajari. Jadi pengertian dari Metode Cooperative Script adalah Metode
belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan
bagian-bagian dari materi Pendidikan Agama Islam yang dipelajari(Online, Media pembelajaran
dikaitkan-dengan metode cooperative script : 2012). Menurut A'la (2011: 97), model
pembelajaran cooperative script disebut juga Skrip kooperatif adalah metode belajar di mana
siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang
dipelajarinya dalam ruangan kelas. Cooperative script merupakan model pembelajaran yang
dapat meningkatkan daya ingat siswa (Slavin, 1994:175). Hal tersebut sangat membantu siswa
dalam mengembangkan serta mengaitkan fakta-fakta dan konsep-konsep yang pernah
didapatkan dalam pemecahan masalah. Pembelajaran cooperative script merupakan salah
satu bentuk atau model pembelajaran kooperatif.Pembelajaran Cooperative Script berpijak
pada faham konstruktivisme, pada pembelajran ini terjadi kesepakatan antara siswa tentang
aturan-aturan dalam berkolaborasi. Masalah yang dipecahkan bersama akan disimpulkan
bersama, peran guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai
tujuan belajar. Pada interaksi siswa terjadi kesepakatan, diskusi, menyampaikan pendapat dari
ide-ide pokok materi, saling mengingatkan dari kesalahan konsep yang disimpulkan, membuat
kesimpulan bersama. Interaksi belajar yang terjadi benar-benar interaksi dominant siswa
dengan siswa. Dalam aktivitas siswa selama pembelajaran Cooperative Script benar-benar
memberdayakan potensi siswa untuk mengaktualisasikan pengetahuan dan keterampilannya,
jadi benar-benar sangat sesuai dengan pendekatan konstruktivis yang dikembangkan saat
ini.Model pembelajaran cooperative script dalam perkembangannya mengalami banyak
adaptasi sehingga melahirkan beberapa pengertian dan bentuk yang sedikit berbeda antara
yang satu dengan yang lainnya. Beberapa pendapat para ahli mendefinisikan model
pembelajaran cooperative script yang dirangkum Alit (2002:204) dari beberapa sumber yaitu
:1. Model pembelajaran cooperative script menurut Dansereau dalam Slavin (1994) adalah
skenario pembelajaran kooperatif. Artinya setiap siswa mempunyai peran dalam saat diskusi
berlangsung.2. Pembelajaran Cooperative Script menurut Schank dan Abelson dalam Hadi
(2007:18) adalah pembelajaran yang menggambarkan interaksi siswa sepertiilustrasi
kehidupan sosial siswa dengan lingkungannya sebagai individu,dalam keluarga, kelompok
masyarakat, dan masyarakat yang lebih luas.3. Brousseau dalam Hadi (2007:18) menyatakan
bahwa yang dimaksud dengan model pembelajaran cooperative script adalah secara tidak
langsung terdapat kontrak belajar antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa
mengenai cara berkolaborasi.Model pembelajaran Cooperative Script baik digunakan dalam
pembelajaran untuk menumbuhkan ide-ide atau gagasan baru (dalam pemecahan suatu
permasalahan), daya berfikir kritis serta mengembangkan jiwa keberanian dalam
menyampaikan hal-hal baru
yang diyakininya benar.Model pembelajaran ini
mengajarkanhttps://plagiarism-detector.com3/5

siswa untuk percaya kepada guru dan lebih percaya lagi pada kemampuan sendiri untuk
berpikir, mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain. Siswa dilatih untuk
mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya, sehingga
dapat membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siwa yang kurang pintar
dan menerima perbedaan yang ada. Model pembelajaran Cooperative Script merupakan suatu
strategi yang efektif bagi siswa untuk mencapai hasil akademik
dan sosial termasuk
meningkatkan prestasi, percaya diri dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa
dengan siswa yang lain.Model pembelajaran Cooperative Script banyak menyediakan
kesempatan kepada siswa untuk membandingkan jawabannya dan menilai ketepatan jawaban,
sehingga dapat mendorong siswa yang kurang pintar untuk tetap berbuat (meningkatkan
kemampuan berpikir kreatifsiswa). Model pembelajaran ini memudahkan siswa melakukan
interaksi sosial, sehingga mengembangkan keterampilan berdiskusi, dan siswa bisa lebih
menghargai orang lain.Cooperative Script merupakan metode belajar dimana siswa bekerja
berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang
dipelajari (Agus Suprijono, 2009:126).Langkah-pertama dalaam pembelajaran Cooperative
Script yaituguru membagi siswa untuk berpasangan.Selanjutnya guru membagikan
wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan. Guru dan siswa menetapkan
siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
Sementara pembicara membacakan script, pendengar menyimak/ mengoreksi/ menunjukkan
ide-ide pokok yang kurang lengkap. Langkah selanjutnya bertukar peran, semula sebagai
pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya.Setelah pembacaan script selesai, guru
dan siswa melakukan diskusi kelas untuk membahas materi yang telah mereka pelajari.Siswa
saling berinteraksi bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat, menyanggah, dan
sebagainya sementara guru memimpin diskusi kelas.Kelemahan Model Pembelajaran
Cooperative ScriptAdapun kelemahan model pembelajaran cooperative script diantarannya
yaitu :H anya digunakan untuk mata pelajaran tertentu, dan H anya dilakukan dua orang (tidak
melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hannya sebatas pada dua orang tersebut) (A'la,
2011: 98).Solusinya Model pembelajaran cooperative script ini memiliki konsep dari the
acleratedlearning, active learning, dan cooperative learning. Maka prinsip-prinsip dalam model
pembelajaran ini sama dengan prinsip-prinsip yang ada pada model pembelajaran cooperative
learning, prinsip-prinsipnya yaitu : Siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka tenggelam
dan berenag bersama. Siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam
kelompoknya, disamping tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang
dihadapi. Siswa harus berpandanagn bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama.
Siswa harus berbagi tugas dan berbagi tanggung jawab, sama besarnya diantara para anggota
kelompok. Siswa akan diberi suatu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh
terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok. Siswa berbagi kepemimpinan, sementara
mereka memperoleh ketrampilan bekerja sama selama belajar. Siswa akan diminta
mempertanggung jawabkan secara individual materi yang dipelajari dalam kelompok
kooperatif (Alit, 2002:210). Lang kah-Langkah Pelaksanaan Cooperative ScriptDari berbagai
adaptasi pembelajaran Cooperative Script telah memperlihatkan variasi tahapan-tahapan pada
pembelajaran Cooperative Script, tetapi tidak menjadi suatu perbedaan yang berarti.
Berdasarkan variasi tahapan-tahapan tersebut juga banyak memunculkan sebutan-sebutan
strategi pembelajaran Cooperative Script, diantaranya adalah MURDER Script (Mood,
Understand, Recall, Detect, Elaborate, Review) (Jacobs, dkk, 1996).Mood
merupakan tahap
kesepakatan untuk menentukan aturan yang digunakan dalam berkolaborasi, misalnya
memberikan isyarat jika terjadi kesalahan dalam menyampaikan ide-ide pokok seperti
menepuk bahu atau dengan isyarat suara atau dengan yang lainnyaUnderstand merupakan
tahap membaca untuk memahami isi teks dalam waktu tertentuRecall merupakan tahap
membuat ringkasan ide-ide pokok dari materi, dan selanjutnya menyampaikan kepada
pasangannyaDetect merupakan menemukan kesalahan dari ringkasan dan penyampaian
pasangannyaElaborate merupakan tahap menguraikan hasil ringkasan materi dari peserta
didik kepada pasangannyaReview
merupakan tahap kedua pasangan mencari hubungan ide-
ide pokok materi dengan kehidupan nyata siswa, ide lain yang pernah dipelajari, pendapat
tentang materi, dan reaksi emosional atau respon terhadap ide-ide pokok materi.Selain itu ada
yang menyebut Cooperative Script dengan sebutan SUMMER Script (Set the mood, Understand
by reading silently,Mention the main ideas, Monitor the summary, Elaborate, and Review)
(Hythecker, dkk dalam Hadi, 2007). Selanjutnya Danserau dalam Hadi (2007) menjelaskan
bahwa langkah-langkah dalam pembelajaran Cooperative Script sebagai berikut.Guru
membagi siswa untuk berpasangan Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibacahttps://plagiarism-detector.com4/5

dan membuat ringkasannya Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar Pembicara membacakan
ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya,
sementara pendengar menyimak mengoreksi menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
dan membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya atau dengan materi lainnya Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar
menjadi pendengar dan sebaliknya Guru membantu siswa menyusun kesimpulan Setiap model
pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan Model
pembelajaran Cooperative Script ini. Tidak semua siswa mampu menerapkan Model
pembelajaran Cooperative Script, sehingga banyak tersita waktu untuk menjelaskan mengenai
model pembelajaran ini. Beberapa siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan
ide, takut dinilai teman dalam kelompoknya.Penggunaan Model pembelajaran Cooperative
Script harus sangat rinci melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan
banyak menghabiskan waktu untuk menghitung hasil prestasi kelompok.Model pembelajaran
ini sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama dengan baik.Penilaian
terhadap murid atau siswapun secara individual menjadi sulit karena tersembunyi di dalam
kelompok. REFERENSI A'la, Miftahul. 2011. "Quantum Teaching". Yogyakarta : Diva press. Alit,
Mahisa. 2002. Pembelajaran Kooperatif, Apa dan Bagaimana. Cirebon: SD Negeri 2 Bungko Lor
Hasibuan, J.J, dan Mudjiono. 1988. Proses Belajar Mengajar. CV. Remaja Karya.
Bandung.Heinich, Robert. Et.al.. 1982. Instructional Media and Technology for Learning. New
Jersey: Merrill Prentice Hall.
Plagiarism Detector
Your right to know the authenticity!https://plagiarism-detector.com5/5

Similar Posts