Pembuatan Arang Aktif Tempurung Kelapa dengan Aktivator [602299]

12
Pembuatan Arang Aktif Tempurung Kelapa dengan Aktivator
Na2CO3 untuk Penjernihan Air Rawa
Novi Rahmawanti1, Firda Herlina2, Novrian Dony1
1 Pendidikan Kimia UNISKA MAB
2 Teknik Mesin UNISKA MAB
Email: [anonimizat]
a b s t r a k
Banjarmasin merupakan ibukota dari Provinsi Kalimantan Selatan yang sebagian besar wilayahnya merupakan daerah rawa
gambut. Masyarakat yang menetap di daerah Banjarmasin yang tempat tinggalnya tidak mendapatkan pasokan air dari PDAM telah mengolah air sumur mereka yang berkualitas rendah menggunakan metode koagulasi dengan menggunakan tawas. Kualitas air setelah pemberian tawas belumlah memuaskan. Tujuan penelitian adalah membuat arang aktif dari bahan tempurung kelapa
dengan menggunakan aktivator Na
2CO3 dan menjernihkan air rawa gambut sebagai proses lanjutan setelah menggunakan tawas.
Pada penelitian ini arang aktif diaktivasi dengan Na2CO3 2,5; 5,0 dan 7,5%. Arang aktif yang didapatkan kemudian digunakan
untuk menjernihkan air tahap lanjutan setelah dikoagulasi dengan tawas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang aktif mampu
menurunkan pH air yang awalnya 6,67 menjadi 4,19. Kadar Fe dan Ca turun secara signifikan masing-masing dari 12,6 menjadi 0,3 mg/L dan 38,76 menjadi 16 mg/L. Kadar Cl
– dan Mn yang sudah berkadar rendah mengalami penurunan yang relative kecil.
Kadar Al dan Mg relative tidak berpengaruh, karena sudah berkadar rendah.
Kata kunci: tawas, arang aktif, Na2CO3 dan penjernihan air
a b s t r a c t
Banjarmasin, the capital of South Kalimantan province that most of its territory is an area of peat bog. People who settled in the
area Banjarmasin who lived not get a supply of water from the taps, treats low water quality from their well by using coagulation
method by alum. Water quality coagulated by alum is not yet satisfactory. The research objective is to make charcoal from coconut shell material using Na
2CO3 activator and purify water as the process continued after treated by alum. In this study, activated
charcoal activated with Na2CO3 2.5; 5.0 and 7.5%. Activated charcoal obtained is then used to purify water advanced stages after
coagulated with alum. The results showed that activated charcoal is able to lower the pH of water that initially 6.67 to 4.19. Fe and Ca levels dropped significantly respectively from 12.6 to 0.3 mg / L and 38.76 to 16 mg / L. Cl and Mn levels were already low levels experienced a relatively small decline. Al and Mg relative levels had no effect, because the already low level.
Key words: alum, active charcoal, Na
2CO3, and water purify
p e n d a h u l u a n
Banjarmasin merupakan ibukota dari Provinsi
Kalimantan Selatan yang hampir sebagian besar
wilayahnya merupakan daerah rawa gambut. Masyarakat yang menetap di daerah Banjarmasin rata-rata membangun rumah di atas lahan rawa gambut yang selalu tergenang air. Tanah gambut adalah tanah-tanah yang selalu terbentuk pada tempat yang kondisinya jenuh air atau tergenang, tersusun dari bahan tanah organik berupa sisa-sisa tanaman dan jaringan tanaman dalam jumlah banyak yang dihasilkan tumbuhan alami yang telah beradaptasi dengan lingkungan jenuh air yang telah melapuk dengan ketebalan lebih dari 50 cm. Gambut memiliki daya menahan air yang cukup tinggi dengan kisaran 300–800% dari bobotnya, sehingga daya lepas airnya pun juga besar.
1
Fasilitas air PAM/ledeng belumlah sepenuhnya
dirasakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya. Untuk memenuhi kebutuhan air, masyarakat mengambil air dari sumur yang berada di sekitar tempat tinggal mereka. Air sumur yang merupakan air rawa gambut tersebut belum dapat digunakan secara langsung karena kualitas airnya sangat rendah.
1 Mereka mengolah air tersebut dengan
menggunakan metode koagulasi dengan menggunakan tawas atau alum. Walaupun sudah diolah dengan tawas, air ini belum memenuhi ekspetasi yang diharapkan. Air yang didapatkan masih berkualitas rendah dan belum memenuhi kualitas air minum di mana kadar Fe yang sangat tinggi. Namun kadar Mg, Ca, Mn, dan Al nya sudah memenuhi parameter wajib standar air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010.
2 Air tersebut masih berwarna kuning dan
membuat pakaian putih menjadi berwarna kuning/cokelat.
Memperhatikan kondisi di atas maka perlu adanya
pengolahan lanjutan setelah diolah dengan menggunakan tawas. Selain dengan metode koagulasi, penjernihan air dapat dilakukan dengan menggunakan metode adsorpsi, filtrasi dengan menggunakan membrane keramik termodifikasi
3, dan fotokatalis.4,5 Metode filtrasi

Rahmawanti, dkk.: Pembuatan Arang Aktif Tempurung Kelapa 13
menggunakan membrane termodifikasi pembuatannya
sulit dan mahal dan untuk metode foto katalisis sering terkendala oleh keberadaan cahaya matahari. Pada penelitian akan dilakukan dengan menggunakan metode adsorpsi.
Metode adsorpsi saat ini menjadi tren karena hasil
yang didapatkan bagus dan biaya yang relative murah dengan bahan yang mudah didapatkan. Metode tersebut menggunakan arang aktif. Arang aktif akan mengadsorpsi material pengotor/polutan. Arang aktif dapat dibuat dari tempurung kemiri
6 dan tempurung kelapa.7,8 Arang aktif
yang dibuat dari tempurung kemiri terlebih dahulu di impregnasi dengan ZnCl
2 sebagai aktivatornya kemudian
dilanjutkan dengan pirolisis dari suhu 400–550oC dan
penghalusan.6 Pada pembuatan arang aktif dari tempurung
kelapa, tempurung kelapa terlebih dahulu dipirolisis, dihaluskan dan diaktivasi dengan larutan ZnCl
2 dan
Na2CO3. Pada pembuatan dari tempurung kelapa lainnya
digunakan (NH4)HCO3 sebagai aktivatornya. Tujuan
pemberian aktivator adalah untuk mengaktifkan arang dan memperlebar pori.
Mengingat proses pirolisis bukanlah hal yang mudah,
maka dalam penelitian ini dibuat arang aktif dengan cara pembakaran menjadi arang terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan aktivasi menggunakan Na
2CO3.
Arang aktif yang didapatkan kemudian digunakan untuk menjernihkan atau treatmen kembali air rawa setelah dikoagulasikan dengan tawas.
Tujuan penelitian ini adalah membuat arang aktif
dari tempurung kelapa dengan activator Na
2CO3
untuk menjernihkan air rawa yang telah di treatmen menggunakan tawas. Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai solusi pengolahan air untuk air minum atau sebagai acuan dalam pengembangan metode penjernihan air.
m e t o d e p e n e l i t i a n
Sampel air rawa
Sampel air rawa adalah sampel air rawa dari
sumur warga di Sungai Andai Banjarmasin yang telah dikoagulasikan dengan menggunakan tawas dan telah ditentukan pH, kadar Ca, Mg, Fe, Mn, dan Al pada penelitian sebelumnya.
2
Pembuatan Arang Aktif
Tempurung kelapa yang digunakan adalah tempurung
yang didapatkan dari tempat pengolahan kelapa parut di Sungai Andai Banjarmasin dengan ciri yang sudah tua (berwarna gelap) dan terbebas dari serabutnya. Tempurung kemudian dibakar hingga menjadi arang. Arang kemudian dihaluskan sehingga melewati saringan berukuran 170 mesh. Arang selanjutnya diaktivasi dengan perendaman di dalam Na
2CO3 selama 24 jam. Arang
disaring dan dikeringkan di dalam oven pada suhu 75oC
selama ± 3 jam. Kadar air arang aktif ditentukan dengan pemanasan pada suhu 110oC selama 5 jam dengan
menggunakan 5 gram arang aktif.
Penjernihan air
Air rawa yang telah dikoagulasikan dengan tawas2
kemudian dijernihkan atau ditreatmen lagi dengan arang aktif yang telah dibuat. 1,5 L air ditambahkan sebanyak 1 gram arang aktif kemudian diaduk. Biarkan selama 1 malam, arang akan mengendap ke bawah. Air kemudian dipisahkan dari arang. Kualitas air yang didapatkan ditentukan sesuai dengan kualitas wajib menurut Permenkes 492/Menkes/Per/IV/2010) berupa pH, Ca, Mg, Fe, Mn, Al, dan Cl
-. pH ditentukan dengan pH meter.
Ca, Mg, Fe, Mn, dan Al ditentukan dengan menggunakan SSA. Sedangkan Cl
– ditentukan dengan menggunakan
titrasi Argentometri.
h a s i l d a n p e m b a h a s a n
Penentuan Kadar Air Tempurung Kelapa
Hasil Analisis Kadar Air Arang Aktif Tempurung
Kelapa dapat dilihat dari tabel 1.
Dari tabel 1 terlihat adanya penurunan kadar air arang
tempurung kelapa untuk masing-masing konsentrasi dari aktivator. Nilai kadar air dari arang aktif yang telah teraktivasi menunjukkan kualitas arang aktif yang memenuhi standar SNI 06-3730-95 yaitu lebih rendah dari 15%. Rendahnya kadar air yang terdapat pada arang aktif tempurung kelapa menunjukkan bahwa kandungan air bebas dan air terikat yang terdapat dalam arang aktif telah menguap selama proses karbonisasi. Terikatnya molekul air oleh aktivator akan meningkatkan kemampuan adsorpsi dari arang aktif tempurung kelapa.
Penentuan pH
Salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi
proses koagulasi adalah derajat keasaman (pH). Bila proses koagulasi dilakukan tidak pada rentang pH optimum, maka akan mengakibatkan gagalnya proses pembentukan flok dan rendahnya kualitas air yang dihasilkan. Kisaran pH yang efektif untuk koagulasi dengan alum pada pH 5,5–8,0.
Dari tabel 2 terlihat bahwa pH sampel air yang telah
di treatment tidak memenuhi yang distandarkan oleh Permenkes Nomor: 492/Menkes/Per/IV/2010. Adapun besar pH yang disyaratkan oleh Permenkes untuk air minum adalah 6,5–8,5, sedangkan untuk air bersih
6,5–9,0. Hal ini sangat berpengaruh karena pH mempengaruhi pertumbuhan makro di dalam air. Pada air minum dan air bersih, bila pH lebih kecil dari 6,5 atau lebih dari 9,2 akan menyebabkan korositas dan dapat menyebabkan keracunan.
Penetapan Logam Ca dan Mg
Arang aktif juga dapat digunakan untuk menurunkan
kadar kesadahan atau air keras. Kesadahan ini disebabkan

14 Jurnal Saintek, Vol. 13. No. 1 Juni 2016: 12–15
oleh ion Ca dan Mg. Pada gambar 1 terlihat pengaruh
arang aktif yang diaktivasi oleh Na2CO3 terhadap
penurunan kadar total Ca di dalam air. Pada gambar
terlihat bahwa penurunan kadar Ca yang paling tinggi
terjadi pada arang aktif yang diaktivasi dengan 2,5%
Na2CO3, di mana kadar Ca menurun dari 38,376 mg/L
turun menjadi 14,027 mg/L. Penurunan pH menurun
seiring dengan meningkatnya konsentrasi aktivator
Na2CO3. Jika dibandingkan dengan data pH di atas, pH
sangat berkorelasi dengan kadar Ca. Semakin banyak
Ca yang diadsorpsi oleh arang aktif, maka pHnya akan
semakin turun. Ca merupakan logam yang menyebabkan
suasana menjadi basa.
Kadar Mg dapat dilihat pada gambar 2 di mana
terlihat bahwa arang aktif tidak mengadsorpsi secara
optimum sehingga penurunan relative tidak signifikan.
Hal ini disebabkan karena air sebelum ditreatment dengan
arang sudah memiliki kadar Mg yang sangat rendah
yaitu berada dalam kisaran 4,5 mg/L. Dengan demikian
jika dihubungkan dengan pH, maka besar kemungkinan
bahwa pH air yang menurun drastis sangat dipengaruhi
oleh terserapnya Ca oleh arang aktif sementara diduga ada ion lain yang menyebabkan pH turun. Hal ini
berkemungkinan besar disebabkan oleh SO4-2.Ion ini
merupakan komponen utama yang terdapat dalam tawas
dan diasumsikan masih tertinggal di air.
Walaupun kualitas air sebelum ditreatment dengan
arang telah memenuhi standar Permenkes Nomor: 492/
Menkes/Per/IV/2010yaitu dengan jumlah maksimum
kesadahan 500 mg/L, namun dengan arang aktif ini
kesadahan air tersebut menjadi berkurang terutama
terlihat pada penurunan kadar Ca.
Kadar Fe, Mn, dan Al
Besarnya kadar Fe total dapat terlihat pada
gambar 3. Dari gambar 3 terlihat bahwa arang aktif
dapat menurunkan kadar Fe secara signifikan. Kadar
Fe sebelum ditreatment dengan arang aktif sebesar
16,600 mg/L menurun menjadi 0,321; 0,554; dan 0,109
mg/L untuk masing-masing aktivator 2,5; 5,0; dan
7,5% Na2CO3. Dari ketiga data tersebut hanya yang
menggunakan aktivator 2,5% dan 7,5% Na2CO3 yang
memenuhi standar air minum Permenkes Nomor: 492/
Menkes/Per/IV/2010dengan jumlah maksimum 0,3 mg/L.
Optimum adsorpsi dilakukan dengan menggunakan
aktivator 7,5% Na2CO3.
Walaupun tidak digunakan sebagai air minum,
penurunan kadar besi yang sangat signifikan ini sudah
bisa meningkatkan kualitas air untuk mencuci pakaian.
Fe yang menyebabkan pakaian berwarna telah teratasi
dengan baik.
Kadar logam Mn dan Al ditunjukkan pada tabel 3.
Berdasarkan data terlihat bahwa kadar Mn meningkat
dengan adanya arang aktif walaupun dengan jumlah
yang relative sangat kecil. Hal ini dapat terjadi karena
Mn juga terdapat pada arang aktif atau faktor lain yang
belum diketahui. Selain kadar Mn, kadar Al juga terlihat
rendah yaitu 0,001 mg/L. Angka ini merupakan angka
batas kemampuan alat untuk mendeteksi kadar Al Tabel 1.

Kadar Air Arang Aktif Tempurung Kelapa
2,5% Na2CO3 5% Na2CO3 7,5% Na2CO3
7,20% 6,80% 6,23%
Tabel 2. Penentuan pH Sampel Air Sebelum dan setelah
Ditreatment
pH Sebelum
TreatmentpH Setelah Ditreatment
6,67
2,5% Na2CO35% Na2CO37,5% Na2CO3
4,14 4,16 4,19
Gambar 1.

Penentuan kandungan logam Ca dalam sampel air
1. Sampel air sebelum ditreatment; 2. Sampel air setelah ditreatment
dengan arang aktif yang diaktivasi dengan Na2CO3 2,5%; 3. Sampel air
setelah ditreatment dengan arang aktif yang diaktivasi dengan Na2CO3
5%; 4. Sampel air setelah ditreatment dengan arang aktif yang diaktivasi
dengan Na2CO3 7,5%.

Gam ba r 1 . P e n e n t u a n k a n d u n g a n l o g a m C a d a l a m s a m pe l a i r
1.S
a
mpe
l
a
i
r

sebe
l
u
m

d
i
tre
a
t
m
ent;

2.
S
a
mpe
l
a
i
r

se
tela
h
di
trea
t
m
en
t
de
n
g
an
ara
n
g
a
k
tif
yan
g

d
i
a
k
t
i
v
a
s
i

d
e
n
g
a
n

N
a2CO3 2,5% ; 3 . S a m pe l a i r s e t e l a h d i t r e a t m e n t d e n g a n a r a n g a kt i f y a n g
d
i
a
k
t
i
v
a
s
i

d
e
n
ga
n

N
a2CO3 5%; 4 . S a m p e l a i r s e t e l a h d i t r e a t m e n t d e n g a n a r a ng a kt i f y a n g
d
i
a
k
t
i
v
a
s
i

d
e
n
g
a
n

N
a2CO3 7,5% ;

K
a
d
a
r

M
g

d
a
p
a
t

d
i
l
i
h
a
t

p
a
d
a

g
a
m
ba
r

2

d
i
m
a
n
a

t
e
r
l
i
ha
t

b
a
h
w
a

a
r
a
n
g

a
kt
i
f

t
i
d
a
k

m
e
ng
adsorp
si

secara
op
tim
u
m

s
e
hin
gga
p
e
nurunan
rela
tive
tidak
signif
i
ka
n
.
Hal

in
i
d
i
s
eb
ab
k
an

k
ar
en
a

a
i
r

s
eb
el
u
m

d
i
t
r
eat
m
en
t

d
en
g
an

ar
a
n
g

s
u
d
ah

m
e
m
i
l
i
k
i

k
ad
ar

M
g

y
a
ng

sangat
rendah
y
a
itu
b
e
rad
a

d
a
la
m

k
i
sar
a
n
4,5
m
g/L.

D
e
ngan
dem
i
k
i
an
j
i
k
a

dihubun
g
kan
deng
an
p
H
,

m
a
k
a

b
e
sar
ke
m
u
ng
kinan

b
a
hw
a
pH

air
y
a
ng
m
e
nurun
drast
i
s
s
a
ng
at
dip
e
n
g
a
ruh
i

oleh
terserapn
y
a
Ca
o
l
eh

ar
ang
a
k
tif
se
m
e
ntar
a
d
i
duga
ad
a
ion
lai
n
y
a
ng
m
e
ny
eba
b
ka
n
pH

turun.
Hal
i
n
i

b
e
rke
m
ungkin
a
n
be
s
a
r
di
seb
a
bk
a
n
o
l
eh
S
O4-
2.Ion i ni m e rup a k a n ko m pon en utam a y a ng t e rdapat d a la m tawas d a n
d
i
s
u
m
s
i
k
a
n

m
a
s
i
h

t
er
t
i
n
g
g
a
l

d
i

a
i
r
.

Gambar 2. Penentuan kandungan logam Mg dalam sampel air
1. Sampel air sebelum ditreatment; 2. Sampel air setelah ditreatment
dengan arang aktif tanpa aktivator Na2CO3; 3. Sampel air setelah
ditreatment dengan arang aktif yang diaktivasi dengan Na2CO3 2,5%;
4. Sampel air setelah ditreatment dengan arang aktif yang diaktivasi
dengan Na2CO3 5%; 5. Sampel air setelah ditreatment dengan arang
aktif yang diaktivasi dengan Na2CO3 7,5%.

Gam b ar 2.P ene n t ua n kan d u n g an lo ga m Mg dalam sa mpe l air
1.S
a
mpe
l
a
i
r

s
ebe
lum

ditre
at
m
e
n
t;
2.
S
a
mpe
l
a
ir
sete
la
h

d
i
t
r
eatm
en
t
de
nga
n

ara
ng
a
k
t
i
f

t
a
n
p
a
ak
t
i
v
a
tor

Na2CO3; 3. S am p e l a i r s e t e l a h d i t r e a tm en t d en g a n a r a n g a k t i f y a n g d i a k t i v a s i
d
e
n
ga
n
N
a2CO3 2,5% ; 4 . S a m pe l a i r s e t e l a h d i t r e a t m e n t d e n g a n a r a n g a kt i f y a n g d i a kt i v a s i
d
e
n
ga
n
N
a2CO3 5%; 5 . S a m p e l a i r s e t e l a h d i t r e a t m e n t d e n g a n a r a n g a k t i f y a n g d i a kt i v a s i
den
g
a
n

N
a2CO3 7,5% ;

Wala u p u n k u a l i t a s a i r s e b e l u m d i t r e a t m e n t d e n g a n a r a n g t e l a h m e m e n u h i s t a n d a r
P
e
r
m
enk
e
sN
o
m
or:
492/Menkes/P
e
r/IV
/
201
0
y
a
itu

deng
an

ju
m
l
ah
m
a
ks
im
u
m

kesad
a
h
a
n
5
00
m
g
/L,
n
a
m
u
n
deng
an

arang
akti
f
ini
k
e
sad
a
h
a
n
air
terse
b
ut
m
e
njad
i
berkurang terutam
a

te
rlihat p
a
d
a
p
e
n
urunan kad
a
r Ca.

Kad
ar
Fe,
Mn, d
a
n A
l

Besarn
y
a
kadar
F
e

t
o
tal
dap
a
t

terli
h
at
p
a
da
ga
m
b
a
r

3.
Dari
g
a
m
b
ar
3
terlihat
b
a
hwa
a
r
a
n
g

a
k
t
i
f

d
a
p
a
t

m
e
n
u
r
u
n
k
a
n

k
a
d
a
r

F
e

s
e
ca
ra
sign
ifika
n.

Kadar

Fe
sebe
lu
m
ditreat
m
en
t
d
eng
a
n
arang

a
k
tif

seb
e
sar
16,6
00
m
g/L
m
e
nu
ru
n
m
e
njadi
0
,3
21;

0,554;
d
a
n

0
,
1
0
9

m
g
/
L

u
n
t
u
k

m
a
s
i
n
g

m
a
si
n
g

a
k
t
i
v
a
t
o
r

2
,
5
;

5
,
0
;

d
a
n

7
,
5

%

N
a2CO3. Dari
ketig
a

data

tersebu
t

h
a
n
y
a

y
a
ng
m
e
ngg
una
k
a
n
akti
v
a
tor
2,5
%
dan
7,5
%

Na2CO3
y
a
ng
m
e
m
e
nuhi
stand
a
r
air

m
i
nu
m

P
e
r
m
en
k
e
sNo
m
or:

Rahmawanti, dkk.: Pembuatan Arang Aktif Tempurung Kelapa 15
tersebut. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa sebelum
ditreatment menggunakan arang aktif air sudah memiliki
kadar Al yang sangat rendah dan telah memenuhi standar
maksimum Al untuk kualitas air minum menurut standar
Permenkes Nomor: 492/Menkes/Per/IV/2010.
Kadar Klorida
Pada tabel 4 ditampilkan kadar Cl- setelah air
ditreatment dengan menggunakan arang aktif. Dari
tabel terlihat bahwa arang aktif yang diaktivasi dengan
menggunakan 7,5% Na2CO3 menunjukkan kadar Cl-
yang paling rendah. Walapun demikian, kadar Cl setelah
ditretment dengan arang aktif ini seluruhnya memenuhi
standar air minum Permenkes Nomor: 492/Menkes/Per/
IV/2010.
k e s i m p u l a n d a n s a r a n
Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa arang
aktif yang telah dibuat dengan aktivator Na2CO3dapat
meningkatkan kualitas air yang sebelumnya telah
dikoagulasikan dengan tawas dengan mengadsorpsi
Fe, Ca, dan Cl- sehingga kadarnya berkurang. Kualitas air yang dihasilkan telah memenuhi standar air minum
menurut Permenkes Nomor: 492/Menkes/Per/IV/2010
kecuali standar pH. Air yang dihasilkan dari penelitian
ini belum bisa dimanfaatkan sebagai air minum. Untuk
kebaikan penelitian selanjutnya agar dikembangkan lagi
suatu metode agar dapat menanggulangi permasalahan
pH.
d a f ta r p u s ta k a
1. Kebijakan TS. Pemanfaatan dan Konservasi Ekosistem Lahan Rawa
Gambut di Kalimantan. Pengemb Inov Pertan. 2008;1(2):149–56.

2.

Rahmawanti N, Herlina F, Dony N. Penentuan Kualitas Air Sumur
di Sungai Andai Banjarmasin Setelah Dikoagulasikan dengan
Menggunakan Alum. In: Seminar Nasional Kefarmasian 2015 “sistem
Penghantaran Obat Baru dan Implementasinya dalam Pengobatan
Modern.” Banjarmasin; 2015. p. 33–6.

3.

Alif A, Norita Tetra O, Efdi M. Seminar dan Rapat Tahunan BKS-PTN
Indonesia Bagian Barat Bidang MIPA. In: Penggunaan Membran
Keramik Modifikasi dengan Titania dalam Penjernihan Air Rawa
Gambut. 2010. p. 1–9.

4.

Dony N, Rahmawanti N. Penjernihan Air Rawa Gambut dengan
ZnO-SnO2 yang dibuat metode Solid State Reaction di Bawah Sinar
Matahari. Media Sains. 2014;7(April):123–6.

5.

Dony N, Zain H. Pembuatan Nano Partikel ZnO dari Baterai untuk
Penjernihan Air Rawa dengan Sinar Matahari. Saintek. 2014;11(2).

6.

Sylvia H, Turmuzi M, Hasibuan R. Proses Impregnasi ZnCl2 pada
Proses Pembuatan Karbon Aktif Tempurung Kemiri. Has Penelit Ind.
2014;27(1):34–40.

7.

Pambayun GS, Yulianto RYE, Rachimoellah M, Putri EMM, Kimia
JT, Industri FT. Pembuatan Karbon Aktif dari Arang Tempurung
Kelapa dengan Aktivator ZnCl2 dan Na2CO3 sebagai Adsorben
untuk Mengurangi Kadar Fenol dalam Air Limbah. J Tek Pomits.
2013; 2(1): 2301–9271.

8.

Subadra I, Setiaji B, Tahir I. Activated Carbon Production From
Coconut Shell With (NH4)HCO3 Activator As An Adsorbent In Virgin
Coconut Oil. In: Prosiding Seminar Nasional DIES ke 50 FMIPA
UGM. 2005. p. 1–8.
Tabel 3. Penentuan Kandungan Logam Mn dan Al dalam Sampel Air
Parameter Sebelum ditreatment Setelah ditreatment dengan arang aktif
Permenkes Nomor: 492/Menkes/Per/IV/2010
2,5% Na2CO3 5% Na2CO3 7,5% Na2CO3
Kandungan Mn
(mg/l)0,1620,2200,2280,2000,4
Kandungan Al
(mg/l)
< 0,001
< 0,001
< 0,001
< 0,001
0,2Tabel 4. Kandungan Klorida (Cl) dalam Sampel Air
2,5%
Na2CO35% Na2CO37,5%
Na2CO3Permenkes Nomor: 492/
Menkes/Per/IV/2010
2,6
1,1
0,9
250
Gambar 3.

Penentuan kandungan logam besi (Fe)
1. Sampel air sebelum ditreatment; 2. Sampel air setelah ditreatment
dengan arang aktif yang diaktivasi dengan Na2CO3 2,5%; 3. Sampel air
setelah ditreatment dengan arang aktif yang diaktivasi dengan Na2CO3
5%; 4. Sampel air setelah ditreatment dengan arang aktif yang diaktivasi
dengan Na2CO3 7,5%.492/M e n k e s / P e r / I V / 2 0 1 0 d e n g a n j u m l a h m a k s i m u m 0 , 3 m g / L . O p t i m u m a d s o r p s i
dilakuk
an d
e
n
g
a
n
m
e
ng
gunak
a
n ak
ti
vator 7,5 %
Na2CO3.

Gam b a r 4 . P e n e n t u a n k a n d u n g a n l o g a m b e s i ( F e )
1.S
am
p
el
air
s
ebel
u
m

d
i
t
r
eat
m
ent;

2.
S
am
p
el

a
ir
se
te
l
a
h
d
it
r
ea
tm
ent

d
enga
n
ar
a
ng
a
k
t
i
f

y
a
n
g
d
i
a
k
t
i
v
a
s
i

d
e
n
ga
n

N
a2CO3 2,5% ; 3 . S am p e l a i r s e t e l a h d i t r e at m e n t d e n g a n a r a n g
a
k
t
i
f
y
a
n
g

d
i
a
k
t
i
v
a
s
i

d
e
n
g
a
n

N
a2CO3 5%; 4 . S a m p e l a i r s e t e l a h d i t r e a t m e n t d e n g a n a r a n g
a
k
t
i
f

y
a
n
g

d
i
a
k
t
i
v
a
s
i

d
e
n
g
a
n

N
a2CO3 7,5%;

Wala upu n tidak digun ak a n seb a g a i ai r m i nu m , penurunan kad a r besi y a ng sangat
s
i
g
n
i
f
i
k
a
n

i
n
i

s
u
d
a
h

b
i
s
a

m
e
n
i
n
g
k
a
t
k
a
n

k
u
a
l
i
t
a
s

a
i
r

u
n
t
u
k

m
e
n
c
u
c
i

p
a
k
a
i
a
n
.

F
e

y
a
n
g

m
e
n
y
e
b
a
b
k
a
n

p
a
k
a
i
a
n

b
e
r
w
a
r
n
a

t
e
l
a
h

t
e
r
a
t
a
s
i

d
e
n
g
a
n

b
a
i
k
.

K
a
d
a
r
log
a
m

Mn

dan
Al
di
tun
j
uk
kan
p
a
da
tabel
3
d
i

b
a
wah
ini.
Berdasarkan
d
a
ta
terlih
at
b
a
h
w
a
kadar
Mn
m
e
ning
kat

d
e
ngan
a
d
any
a

ara
n
g

aktif
w
a
laupun
dengan

ju
m
l
a
h

y
a
ng
relativ
e
san
g
at

k
e
ci
l
.

H
a
l
ini

dap
a
t
terj
adi

k
a
ren
a

Mn
juga
terdapat

pad
a

a
r
a
n
g

a
k
t
i
f

a
t
a
u

f
a
k
t
o
r

l
a
i
n

y
a
n
g

b
e
l
u
m

d
i
k
e
t
a
h
u
i
.
S
e
l
a
i
n

k
a
d
a
r

M
n
,

k
a
d
a
r

A
l

j
u
g
a

t
e
r
l
i
h
a
t

r
e
n
d
a
h

y
a
i
t
u

0
,
0
0
1

m
g
/
L
.

A
n
g
k
a

i
n
i

m
e
r
u
p
a
k
a
n

a
n
g
k
a

b
a
t
a
s

k
e
m
a
m
p
u
a
n

a
l
a
t

u
n
t
u
k

m
e
n
d
e
t
e
k
s
i

k
a
d
a
r

A
l

t
e
r
s
e
b
u
t
.

D
a
l
a
m

h
a
l

i
n
i

d
a
p
a
t

d
i
k
a
t
a
k
a
n

b
a
h
w
a

s
e
b
e
l
u
m

ditreat
m
en
t

m
e
nggun
ak
an
arang

aktif
ai
r
su
da
h

m
e
m
i
liki
kad
a
r
Al
y
a
ng
s
a
ng
at
rendah
d
a
n
telah
m
e
m
e
n
u
hi

stand
a
r
m
a
k
s
im
u
m

Al
untuk
ku
alitas
ai
r
m
i
nu
m

m
e
nuru
t

st
and
a
r Perm
enk
e
s N
om
or
:

492/
M
e
nk
es/Per/I
V/2010.
Tab
e
l
3.
Pen
e
nt
u
a
n k
a
nd
ungan log
a
m
Mn
d
a
n A
l
dala
m
sa
m
pel

air

Similar Posts