Total Pages : 119 Pages, 43 Attachments [307938]
PEMANFAATAN TWITTER SEBAGAI MEDIA ONLINE KOMUNIKASI POLITIK PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan oleh :
Nama : Muhammad Rafly
NIM : 2014181083
Konsentrasi : Mass Communication
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi
JAKARTA
2018
[anonimizat] : Muhammad Rafly
NIM : 2014181083
Judul :
Jumlah Halaman : 119 Halaman, 43 Lampiran
Referensi : 23 Buku, 4 Jurnal, 8 Situs, 14 Twitter
Kehadiran media sosial Twitter membuat aktivitas komunikasi politik menjadi semakin ramai dan aktif. Karakteristik khas yang dimiliki Twitter sebagai media sosial dapat mempermudah manusia untuk melakukan aktifitas komunikasi dan berbagi informasi. Hal tersebut yang dimanfaatkan Partai Solidaritas Indonesia dalam penggunaan Twitter sebagai media komunikasi politiknya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam semistruktur. Teori yang digunakan adalah teori media sosial dari Nasrullah dan CMC untuk melihat pemanfaatan Twitter sebagai media komunikasi politik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Partai Solidaritas Indonesia menggunakan Twitter untuk melakukan interaksi kepada pemilih potentialnya yaitu generasi muda millenial. Pemanfaatan yang dilakukan melalui Twitter salah satunya melalui kampanye media sosial dengan menggunakan fasilitas tagar (hashtag) pada Twitter. Twitter memiliki peran penting dalam menyatukan dan membuat aktif generasi muda milenial untuk membahas isu politik. Hambatan yang dialami Partai Solidaritas Indonesia dalam penggunaan Twitter sebagai media komunikasi politik adalah tidak adanya kontrol dan aturan terkait pelanggaran pengguna mengenai isi konten di Twitter. Masalah pesatnya perkembangan media sosial lain juga menjadikan keterbatasan pemanfaatan Twitter untuk kedepannya sebagai media komunikasi politik.
Kata kunci: Twitter, [anonimizat], [anonimizat] : Muhammad Rafly
NIM : 2014181083
Thesis Title :
Total Pages : 119 Pages, 43 Attachments
References : 23 Books, 4 Journals, 8 Websites, 14Twitter
The presence of social media Twitter have made activities of political communication become even more crowded and active. A typical characteristic that Twitter have as social media is to help the users on doing activities communications activities and share information’s. [anonimizat]. [anonimizat], [anonimizat], [anonimizat]. The researcher will use social media theory by Nasrullah and CMC to see the use of Twitter as a medium political communication. [anonimizat], in their case is young millennial. They use Twitter as social media to do campaigns by using hashtag facilities on Twitter. Twitter play an important role in uniting and make active youth millennial to discuss political issues. The obstacles faced by the Partai Solidaritas Indonesia in their Twitter account as a medium to do a political communication is the absence of control and rules violations related on the content in Twitter users. The rapid development of the other social media has made it limited the use of Twitter as a medium political communication in the future .
Keywords: Twitter, Political Communication, Social Media, Partai Solidaritas Indonesia
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Kuasa Allah SWT, yang telah memberikan kelancaran, keridhoan, kekuatan serta keberkahan dalam setiap tulisan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Serta sholawat dan salam saya haturkan kepada Nabi Muhammad S.A.W atas perjuangan dan jasanya yang telah membawa zaman ke peradaban yang jauh lebih bermoral dan ber-ahlak.
Sebagaimana ketentuan yang berlaku, skripsi dengan judul “Pemanfaatan Twitter Sebagai Media Online Komunikasi Politik Partai Solidaritas Indonesia” merupakan prasyarat guna meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi bidang studi Mass Communication pada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, London School of Public Relations- Jakarta.
Selama proses penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima dukungan, bantuan, bimbingan, dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Ibu Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR (UK)., Ketua STIKOM The London School of Public Relations – Jakarta.
Mr. Mikhael Yulius Cobis, M.Si, M.M selaku Dean PAC, DMCA dan MC STIKOM The London School of Public Relations – Jakarta.
Mr. Arif Susanto, M.Si Dosen Pembimbing, yang telah bersedia secara sabar dan tulus membimbing peneliti hingga penyelesaian akhir.
Ms. Audrey Adeline, M.Ikom, Thesis Counselor yang telah sabar, teliti dan tulus dalam bimbingan teknik penulisan ilmiah skripsi.
Kedua orang tua saya yang saya cintai dan hormati, Bapak Muhammad H.S dan Mama saya Enur serta nenek saya Alm. Hj. Siti Zaenab yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan dalam setiap langkah dan proses saya untuk mengerjakan skripsi ini.
Terima kasih kepada Kak Halimah, Bapak Hendri Satrio, Agustina Windaryanti, Evan Pradipta serta Riantama Sulthana F yang telah menjadi narasumber dalam penelitian ini
Sahabat saya sekalian Rifqi Fauzan, Isti Isnaini, Nurul Nazahah, Bintang Reza, Mutia Rahma D, Ida Uswatun, Agustini, Angela Kezia, Glenn I, Gloria, Ashila, Jay Sujana serta Sophia S.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas segala kontribusi dan bantuannya.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu penulis mohon maaf apabila ada kesalahan, kekeliruan serta kekhilafan yang tidak disengaja dalam skripsi ini. Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pihak-pihak lainnya.
Jakarta, 9 Juni 2018
Muhammad Rafly
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL Halaman
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
KATA PENGANTAR
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 9
1.3 Tujuan Penelitian 10
1.4. Manfaat Penelitian 10
1.4.1. Manfaat Akademis 10
1.4.2. Manfaat Praktis 10
1.5 Sistematika Penulisan 11
BAB II KERANGKA TEORITIS
2.1 Penelitian Sebelumnya 13
2.2 Komunikasi Politik 17
2.2.1 Definisi Komunikasi Politik 17
2.2.2 Unsur Komunikasi Politik 20
2.2.3 Proses Komunikasi Politik 23
2.2.4 Fungsi Komunikasi Politik 25
2.3 Partai Politik 26
2.4 Twitter sebagai Media Sosial 28
2.4.1 Media Sosial 28
2.4.2 Twitter 32
2.4.3 Twitter dan Komunikasi Politik 36
2.5 CMC (Computer Mediated Communication) 37
2.6 Kerangka Kerja Penelitian 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian 42
3.2 Narasumber 44
3.2.1 Narasumber Internal 44
3.2.2 Narasumber Eksternal 45
3.3 Fokus Penelitian 46
3.4 Teknik Pengumpulan Data 48
3.4.1 Data Primer 49
3.4.2 Data Sekunder 50
3.5 Teknik Analisis Data 51
3.6 Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan 54
3.7 Waktu dan Tempat Penelitian 56
3.8 Keterbatasaan Penelitian 57
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum PSI 58
4.1.1 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 58
4.1.2 Media Sosial PSI 64
4.2 Analisis 68
4.2.1 Jaringan (Network) 69
4.2.2 Informasi (Information) 77
4.2.3 Interaksi (Interaction) 88
4.2.5 Simulasi (Simulation) 94
4.2.6 Konten oleh Pengguna (User-Generated Content) 98
4.2.7 Penyebaran (Share) 103
4.3 Pembahasan 109
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan 111
5.2 Saran 113
5.2.1 Saran Akademis 113
5.2.2 Saran Praktis 113
DAFTAR PUSTAKA 115
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Akun Twitter Resmi PSI @psi_id 2
Gambar 2 Data Jumlah Penguna Twitter di Indonesia 7
Gambar 3 Data Pengguna Internet dan Sosial Media di Indonesia 8
Gambar 4 Bagan Elemen Komunikasi Politik 22
Gambar 5 Bagan Level Komunikasi Politik 24
Gambar 6 Bagan Kerangka Kerja Penelitian 41
Gambar 7 Model Penggunaan Teori Penelitian Kualitatif Deskriptif 43
Gambar 8 Bagan Analisis Data Kualitatif 52
Gambar 9 Logo Partai Solidaritas Indonesia 61
Gambar 10 Data AnalisisTwitonomy 69
Gambar 11 Pengumuman Lolos Verifikasi oleh KPU dan Caleg PSI 78
Gambar 12 Variasi Konten Typography dan Video Singkat 78
Gambar 13 Unggahan Pernyataan Tsamara Amany 82
Gambar 14 Unggahan Pernyataan RBTH Indonesia 83
Gambar 15 Data Aktivitas Twitter @psi_id 85
Gambar 16 Ulasan Media Online terkait Trending Topic PSI 87
Gambar 17 Aktivitas Membalas Komentar (Replay) 89
Gambar 18 Aktivitas Interaksi Antar Pengurus 90
Gambar 19 Interaksi dengan Pelaku Politik Lain 91
Gambar 20 Data Interaksi Twitter @psi_id 92
Gambar 21 Kampanye Penolakan UUMD3 #tolakUUMD3 96
Gambar 22 Aktivitas Retweet akun Twitter PSI 102
Gambar 23 Media Online yang membahas tentang PSI 104
Gambar 24 Aktivitas Retweet Akun Twitter PSI Aceh 105
Gambar 27 Aktivitas Retweet Pengurus PSI 114
Gambar 28 Data Aktivitas Penggunaan Hashtag Twitter @psi_id 115
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Rekapitulasi Suara Pemilu Legislatif ………………………………………….3
Tabel 2 Perbandingan Penelitian Budiyono dengan Peneliti 14
Tabel 3 Perbandingan Penelitian Megasari N. Fatanti dengan Peneliti 15
Tabel 4 Fokus Penelitian 47
Tabel 5 Jadwal Penelitian 56
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Karakteristik Informasi dari Twitonomy 120
Lampiran 2 Transkrip Wawancara 122
Lampiran 3 Foto Wawancara 156
Lampiran 4 Surat Bukti Wawancara 159
Lampiran 5 Surat Pernyataan 160
Lampiran 6 Riwayat Hidup 161
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Saat ini komunikasi politik begitu ramai dan berkembang pesat. Terlebih setelah adanya media sosial yang merupakan bagian dari produk media baru (new media) yang membuat penyampaian informasi dalam komunikasi menjadi cepat dan seolah menghiraukan adanya kerbatasan waktu dan perbedaan geografis. Media sosial merupakan sebuah platform yang memungkinkan penggunanya untuk menunjukkan eksistensi diri, berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi serta berinteraksi dengan pengguna lain yang nantinya akan membentuk suatu ikatan sosial secara virtual. (Nasrullah, 2017, p.11).
Kehadiran media sosial tersebut membuat aktivitas komunikasi politik pada saat ini sangat begitu aktif. Karakteristik media sosial yang dapat mempermudah manusia untuk melakukan aktifitas berbagi informasi dan melakukan komunikasi secara sederhana menjadikannya sebagai salah satu pilihan tepat media komunikasi politik pada era millenial saat ini. Sebagai salah satu alat komunikasi politik, media sosial memiliki keunggulan pada aspek jangkauan pengguna media sosial yang begitu luas. Luas di sini memiliki dua makna yakni, luas untuk kategori wilayah dan luas pada pengertian jenjang latar belakang pengguna media sosial. Keunggulan mengenai rasio luasnya jangkauan tersebut menjadikan penyampaian pesan politik menjadi merata dan diharapkan dapat diterima secara menyeluruh oleh berbagai lapisan masyarakat.
Aktivitas komunikasi politik melalui media sosial salah satu contohnya dilakukan oleh Partai Solidaritas Indonesia. Salah satu bagian dari infrastruktur politik tersebut, saat ini sedang gencar dalam melakukan penyampaian pesan komunikasi politik melalui pemanfaatan media sosial yaitu Twitter. Partai Solidaritas Indonesia atau yang sering disebut dengan PSI memiliki akun Twitter aktif yang bernama @psi_id. Akun Twitter organisasi politik tersebut mulai aktif sejak bulan Maret tahun 2015. Dalam dua tahun keberadaannya, akun @psi_id saat ini per tanggal 17 Oktober 2017 pukul 21.03 WIB telah memiliki pengikut sebanyak 55.400 akun, mengikuti 670 akun serta telah menghasilkan unggahan (tweet) sebanyak 19.400 kali. Keaktifannya dalam membagikan peristiwa dan informasi seputar politik tersebut telah disukai oleh pengguna akun Twitter sebanyak 5.263 kali.
Gambar 1. Akun Twitter Resmi PSI @psi_id, dari @psi_id, 2017
Namun tidak selalu mudah bagi partai baru untuk dapat bertanding dalam ajang politik baik di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg), maupun Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres). Hal tersebut dikarenakan masih banyaknya partai politik senior yang memiliki pendukung loyal. Loyalitas para pendukung partai politik tersebut yang membuat beberapa raksasa partai politik masih dapat bertahan hingga saat ini. Hal tersebut jelas terlihat dari dua rangkaian Pemilu di tahun 2009 dan 2014, dimana dalam peringkat 10 partai yang memiliki pemilih tertinggi masih dikuasai oleh beberapa partai senior seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Tabel 1. Rekapitulasi Suara Pemilu Legislatif
Sumber : Cangara, 2016, p.208
Adapun partai baru yang berhasil masuk ke jajaran sepuluh besar pada Pemilu Legislatif tahun 2009 ialah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang baru didirikan pada tahun 2008 berada dalam peringkat ke-8 berhasil mendapatkan 4.646.406 suara dengan persentase empat koma empat persen dan mendapatkan posisi legislatif sebanyak 26 kursi. Di peringkat ke-9 terdapat Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yan didirikan pada tahun 2006 yang berhasil mendapatkan 3.922.870 suara atau sekitar tiga koma tujuh puluh tujuh persen dan mendapattakan 15 kursi legislatif. Kedua partai tersebut pun mengulang kembali kesuksesannya dalam pemilu 2014 dan berhasil masuk dalam peringkat 10 besar.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi oleh Partai Solidaritas Indonesia adalah adanya fakta kesadaran pemilih muda yang semakin cerdas dan kritis dalam memilih kandidat politik yang artinya tidak mudah untuk merangkul dan menarik kalangan muda agar ikut terlibat dalam partispasi politik. Menurut Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga Ramlan Surbakti salah satu penyebab meningkatnya antisiasme kalangan muda dalam partispasi politik seperti pemilu adalah karena dipengaruhi keyakinan bahwa pemilu dapat mengatasi persoalan-persoalan kronis bangsa (Kompas, 2014, Agustus 8).
Terlebih, jumlah pemilih muda dalam partisipasi politik semakin naik. Hal tersebut juga dibuktikan dengan data yang dinyatakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta yang dimuat dalam portal berita online kompas.com yang peneliti akses pada tanggal 28 Oktober 2017 pukul 17:12. Pada portal berita online tersebut KPU menyatakan bahwa sebanyak 28,97 persen dari total Daftar Pemilih Sementara (DPS) atau sekitar 1.347.855 jiwa merupakan pemilih muda (Sari, 2016, Nopember 9). Definisi pemilih muda yang KPU maksud adalah pemilih yang memiliki rentang usia 17-21 tahun.
Saat ini Indonesia memiliki bonus demografi dimana menurut Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ. Habibie dalam pernyataan yang dimuat dalam portal berita online Metrotvnews.com yang diakses pada tangal 28 Oktober 2017 pukul 17:35 WIB menyatakan bahwa saat ini sekitar 70 persen penduduk Indonesia berusia di bawah 35 tahun (Eksa, 2017, Agustus 6). Berdasarkan data tersebut, tentu pemilih muda pada saat ini dan kedepannya memiliki peranan besar dan posisi penting dalam maju-mundurnya perkembangan partispasi politik di Indonesia. Oleh karena itu, Partai Solidaritas Indonesia harus memiliki cara lain dan berbeda untuk merangkul kaum muda dalam hal partisipasi politik. Salah satu bagian terpenting dalam menarik kaum muda untuk tertarik dalam politik adalah melalui penyediaan dan akses penyebaran informasi yang mudah dijangkau serta dengan gaya bahasa yang ringan.
Penggunaan Twitter sebagai alat komunikasi politik sebenarnya bukan suatu hal yang baru. Sejumlah partai politik, organisasi politik non – parpol serta tokoh politik turut aktif dalam memaksimalkan fungsi Twitter sebagai salah satu media dalam penyampaian pesan komunikasinya. Di Twitter sendiri, salah satu tokoh yang aktif yaitu Barrack Obama. Presiden Negara adidaya Amerika Serikat yang ke- 44 telah bergabung dalam media sosial jenis microblogging tersebut sejak Maret 2007. Kini, per tanggal 23 Oktober 2017 dan diakses pada pukul 13.52 WIB akun Obama telah diikuti oleh 96.1 juta pengikut (followers).
Di dalam negeri, salah satu tokoh politik yang juga aktif menggunakan Twitter ialah Susilo Bambang Yudhoyono atau yang kerap disapa dengan panggilan SBY. Presiden Republik Indonesia yang ke-enam tersebut memutuskan bergabung dengan media sosial Twitter di bulan Maret tahun 2013 dengan nama akun @SBYudhoyono. Pada tanggal 23 Oktober 2017 pukul 15:34 WIB total pengikut akun @SBYudhoyono tersebut telah mencapai 9,81 juta pengikut dengan jumlah unggahan sebanyak 4.591 kicauan (tweets).
Pentingnya komunikasi politik bagi partai politik adalah komunikasi politik sebagai hubungan timbal balik antara partai politik dengan khalayaknya. Hubungan timbal balik itu memiliki arti penting bagi keduanya, bagi partai politik komunikasi politik diperlukan untuk mendapatkan dukungan dan suara dalam pemilihan umum. Sedangkan, bagi khalayaknya komunikasi politik diperluan untuk mengetahui kebijakan-kebijakan yang menyangkut politis dan kekuasaan. Melalui komunikasi politik, partai politik dapat mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan khalayaknya. Bagi kahlayak melalui komunikasi politik mereka dapat mengetahui visi dan misi partai politik yang sesuai dengan harapan mereka. Twitter dalam dunia politik dikarenakan media sosial tersebut dapat menciptakan hubungan dekat antara politisi dengan konstituennya sehingga meleburkan jarak (distance) yang ada (Fatanti, 2014, p.22). Sehingga para aktor politik, lembaga politik, portal berita politik dapat dengan mudah menyampaikan pesan-pesan dan informasi politiknya.
Pemilihan media sosial Twitter oleh sebagai salah satu alat komunikasi politik dikarenakan keunikan dan jumlah pengguna aktif yang tinggi dari sosial media tersebut. Menurut hasil riset lembaga yang meneliti tentang perkembangan pengguna teknologi digital, internet serta media sosial bahwa di Indonesia tercatat pengguna jejaring sosial media per Januari 2017 tercatat sebanyak 106 juta jiwa. Pengguna sosial media Twitter sebesar 38 persen dari total pengguna aktif sosial media di Indonesia (We Are Social, 2017, Januari). Jumlah yang sangat besar tersebut membuat posisi Indonesia berada di urutan ke-5 terbesar di dunia setelah USA, Brazil, Jepang dan Inggris (Herman, 2017, Mei 3).
Gambar 2. Data Penguna Twitter di Indonesia, dari We Are Social, 2017
Menurut Putra (2014, p. 25) munculnya jejaring sosial media Twitter di tahun 2009 didirikan oleh Evan Williams, Jack Dorsey, Christopher “Biz” Stone, dan Noah Glass, pada tahun 2006. Sejak saat itu pula banyak masyarakat yang memanfaatkan jejaring sosial media tersebut sebagai sarana penyebaran informasi, mengutarakan opini, berdiskusi, membuat gerakan kampanye sosial hingga sarana dalam pendidikan. Tren penggunaan Twitter saat ini bukan hanya sebagai alat pertemanan dalam dunia maya namun juga diikuti sebagai tren komunikasi sosial generasi milenial untuk saling berbagi lokasi, hobi, kegiatan sehari-hari, status serta komentar yang pada intinya memiliki tujuan untuk menujukkan eksistensi dan pembentukan citra diri.
Jejaring sosial dapat diartikan sebagai sebuah struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik. Jejaring sosial bisa diartikan sebagai sarana pemersatu antara individu satu dengan individu yang lain sehingga menjadi sebuah sosial yang saling berkaitan (berinteraksi) satu sama lain (Putra, 2014, p. 3).
Pesatnya pertumbuhan pengguna Twitter tersebut dikarenakan meningkatnya jumlah individu yang terhubung dalam jaringan Internet. Menurut (We Are Social, 2017, Januari) tercatat pengguna sebanyak 132,7 juta jiwa atau mencakup sebanyak 51 persen dari populasi penduduk Indonesia.
Gambar 3. Data Pengguna Internet dan Sosial Media di Indonesia, dari We Are Social, 2017, Januari.
Pada saat era milenial ini, masyarakat tidak hanya mengkonsumsi informasi dan berita melalui media mainstream seperti media cetak (koran, majalah, buku dan sebagainya) atau media penyiaran seperti televisi dan radio. Namun karena pesatnya perkembangan teknologi digital seperti internet maka cara mengkonsumsi informasi dan berita pun telah berubah. Semua informasi disajikan secara instant, real time, dan worldwide. Pada akhirnya media sosial seperti Twitter memliki hal peranan penting bagi bidang politik yang dalam hal ini berkaitan pada penyampaian pesan komunikasi politik dimana alur komunikasi dapat berlangsung dari warga kepada pemimpin politik dan begitupun sebaliknya. Kemunculan Twitter juga memberikan ruang gerak baru bagi masyarakat maupun actor politik untuk berpartisipasi dan aktif dalam emngikuti suatu kegiatan dan perdebatan politik.
Oleh sebab itu menimbang pentingnya pemanfaatan media sosial dalam hal ini Twitter yang digunakan oleh Partai Solidaritas Indonesia sebagai media komunikasi politik maka penelitian “”Pemanfaatan Twitter sebagai Media Online Komunikasi Politik Partai Solidaritas Indonesia” ini dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan yang telah diuraikan sebelumnya penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
“Bagaimana pemanfaatan Twitter sebagai media online komunikasi politik Partai Solidaritas Indonesia ?”
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang tertera di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk mendeskripsikan pemanfaatan Twitter sebagai media online komunikasi politik Partai Solidaritas Indonesia.
Untuk menganalisis termasuk mencermati hambatan dan solusi yang dialami Partai Solidaritas Indonesia dalam melakukan komunikasi politik melalui Twitter.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1.4.1. Manfaat Akademis
Dalam pengembangan di bidang akademis, penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan bagaimana media sosial khususnya Twitter berfungsi sebagai sarana komunikasi politik serta menjadi kontribusi dalam pengembangan kajian komunikasi politik berbasis media baru.
1.4.2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan serta masukan kepada masyarakat khususnya para aktor politik yang memanfaatkan teknologi informasi sosial media seperti Twitter untuk menyebarkan informasi dan berita yang mendidik dan bermanfaat sebagai sarana promosi diri sebagai alat bantu melakukan kampanye serta media pendidikan politik secara luas kepada khalayak.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, dimana hal ini merupakan dasar penelitian ini dibuat yaitu mengenai pentingnya pendidikan politik, informasi objek penelitian yaitu Partai Solidaritas Indonesia beserta akun Twitternya @psi_id serta perkembangan jejaring sosial media Twitter. Selanjutnya ada maksud atau tujuan ini diadakan. Pada bagian manfaat penelitian terbagi menjadi tiga bagian yakni manfaat akademis yang akan berguna bagi pengembangan ilmu komunikasi dan manfaat praktis yang diharapkan memberikan kontribusi pada suatu organisasi, perusahaan, atau bahkan masyarakat luas.
BAB II KERANGKA TEORITIS
Dalam bab ini peneliti membahas mengenai penelitian sebelumnya dan menguraikan konsep dan teori komunikasi politik, partai politik, Twiter sebagai media sosial, CMC (Computer Mediated Communication) yang mendukung penelitian serta paparan definisi dari para ahli untuk memperkuat hasil analisis penelitian ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang metode penelitian yang digunakan oleh peneliti, informasi mengenai narasumber, fokus penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, waktu dan lokasi penelitian yang akan digunakan sebagai informan dalam penelitian ini serta keterbatasan penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan uraian jawaban atas perumusan masalah yang terdapat pada bab satu dan akan dibahas secara lebih rinci mengenai keseluruhan data yang telah di peroleh mengenai analisis pemanfaatan Twitter sebagai media online komunikasi politik Partai Solidaritas Indonesia.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini, peneliti menarik kesimpulan dari topik yang telah diteliti. Peneliti juga memberikan saran yang relevan dengan permasalahan yang ada guna dijadikan acuan yang lebih baik untuk penelitian selanjutnya.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
2.1 Penelitian Sebelumnya
Sebelum penelitian ini, penulis juga mencari dan mempelajari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh orang lain untuk dijadikan sebagai landasan dalam penulisan ini. Referensi penelitian yang pertama berjudul Media Sosial & Komunikasi Politik : Media Sosial sebagai Komunikasi Politik Menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017. Penelitian tersebut berasal dari Jurnal Komunikasi, Volume 11, Nomor 1, Oktober 2016 dengan nama peneliti Budiyono yang juga sebagai Peneliti pada BPPKI Yogyakarta.
Referensi penelitian sebelumnya yang kedua adalah mengenai Twitter dan Masa Depan Politik Indonesia: Analisis Perkembangan Komunikasi Politik Lokal Melalui Internet dibuat oleh Megasari N. Fatanti dengan tema penggunaan media sosial pada persiapan pemenangan pasangan calon walikota Malang di tahun 2013. Penelitian yang menjadi referensi peneliti tersebut telah dipublikasikan pada Jurnal Iptek-Kom Volume 16 No.1 pada bulan Juni tahun 2014 di halaman 17 hingga 24.
Tabel 2. Perbandingan Penelitian Budiyono dengan Peneliti
Sumber: Budiyono, 2016; Data Olahan Peneliti, 2017
Tabel 3 Perbandingan Penelitian Megasari N. Fatanti dengan Peneliti
Sumber: Fatanti, 2014; Data Olahan Peneliti, 2017
Persamaan penelitian pertama sebelumnya yang berjudul Media Sosial & Komunikasi Politik : Media Sosial sebagai Komunikasi Politik Menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017 dan penelitian ini adalah, persamaan objek penelitian yaitu sama-sama mengambil objek mengenai media sosial serta komunikasi politik dan persamaan pada metode penelitian yaitu dengan menggunakan kualitatif deskriptif. Hal yang membedakannya dengan penelitian yang peneliti buat adalah teori yang digunakan, di penelitian sebelumnya yang dituliskan oleh Budiyono menggunakan teori penggunaan media dan komunikasi politik sedangkan peneliti menggunakan teori media sosial dengan teori pendukung komunikasi politik serta Computer Mediated Communication (CMC). Terakhir hal yang sangat berbeda adalah pada penelitian sebelumnnya subjek yang diteliti adalah media sosial Facebook sedangkan peneliti berfokus pada subjek yang lain yaitu media sosial Twitter dikarenakan menurut peneliti Twitter memiliki sejumlah karakteristik unik seperti pembatasan kata yang hanya 140 karakter pada setiap kali unggahan sehingga membutuhkan strategi untuk membangun pesan komunikasi politik yang efektif.
Sedangkan persamaan dari penelitian sebelumnya yang kedua dengan judul Twitter dan Masa Depan Politik Indonesia: Analisis Perkembangan Komunikasi Politik Lokal Melalui Internet dan penelitian ini adalah, sama-sama menggunakan metode penulisan kualitatif deskriptif, sama- sama meneliti sebuah fenomena komunikasi politik dengan menggunakan media baru yang dalam hal ini Twitter sebagai objek penelitiannya. Perbedaanya adalah, subjek penelitian yang diambil Fatanti adalah unggahan cuitan (tweets) dari ketiga pasangan calon Walikota Malang di tahun 2013 sedangkan peneliti mengambil subjek partai politik baru yaitu Partai Solidaritas Indonesia dikarenakan pada target massanya lebih mengutamakan generasi muda dan millenial. Selain itu, pada penelitian yang peneliti kerjakan menggunakan teori media sosial dengan dua teori pendukung yakni komunikasi politik dan Computer Mediated Communication (CMC) sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan teori strukturasi adaptif dan media baru.
2.2 Komunikasi Politik
2.2.1 Definisi Komunikasi Politik
Sebagai mahluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Atas dasar saling ketergantungan itu maka, terdapat keharusan untuk saling terhubung antara satu individu ke individu lain yaitu dengan cara berkomunikasi. Dalam arti sempit komunikasi merupakan kegiatan pengiriman pesan melalui media elektronik sedangkan secara luas pengertian komunikasi adalah suatu bentuk interaksi antara dua mahluk hidup atau lebih (Mulyana, 2007, p.46).
Terkait dengan definisi komunikasi, dalam penelitian ini tentu saja tidak terlepas dari rumusan komunikasi yang sudah sangat dikenal secara luas yaitu definisi komunikasi dari Harold Lasswell adalah “proses yang menggambarkan siapa, mengatakan apa, dengan cara apa, kepada siapa, dan dengan efek apa” (Pureklolon, 2016, p.1). Definisi dari Laswell itu tersebut sekaligus menjelaskan lima komponen penting dalam proses komunikasi yaitu siapa yang mengatakan disebut sebagai komunikator atau sumber informasi. Apa yang dikatakan oleh komunikator disebut isi atau pesan dari informasi tersebut. Dengan cara apa yang dimaksud adalah media pengiriman informasi tersebut. Kepada siapa informasi tersebut ditujukan disebut komunikan. Akibat apa yang ditimbulkan setelah komunikasi berlangsung disebut efek.
Komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio¸ yang memiliki arti pemberitahuan atau bertukar pikiran sedangkan politik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yakni politeia (polis) yang artinya negara (kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri) dan teia yang berarti urusan (Pureklolon, 2016, p.2). Melalui kedua kata tersebut dapat ditarik satu pemahaman terkait komunikasi politik yaitu suatu tindakan yang membahas urusan negara dalam hal ini bidang politik yang dimana dalam prosesnya terdapat pertukaran pikiran antara komunikator dengan komunikan.
Komunikasi politik menurut McQuail dalam (Pawito, 2009, p.2) mengatakan bahwa komunikasi politik merupakan “all processes of information (including facts, opinions, beliefs, etc.) transmission, exchange and search engaged in by participants in the course of instituzionalized political activities”. Dalam pendapatnya tersebut McQuail menjelaskan bahwa komunikasi politik mencakup semua aktivitas proses penyampaian pesan informasi termasuk fakta, pendapat, serta keyakinan-keyakinan yang semua itu dilakukan oleh partisipan dalam konteks kegiatan politik yang lebih bersifat melembaga. Mengenai pendapatnya tersebut secara implisit McQuail menyebutkan keberadaan dan fungsi dari lembaga dan sistem politik.
Komunikasi politik juga didefinisikan menurut Denton dan Woodward dalam (McNair, 2011, p.3) yaitu “pure discussion about the allocation of public resources (revenues), official authority who is given the power to make legal, legislative and executive decision), and official sanctions (what the state rewards or punishes).”
Definisi diatas menjelaskan bahwa komunikasi politik merupakan suatu diskusi atau pembahasan murni mengenai sumber daya publik (pendapatan, pajak atau penghasilan) yang memiliki nilai, otoritas pemerintah pihak yang diberikan kekuasaan untuk merancang, membuat dan menjalankan hukum dan keputusan, serta diskusi mengenai sanksi-sanksi pemerintah penghargaan atau hukuman dari negara yang artinya dalam hal ini komunikasi politik memiliki hubungan yang erat dengan kebijakan publik dan hal yang mempengaruhi kehidupan masyarakat di dalamnya yang dalam hal tersebut lebih mengutamakan interaksi antara negara dengan rakyat atau publik.
2.2.2 Unsur Komunikasi Politik
Berdasarkan sejumlah definisi mengenai komunikasi politik dari sejumlah ahli, maka terdapat satu benang merah mengenai sejumlah unsur yang turut mempengaruhi komunikasi politik. Unsur-unsur komunikasi politik menurut (Cangara, 2016, p.31) tersebut adalah sumber (komunikator), pesan, media atau saluran, penerima dan efek :
Komunikator dalam hal ini ialah seseorang yang menaungi bidang politik. Dimana dalam komunikasi politik tidak hanya berisi partai politik namun juga terdapat lembaga pemerintahan legislatif seperti DPR dan MPR dan juga lembaga eksekutif seperti Presiden. Hal tersebut lah yang membuat unsur komunikator politik menjadi luas yaitu mencakup tentang segala hal yang mengandung bobot politik baik itu suatu organisasi maupun perseorangan.
Pesan politik merupakan salah satu unsur yang terkandung dalam komunikasi politik. Pesan politik yang dimaksud dalam hal ini meliputi pesan verbal dan non-verbal, baik yang eksplisit hingga yang bersifat implisit seperti pidato politik undang-undang kepartaian, artikel, berita buku yang mengulas politik dan pemerintahan hingga cara pemakaian baju dan warna para tokoh politik.
Saluran atau media politik adalah sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan politik yang dilakukan oleh komunikator politik. Saluran komunikasi kelompok seperti partai politik (DPP, DPW, DPC). Saluran komunikasi publik seperti aula, pameran hingga balai kota serta saluran komunikasi sosial seperti acara perkawinan, sunatan hingga pesta rakyat. Begitu halnya juga dengan media yang digunakan dalam penyampaian pesan politik seperti media cetak (surat kabar, tabloid, majalah dan buku), elektronik (televise, radio, dan internet) dan juga media format kecil (brosur dan leaflet).
Target politik yang dimaksud adalah anggota masyarakat yang nantinya dapat memberikan dukungan melalui pemberian suara (vote) dalam pelaksanaan pemilu dalam hal ini dapat isebut dengan pemilih potensial (potential voters). Target atau sasaran politik ini adalah mereka yang telah memiliki hak konstitusi untuk melakukan pemilihan dalam pemilu yang telah diatur oleh undang-undang.
Efek komunikasi politik adalah sesuatu yang diharapkan lewat aksi masyarakat untuk memilih partai-partai politik ataupun tokoh politik yang telah melakukan komunikasi politik. Pemberian suara ini selanjutnya yang akan menentukan apakah komunikator politik tersebut berhasil melakukan komunikasi politiknya secara baik atau justru tidak terpilih di lembaga politik.
Selain itu terdapat versi lain mengenai unsur-unsur komunikasi politik. Paparan jenis unsur-unsur komunikasi politik yang berbeda salah satunya berasal dari Sumarno dalam (Pureklolon, 2016, p.9) yang menyatakan bahwa terdapat tiga unsur yaitu:
Unsur-unsur pada suprastruktur, yaitu terdapat tiga kelompok pada unsur suprastruktur ini yakni lembaga eksekutif, legislatif serta yudikatif.
Unsur-unsur pada infrastruktur, yaitu meliputipartai politik, organisasi masyarakat, kelompok penekan, dan sejumlah kelompok profesi lainnya.
Komunikan dan komunikator merupakan unsur terakhir dan menjadi unsur yang paling penting dalam menentukan setiap bentuk, cara penyampaian dan pesan komunikasi.
Sedangkan, ahli ilmu komunikasi politik Brian McNair menyatakan bahwa terdapat tiga elemen penting yaitu organisasi politik, media, dan masyarakat. dalam keberlangsungan komunikasi politik sehingga melahirkan dan merealisasikan tindakan politik (McNair, 2011, p. 6).
Berikut bagan elemen komunikasi politik:
Gambar 4. Bagan Elemen Komunikasi Politik, dari McNair, 2011, p.6.
Dalam bagan elemen komunikasi tersebut McNair menjelaskan bahwa sistem politik dapat berjalan hingga memberikan manfaat untuk masyarakat melalui suatu siklus. Siklus tersebut terdiri dari elemen seperti organisasi politik seperti partai, organisasi masyarakat, kelompok penekan, teroris yang kemudian menyampaikan pesan politiknya kepada masyarakat luas dalam bentuk iklan, hubungan masyarakat. Begitupun media yang akan memberikan respon kepada organisasi politik tersebut melalui tayangan maupun program reportase, editorial, komentar maupun analisisnya yang nantinya semua itu juga akan ditayangkan kepada khalayak atau masyarakat luas. Sedangkan masyarakat dapat memberikan respon mengenai tayangan dari media terkait apa yang dilakukan oleh organisasi politik. Respon masyarakat tersebut seperti menulis tanggapan melalui surat, blog, polling opini dan juga citizen journalism.
2.2.3 Proses Komunikasi Politik
Menurut Pureklolon (2016, p.10) proses komunikasi politik lebih berfokus pada bagaimana pesan dari kelompok berkepentingan seperti partai atau grup (political sphere) kepada publiknya media.
Gambar 5. Bagan Level Komunikasi Politik, dari Pureklolon, 2016, p.11.
Dalam suatu komunikasi politik pada pengaplikasiannya komunikasi politik dapat berjalan dengan seefektif mungkin jika adanya kesetaraan unsur-unsur dalam komunikasi tersebut. Dengan demikian, menurut (Pureklolon, 2016, p.11) proses komunikasi politik adalah dimana semua unsur-unsur komunikasi saling berkaitan sehingga membentuk suatu makna atau maksud. Dalam hal ini suatu organisasi politik yang sah seperti pemerintahan yang sah, presiden, lembaga politik negara (DPR dan MPR) harus melakukan komunikasi yang efektif secara dua arah kepada organisasi politik yang tidak terpilih atau berseberangan seperti kelompok oposisi, organisasi masyarakat bahkan hingga teroris. Bukan hanya sampai di sana, hubungan dua arah juga harus dihubungkan kepada unsur lain seperti media dan publik begitu juga setiap unsur yang terdapat pada bagan diatas yang saling berkaitan melakukan komunikasi sehingga terbentuk proses komunikasi politik yang efektif.
2.2.4 Fungsi Komunikasi Politik
Brian McNair mengungkapkan bahwa terdapat lima fungsi dari komunikasi politik yang ideal dan berlaku di dalam sistem demokrasi (McNair, 2011, p.18) :
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang apa yang sedang terjadi di lingkungan sekitar. Untuk itu media komunikasi juga memiliki fungsi pengamatan dan pengawasan dalam lingkungan masyarakat.
Media harus memberikan pendidikan sesuai dengan arti yang sebenarnya dan signifikansi fakta yang ada. Para jurnalis diharapkan melihat fakta yanga ada, sehingga berusaha untuk membuat liputan yang objektif (objective reporting).
Harus menyediakan sebuah platform atau wadah diskusi untuk masyarakat yang dalam hal ini terkait untuk menampung masalah-masalah opini sehingga nantinya akan terbentuk sebuah wacana dan opini publik yang selanjutnya akan dikembalikan lagi kepada masyarakat sebagai salah satu upaya penerapan nilai-nilai demokrasi.
Membuat publikasi kpeada pemerintah dan lembaga politik lainnya. Media juga berfungsi sebagai anjing pengawas (watchdog).
Media di lingkungan yang demokratis juga berfungsi sebagai saluran advokasi yang bisa membantu agar kebijakan dan program-program lembaga politik dapat disalurkan kepada media massa.
Sedangkan menurut Lasswell dalam (Pawito, 2009, p.93) menyatakan bahwa fungsi politik media massa adalah “the surveillance of the environment, the correlation of the parts of society in responding to the environment and the transmission of the social heritage from generation to the next.”
Fungsi pengawasan terhadap keadaan lingkungan merujuk pada aktivitas media massa dalam mencermati peristiwa-peristiwa penting kepada publik (Pawito, 2009, p.93). Melalui fungsi ini masyarakat dapat mengetahui segala pemberitaan yang menyangkut tentang kebijakan umum dalam penyelangaraan pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat sehingga masyarakat sekaligus dapat mengawasi apa yang dilakukan oleh pemerintah dan juga lembaga politik lainnya.
Media juga berfungsi sebagai penghubung yaitu melalui penyediaan wadah atau forum diskusi, saling mendengarkan pendapat. Sehingga nantinya menurut (Pawito, 2009, p.94) akan tercipta pemahaman bersama (mutual understanding), kesepakatan bersama (mutual agreement), dan tindakan bersama (mutual action).
Fungsi yang terakhir adalah sebagai transmisi warisan sosial sebagai peran media massa dalam proses sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat luas (Pawito, 2009, p.94). Dalam hal ini media memiliki peranan penting untuk menjaga nilai-nilai sosial yang dipandang baik dan mulia agar terus dipertahankan oleh masyarakat.
2.3 Partai Politik
Dalam suatu negara dengan sistem demokrasi di dalamnya tentu terdapat perangkat-perangkat yang berfungsi sebagai penegakkan dari sistem demokrasi itu sendiri. Salah satunya adalah partai politik. Definisi dari partai politik itu sendiri dijelaskan oleh adalah suatu kelompok yang memiliki susunan organisasi dimana para anggotanya memiliki orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Dalam hal ini tujuan yang dimaksud dalam hal tersebut adalah adanya keinginan untuk mendapatkan kekuasaan politik bahkan keinginan untuk merebut kedudukan politik dengan cara yang konstitusional sehingga dapat menjalankan kebijakan umum yang dapat diberikan atau digunakan untuk masyarakat bahkan untuk kepentingan kelompok.
Definisi lainnya mengenai partai politik dikemukakan oleh Ranney (dalam Cangara, 2016, p.168) yang menyatakan bahwa, “a political party is an organization that sponsors candidates for political office under the organization’s name.” Definisi dari Ranney tersebut sekaligus menjelaskan secara eksplisit bahwa partai politik memiliki peran penting dalam kesuksesan seorang kandidat yang dalam hal ini misalnya calon legislatif untuk menjadi anggota dari lembaga legislatif (DPR, MPR, DPD). Peran partai politik tersebut adalah berupa adanya dukungan suara dari pada loyalitas partai kepada calon legislatif yang disusung partai politik tersebut.
Sama seperti organisasi masyarakat atau lembaga lainnya, partai politik pun memiliki empat prinsip dasar sebagai fungsinya seperti yang dikatakan oleh yaitu prinsip partai sebagai koalisi sebagai sarana komunikasi politik yang memiliki arti bahwa partai sebagai media dalam penyaluran aspirasi masyarakat serta mengatur aspirasi tersebut untuk mengurangi kesalahpahaman. Fungsi yang kedua adalah sebagai sarana sosialisasi politik dimana setipa partai politik perlu menciptakan “image” kepada masyarakat bahwa mereka memperjuangkan kepentingan umum dalam setiap kampanye. Oleh karenanya partai politik biasa melakukan proses pengkaderan, penataran ataupun pendidikan politik bagi anggotanya.
Sarana recruitment politik adalah fungsi partai politik yang ketiga dimana partai politik berusaha untuk mengajak orang lain agar menjadi anggotanya. Dengan demikian partai politik juga turut memperluar aktivitas partisipasi politik. Fungsi yang terahir adalah partai sebagai sarana pengatur konflik yang memiliki arti partai politik berperan penting dan aktif untuk mengatasi segala konflik yang terjadi dalam proses dan kegiatan nilai-nilai demokrasi.
2.4 Twitter sebagai Media Sosial
2.4.1 Media Sosial
Media sosial menurut Kaplan dan Haenlein dalam (Dahl, 2015, p. 2) adalah kelompok aplikasi berbasis jaringan Internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, yang juga memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten yang mudah digeneralisasi. Pengertian tersebut jika disederhanakan menjadi media online yang mendukung interaksi sosial dan menggunakan teknologi berbasis Web yang pada fungsinya membuat komunikasi menjadi dialog interaktif. Menurut (Nasrullah, 2014, p.266) media sosial merupakan media yang digunakan untuk mempublikasikan konten seperti profil, aktivitas hingga pendapat pengguna yang juga memberikan ruang komunikasi dan interaksi dalam jejaring sosial di ruang siber.
Pengertian lainnya dari media sosial dikemukakan oleh Widyaningrum (2016, p.236) yang memberi arti bahwa media sosial merupakan tempat berkumpulnya sejumlah orang yang ingin berbagi informasi serta mempunyai tujuan untuk memiliki teman baru melalui interaksi dengan sesama pengguna media sosial secara online. Hal ini juga didukung oleh keberadaan sejumlah media sosial stus pertemanan dan komunikasi seperti Facebook dan Twitter yang menghendaki para penggunanya untuk saling berinteraksi secara online.
Media sosial merupakan media baru yang penemuannya didasarkan pada pengembangan dalam pengaplikasian teknologi internet. Media sosial juga menjadi sebuah wadah atau forum dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual yang merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Media sosial memiliki sifat yang memungkinkan siapa pun untuk melihat, membaca, bahkan mengomentari (interaksi) dengan khalayak yang memiliki akun pada media sosial tersebut.
Karakteristik media sosial diungkapkan pada buku “Keajaiban Sosial Media” yaitu oleh (Sulianta, 2015, p.7) dimana terdapat enam karakteristik pada media sosial yaitu transparansi, dimana pada media sosial modern saat ini sangat mengutamakan keterbukaan informasi khususnya mengenai konten dalam media sosial sehingga dapat ditujukan dan dikonsumsi oleh publik. Dialog dan komunikasi, adanya jalinan hubungan dan komunikasi interaktif melalui penggunaan fitur misalnya dalam proses kampanye politik. Jejaring relasi, adanya hubungan antara satu pengguna dengan pengguna lainnya dalam media sosial membuat komunikasi antar pengguna dapat terjadi semakin kompleks. Komunitas jejaring sosial memiliki peranan kuat yang dapat mempengaruhi audiensnya. Multi opini, setiap orang dengan mudahnya menulis lalu membagikan opini atau pendapatnya kepada orang lain. Multi form, informasi yang disajikan memiliki banyak pilihan dalammenu konten yang beragam seperti social media press release, video nes release, portal web serta elemen lainnya. Kekuatan promosi online, media sosial dapat dijadikan alat untuk membangun citra (image) ataupun membangun brand untuk suatu produk sebagai bagian dari bentuk kegiatan promosi guna memanfaatkan peluang untuk mewujudkan visi misi organisasi.
Sedangkan dalam buku Media Sosial, Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi menurut (Nasrullah, 2017, p.16) menyatakan bahwa media sosial memiliki karakteristik unik sehingga fungsi dari media sosial dapat dihubungkan ke berbagai bidang seperti juranlisme, hubungan masyarakat serta pemasaran politik diantaranya adalah:
Jaringan (network), karakteristik media sosial yang dimaksud adalah jaringan (network) dimana media sosial memfasilitasi penggunanya melalui sejumlah fitur yang dapat saling menghubungkan antar penggunanya untuk menjadi teman bahkan dalam membentuk suatu grup atau kelompok.
Informasi (information) dalam media sosial juga memberikan sekaligus memfasilitasi arus penyebaran informasi kepada publik. Dimana kemampuan media sosial yang dapat memperbarui informasi secara real time atau saat itu juga membuat akses kecepatan distribusi informasi.
Arsip (archive) yaitu kemampuan media baru seperti media sosial memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat besar bahkan tak terhingga. Terlebih karakteristik penyimpanan pada media sosial dapat disimpan selama yang kita butuhkan. Seperti halnya Facebook, Twitter dan Instagram bahkan memanjakan penggunanya untuk dapat menarik kembali data yang telah dihapus.
Interaksi (interaction) merupakan karakteristik dalam media sosial yang bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun selama terhubung dengan jaringan Internet. Masing-masing media sosial bahkan memiliki fitur unik untuk memanjakan penggunanya dalam melakukan interaksi.
Simulasi (simulation) dimana namun media sosial dapat dijadikan sebuah simulasi dalam hal aktivitas sosial. Apa yang terjadi dalam media sosial maka itulah gambaran apa yang orang lain pikirkan.
Konten oleh pengguna (user-generated content) ) memiliki arti bahwa penggunalah yang bertindak sebagai pembuat langsung dan berkontribusi dalam melakukan penyusunan konten sekaligus penyebarannya. Pengguna media sosial dapat membuat konten secara bebas tentang apa yang dia ingin lakukan dan dipikirkan dan pengguna lain diberikan kebebasan untuk menyukai atau melaporkan konten yang sudah dibuat.
Terakhir adalah penyebaran (share) yang dimaksud dalam karakteristik media sosial adalah bahwa pendistribusian konten atau unggahan dilakukan oleh khayak atau pengguna secara aktif.
2.4.2 Twitter
Twitter merupakan salah satu jenis media sosial yang paling populer di Indonesia. Twitter adalah jejaring sosial yang termasuk ke dalam jenis mikroblogging yang ditujukan untuk berbagi informasi atau cuitan (tweet) secara ringkas (Sulianta, 2015, p.124). Dikategorikan sebagai bagian dari mikroblogging dikarenakan Twitter memiliki keterbatasan karakter yakni hanya 280 kata dalam setiap pengiriman pesan atau cuitan-nya (tweet) termasuk tanda baca dan juga spasi. Pada dasarnya Twitter merupakanlayanan pesan yang digunkana untuk menulis dan mengirimkan pesan kapan saja, dimana saja dan dapat dibaca oleh siapa saja.
Menurut Williams Eva dan Battlle John dalam (Budiargo, 2015, p.46) Twitter bukanlah termasuk jaringan atau media sosial dikarenakan fungsinya sebagai jaringan informasi yang menceritakan kepada orang lain bagaimana perhatian terhadap apa yang sedang terjadi.
Ide Twitter ini muncul dari sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh anggota dewan Podcasting perusahaan Odeo. Dalam pertemuan tersebut, Jack Dorsey memperkenalkan Twitter dimana individu bisa menggunakan SMS layanan untuk berkomunikasi dengan sebuah kelompok kecil. Proyek ini di mulai pada tanggal 21 secara terbuka pada tanggal 15 Juli 2016. Twitter didirikan oleh tiga orang sahabat yaitu, Jack Dorsey, Noah Glass dan Evan William. Twitter sendiri baru berkembang di Indonesia pada tahun 2009.
Karakteristik Twitter yang unik dan khas berasal dari fitur yang terdapat pada istilah dan bagian-bagian Twitter yaitu:
Followers merupakan istilah yang sering disebut juga sebagai teman atau pengikut dari akun pengguna. Mereka bisa melihat dengan rangkaian tulisan (tweet) yang pernah kita buat.
Following merupakan istilah yang dapat diartikan sebagai aktivitas mengikuti orang lain. Jika akun pengguna telah mengikuti akun orang lain, pengguna tersebut bisa tahu berita terbaru dari pengguna lain yang diikutinya.
Reply merupakan istilah yang memiliki arti sebagai balasan atau respon. Jika pengguna akun Twitter ingin merespon atau membalas sebuah tweet orang yang diikutinya maka cukup klik replay.
ReTweet mempunyai arti yaitu mengulang tweet. Istilah ini sama seperti dengan sebutan like di jejaring sosial Facebook untuk mengulang informasi yang pemilik akun suka.
Simbol @ (at) atau biasa disebut dengan mention untuk menyebut pengguna akun Twitter lainnya.
Simbol # (Hastag) Hastag sudah pernah kita bahas sebelumnya.
Direct Message atau biasa disebut dengan DM yang memiliki arti pesan langsung. Pengguna Twitter menggunakan DM untuk mengirimkan pesan secara personal dan bersifat privasi.
Trending Topic biasa disebut dengan topik hangat yang sedang dioerbincangkan banyak orang.
Favorites merupakan istilah yang digunakan untuk menyimpan tweet agar bisa dibuka sewaktu-waktu agar tidak hilang.
Connect merupakan istilah dalam fitur baru Twitter Connect yang berfungsi untuk mengetahui segala aktifitas yang terjadi di Twitter, mulai dari mention, retweet, tweet favorit, dan interaksi kita dengan pengguna Twitter lain.
Discover merupakan fitur untuk mengikuti perkembangan yang sedang menjadi topik hangat (trending topic).
Embed tweet on your websites merupakan fitur yang sangat bermanfaat buat pengguna yang juga aktif di dunia blogging. Fungsinya untuk memasukan foto dan video yang berasal dari Twitter ke website atau blog kita dengan script dari Twitter, tidak jauh berbeda seperti memasukan video Youtube ke website atau blog (Putra, 2014, p.31).
Melalui karakteristik tersebut Twitter memiliki sejumlah manfaat. Manfaat Twitter dalam penggunaanya dalam segi bisnis dan organisasi menurut (Fitton, Gruen, & Poston, 2010, p.14) adalah:
To network with customers and see what they’re yaitu Twitter memiliki kemampuan dalam hal membangun jaringan dan konektivitas kepada para komunikan (customers) serta dapat memantau apa saja yang komunikan katakan sehingga dalam proses pembuatan pesan komunikasinya dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan komunikan.
To answer questions dimana hubungan antara komunikator dan komunikan yang menjadi sasaran (target audience) sudah terjalin, maka hubungan tersebut harus dapat dipertahankan dengan melakukan interaksi seperti menjawab hal yang dipertanyakan komunikan. Adanya komunikasi yang interaktif antara komunikator dengan komunikan akan membuat reputasi suatu organisasi menjadi semakin baik. Dengan demikian secara tidak langsung Twitter juga berfungsi sebagai alat yang baik dalam pembentukan citra suatu perusahaan atau organisasi (to finely tool a company image) dikarenakan dapat menjangkau langsung kepada target sasaran.
Ketika hubungan antara komunikator dan komunikan yang menjadi sasaran (target audience) sudah terjalin, maka hubungan tersebut harus dapat dipertahankan dengan melakukan interaksi seperti menjawab hal yang dipertanyakan komunikan. Hal ini yang dimaksud dengan to answer questions. Adanya komunikasi yang interaktif antara komunikator dengan komunikan akan membuat reputasi suatu organisasi menjadi semakin baik. Dengan demikian secara tidak langsung Twitter juga berfungsi sebagai alat yang baik dalam pembentukan citra suatu perusahaan atau organisasi (to finely tool a company image) dikarenakan dapat menjangkau langsung kepada target sasaran.
2.4.3 Twitter dan Komunikasi Politik
Terkait karakteristik dan manfaat yang dimiliki Twitter, maka Twitter memiliki peranan penting dalam hal komunikasi politik berbasis media baru. Dalam buku Twitter and Society disebutkan terdapat tiga sudut pandang hubungan antara Twitter dengan komunikasi politik yaitu:
Networking topics, in terms of the inclusion of information, interpretation, and views into a debate;
Networking media objects, driven by hyperlinking practices and resulting in a reconfiguration of Web spheres; and
Networking actors, driven by @mentioning practices, resulting in new patterns of interaction between political actors and citizens that reshape the participation structure of the public sphere (Weller, Bruns, Burgess, Mahrt, & Puschmann, 2014, p.306)
Dalam buku tersebut dijelaskan bagaimana hubungan Twitter dalam kaitannya dengan komunikasi politik seperti bahwa Twitter sebagai medium yang dapat membangun dan mengembangkan jaringan topik diskusi. Dalam hal kaitannya dengan politik, luasnya akses penggunaan Twitter serta cepat dan mudah dimanfaatkan oleh para pelaku politik seperti organisasi politik dan aktor politik untuk menyebarkan informasi mengenai kegiatan politik hingga sebagai media untuk penyampaian pandangan politik. Selain itu kemampuan unggahan (tweets) pada Twiiter dapat saling terhubung ke berbagai media melalui hyperlink sehingga dapat dijadikan sebagai pembentuk public sphere yang nantinya sebagai tempat dimana opini publik terbentuk mengenai politik. Adanya fungsi @mention pada Twitter membuat antar pengguna akun Twitter saling terhubung dan ini dimanfaatkan para aktor politik untuk menambah pendukungnya melalui hubungan yang dibangun dengan organisasi politik atau aktor politik profesional yang ada di Twitter serta dapat berpartispasi dalam melakukan persuasi kepada masayarakat untuk lebih aktif di bidang partisipasi politik.
2.5 CMC (Computer Mediated Communication)
“Computer Mediated Communication is a process of human communication via computers, involving people, situated in particular contexts, engaging in processes to shape media for a variety of purposes”, December (dalam Thurlow, Lengel, & Tomic, 2004, p. 15). Dalam hal terminologi CMC, menurut John December bahwa CMC merupakan suatu proses komunikasi yang dilakukan oleh manusia melalui perangkat komputer, serta melibatkan orang, yang kemudian terlibat dalam proses untuk membentuk media dalam berbagai tujuan.
Computer mediated communication atau yang biasa dikenal dengan CMC merupakan suatu istilah dalam hal penggunaan perangkat teknologi komputer dalam melakukan proses komunikasi. Hal ini terkait dengan kemunculan media baru (new media) sebagai bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses perkembangan teknologi digital informasi dan komunikasi.
Dalam hal karakteristiknya, Computer Mediated Communication (CMC) memiliki setidaknya tujuh karakteristik seperti apa yang dikemukakan oleh Kevin B Wright dan Lynne M Webb dalam (Puspita, 2015, p.207) yaitu, sinkronitas, anonimitas, kustomisasi, interaktivitas, kehadiran sosial, banyaknya pengguna dan homogenitas pengguna.
Sinkronitas yang dimaksud pada karakteristik CMC tersebut mengenai kemampuan perangkat atau sistemnya dalam hal mempertahankan hubungan antar data seperti halnya kotak dialog pada Twitter yang terus menerus dapat tersinkronisasi dengan aktivitas terbaru meskipun kita menutup jejaring sosial Twitter tersebut. Namun, ketika dibuka, maka yang muncul ialah unggahan terbaru. Anonimitas adalah karakteristik dalam hal menyembunyikan status dan info pribadi terkait dengan kerahasiaan serta keamanan suatu pengguna layanan yang berbasis jaringan internet. Sedangkan kustomisasi adalah tingkat dimana lingkungan termediasi dalam hal memodifikasi dirinya sendiri berdasarkan keinginan pengguna atau dalam arti lain pengguna diberikan kebebasan dalam membentuk situasi, profil dan kondisi lingkungan virtualnya sesuai yang diinginkan.
Interaktivitas dalam hal ini adalah menyangkut pada komunikasi dua arah yang terjadi antara komunikator dengan komunikan. Pada Twitter interaktivitas bisa saja terjadi dengan menggunakan fitur komentar atau mengirim ulang unggahan orang lain (retweet). Kehadiran sosial pada teori CMC dapat diartikan bahwa kehadiran seseorang pada interaksi di dunia virtual dapat dianggap sama dengan kehadiran dalam dunia nyata. Seperti halnya, jika pengguna Twitter memposting suatu kalimat ucapan kepada seseorang maka kalimat ucapan tersebut sama artinya dengan ucapan langsung yang menunjukkan suatu sikap perhatian.
Banyaknya pengguna pada CMC juga terkait dengan banyaknya orang yang telah terhubung dengan jaringan internet. Hal tersebut memiliki dampak pada ramainya orang yang melakukan CMC dan interaksi didalamnya. Sedangkan yang terakhir adalah, homogenitas pengguna yang merujuk pada karakteristik pengguna CMC yang memiliki kesamaan dalam hal kepribadian, sifat, dan tingkah laku serta tujuan. Berkaitan dengan bentuknya menurut Wright & Webb (dalam Puspita, 2015, p.208) menyebutkan bahwa bentuk CMC diantaranya public discussion board, chat rooms, instant messaging, dan virtual world. Terkait dengan komunikasi politik yang terjadi dalam Twitter maka bentuk CMC yang dimaksud adalah public discussion board. Hal ini dikarenakan pada pesan komunikasi politik relatif ditujukan kepada publik yang luas serta menyangkut kepentingan publik dan kekuasaan.
Marc Smith (dalam Nasrullah, 2014, p.80) terdapat setidaknya empat aspek khas yang terdapat pada komunikasi termediasi komputer. Pertama ialah pada komunikasi yang termediasi komputer tidak mensyaratkan keberadaan dan kesamaaan pengguna selagi fungsi interaksi masih ada dalam media siber. Kedua adalah Interaksi di media siber tidak memerlukan kesamaan waktu dan bisa melibatkan antar pengguna yang berada pada lokasi berbeda. Ketiga adalah interaksi yang terjadi pada CMC kenyataanya hanya dalam bentuk teks. Hanya saja teks yang digunakan dalam interaksi tersebut beragam jenisnya sehingga dapat juga digunakan sebagai simbol-simbol tertentu. Terakhir adalah interaksi yang terjadi melalui CMC tidak mensyaratkan adanya persamaan status atau tingkat pengetahuan (assigmatic).
2.6 Kerangka Kerja Penelitian
Gambar 6. Kerangka Kerja Penelitian, dari Data Olahan Peneliti, 2017
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian “Pemanfaatan Twitter Sebagai Media Online Komunikasi Politik Partai Solidaritas Indonesia” peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi deskriptif pada akun @psi_id di Twitter yang dimiliki oleh Partai Solidaritas Indonesia. McClary dalam (Widi, 2010, p.33) mengatakan bahwa metode ilmiah merupakan suatu proses keilmuan untuk mendapatkan suatu pengetahuan atau hal baru yang didasarkan pada bukti fisik dan jelas adanya. Sedangkan penelitian merupakan suatu proses untuk mengumpulkan, menganalisis serta menginterpretasikan data dan informasi untuk menjawab atau memecahkan suatu permasalahan (Widi, 2010, p.41). Oleh karena itu pada penelitian ini peneliti bermaksud untuk mendapatkan hal yang baru mengenai pemanfaatan media baru khususnya media sosial Twitter dalam komunikasi politik melalui pengumpulan data, analisis dan kemudian peneliti interpretasikan menjadi sebuah hasil dan pembahasan,
Pada dasarnya terdapat tiga fungsi dan peran penelitian yaitu:
Membantu manusia untuk memperoleh pengetahuan baru
Memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan atau
Memberikan pemecahan atas suatu masalah (Darmadi, 2013, p.10)
Atas dasar fungsi tersebut peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat membantu para komunikator politik dalam hal membangun strategi komunikasi yang efektif dengan menggunakan sosial media Twitter sehingga para komunikator politik menemukan jawaban yang relevan atas permasalahan penggunaan media baru.
Metode kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme dengan meneliti objek alamiah, pengumpulan data secara triangulasi (penggabungan), bersifat induktif dan posisi peneliti sebagai instrumen kunci (Sugiyono, 2014, p.24). Hal yang dimaksud terkait peneliti sebagai instrument kunci (key instrument) adalah bahwa peneliti yang terlibat langsung dalam hal pengamatan penelitian hingga melakukan wawancara tidak berstruktur. Kualitatif juga menuntut peneliti untuk mengumpulkan dan mencatat data yang bervariasi serta kedudukan subjek penelitian sejajar dengan peneliti.
Gambar 7. Bagan Model Penggunaan Teori Penelitian Kualitatif Deskriptif,
dari Moleong, 2008, p.24.
Metode deskriptif adalah metode yang mencoba memberikan gambaran secara sistematis tentang situasi ataupun program dengan mengembangkan konsep dan menghimpun fakta tapi tidak menguji hipotesis (Widi, 2010, p.47). Dalam penelitian kualitatif, metode yang biasa digunakan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen. Penelitian kualitatif memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok (Moleong, 2007, p. 5). Berdasarkan dari definisi pada Buku Metodologi Kualitatif karya Prof. Dr. Lexy Moleong tersebut peneliti menjadikannya sebagai acuan dalam peneliti ini dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, pengamatan akun Twitter @psi_id serta memanfaatkan dokumen yang peneliti dapat dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia.
3.2 Narasumber
Dalam penelitian kualitatif alat pengumpulan data adalah manusia yaitu peneliti sendiri atau orang lain yang membantu peneliti dalam proses pengumpulan data penelitiannya yang dalam hal ini orang lain tersebut dinamakan dengan narasumber. Narasumber adalah orang atau kelompok yang kemungkinan dapat menguasai dan memahami data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
3.2.1 Narasumber Internal
Dalam penelitian ini, peneliti akan mewawancarai pendiri sekaligus Ketua Umum dari Partai solidaritas Indonesia. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa orang dalam kepengurusan Partai Solidaritas Indonesia yang memiliki peran dalam melakukan pengelolaan dan pengawasan terhadap akun Twitter @psi_id dan berperan dalam komunikasi eksternal nya.
1. Nama : Halimah
Jabatan : Koordinator Tim Media Sosial
Dijadikan sebagai narasumber internal untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab dalam hal pengelolaan akun @psi_id serta strategi dalam penyampaian pesan di Twitter.
Nama : Riantama Sulthana Fauzan (@riantama28)
Jabatan : Ketua DPC PSI Medan satria Bekasi
Selaku kader PSI cabang Medan Satria Bekasi sekaligus pengikut (followers) akun Twitter @psi_id sebagai anak muda yang memiliki ketertarikan pada bidang politik. Untuk mengetahui alasan dan maksud dirinya mengikuti akun Twitter @psi_id.
3.2.2 Narasumber Eksternal
Selain narasumber yang berasal dari kepengurusan internal Partai Solidaritas Indonesia, peneliti juga melakukan wawancara dengan pihak eksternal di luar kepengurusan partai politik tersebut. Pihak eksternal yang dimaksud adalah seseorang yang menerima informasi atau pesan maupun yang sedang membutuhkan informasi.
Evan Pradipta Thoyib (@zacevaan)
Selaku pengikut (followers) akun Twitter @psi_id sebagai anak muda yang memiliki ketertarikan pada bidang politik. Untuk mengetahui alasan dan maksud dirinya mengikuti akun Twitter @psi_id.
Agustina Windaryanti (@agustinawdr)
Selaku pengikut (followers) akun Twitter @psi_id sebagai anak muda yang memiliki ketertarikan pada bidang politik. Untuk mengetahui alasan dan maksud dirinya mengikuti akun Twitter @psi_id.
Hendri Satrio (@satriohendri)
Selaku pakar komunikasi politik yang juga merupakan seorang dosen di Universitas Paramadina. Dijadikan sebagai narasumber eksternal untuk mendapatkan informasi mengenai strategi yang sesuai dalam penyampaian komunikasi politik di media sosial khususnya dalam merangkul generasi milenial.
3.3 Fokus Penelitian
Fokus dari penelitian ini adalah fungsi dari pemakaian Twitter sebagai media online komunikasi politik Partai Solidaritas Indonesia. Pada penelitian ini akun Twitter @psi_id yang dimiliki oleh Partai Solidaritas Indonesia akan menjadi objek utama penelitian.
Dalam metode penelitian kualitatif fokus penelitian bersifat tentative yang berarti fokus penelitian dalam metode kualitatif dapat berubah sesuai dengan kondisi dan hasil yang didapatkan di lapangan. Hal tersebut dikarenakan pada tahap penelitian. Peneliti belum memiliki gambarn yang jelas terkait hal yang harus diteliti dikarenakan terlalu luasnya masalah. Peneliti akan mengembangkan fokus penelitian sambil mengumpulkan data atau dimaksud dengan emergent design Lincoln dan Guba (dalam Patton, 2006, p.36).
Tabel 4. Fokus Penelitian, dari Nasrullah, 2017, p.16
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Setiap penelitian yang dilakukan haruslah didukung oleh data-data yang akurat dan berkaitan dengan topik penelitian. Data yang dikumpulkan selanjutnya diolah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan peneliti dalam melaksanakan penelitian.
Teknik pengumpulan data dalam metode kualitatiatif dapat melalui wawancara mendalam, observasi terlibat, pengumpulan dokumen, dan Focus Group Discussion (FGD) (Afrizal, 2014, p.133). Diantara banyaknya ragam teknik pengumpulan data tersebut peneliti dapat memilih teknik pengumpulan yang paling sesuai agar mendapatkan data yang valid. Selanjutnya data dibagi menjadi dua kategori yaitu data primer dan data sekunder.
3.4.1 Data Primer
3.4.1.1 Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara. Wawancara adalah melakukan administrasi terhadap suatu angket secara lisan dan langsung terhadap masing-masing anggota sampel (Darmadi, 2013, p.197). Secara singkat wawancara adalah melakukan tanya jawab melalui tatap muka atau secara langsung kepada masing-masing informan untuk menggali informasi atau data yang diteliti.
Dalam proses pengaplikasiannya Esterberg dalam (Patton, 2006, p.73) membagi wawancara menjadi tiga jenis yaitu:
Wawancara terstruktur (structural interview)
Pada wawancara terstruktur posisi peneliti sudah mengetahui masalah dan informasi apa saja yang akan dicari. Hal tersebut, mengharuskan peneliti untuk menyiapkan instrumen penelitiannya seperti daftar pertanyaan serta alternatif jawabannya.
Wawancara semistruktur (semistructure interview)
Wawancara semistruktur adalah wawancara yang termasuk dalam kategori wawancara mendalam (in-depth interview). Hal tersebut dikarenakan dalam pelaksanaanya peneliti diberikan kebebasan untuk menanyakan hal di luar dari materi pertanyaan yang telah disiapkan. Hakikat dari metode wawancara semistruktur ditujukan untuk menggali informasi yang lebih mendalam lagi dari informan saat melakukan wawancara.
Wawancara tak berstruktur (unstructural interview)
Metode wawancara tak berstruktur adalah metode dimana wawancara dilakukan secara bebas tanpa adanya pedoman wawancara yang telah disusun dan disiapkan.
Pada penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara semistruktur. Penggunaan teknik wawancara semistruktur dikarenakan peneliti membutuhkan informasi yang lebih baru dan mendalam dari beberapa informan salah satunya adalah pengelola akun @psi_id. Dengan penggunaan wawancara semistruktur peneliti dapat mengembangkan topik pembicaraan sekaligus untuk menemukan informasi yang lebih dalam melalui pertanyaan tambahan yang bersifat tentative sesuai dengan alur pembicaraan dalam proses berlangsungnya wawancara. Terlebih Partai Solidaritas Indonesia merupakan partai yang baru berdiri di tahun 2014 dan akan menjadi peserta pemilu untuk pertama kalinya di tahun 2019 sehingga peneliti diharuskan untuk menggali informasi yang lebih dalam.
3.4.2 Data Sekunder
Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah studi kepustakaan dimana data dan informasi didapatkan dari sejumlah situs di internet, akun Twitter @psi_id, jurnal dan buku yang kemudian dianalisis untuk menemukan jawaban dalam masalah penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen (dalam Moleong, 2007, p.248) adalah upaya yang dilakukan melalui bekerja sesuai data, mengelompokkan data lalu memilih mana yang sesuai untuk dikelola sehingga nantinya didapatkan suatu pola mengenai apa yang penting.
Dalam penelitian ini peneliti yang merupakan instrumen utama sekaligus sebagai perencana wajib untuk menentukan fokus penelitian, memeilih informan, melakukan pengumpulan data, menfasirkan data yang didapat serta menarik kesimpulan melalui proses analisis data yang didapatkan secara alami tanpa dibuat-buat.
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan mengacu pada analisis data kualitatif Miles dan Huberman. Dimana dalam buku yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif menjelaskan bahwa bentuk analisis data seperti siklus yang dimulai dari tahap satu sampai tiga lalu kembali lagi ke tahap satu. Miles dan Huberman (dalam Afrizal, 2014, p.178) membagi analisis data ke dalam tiga tahap yaitu kodifikasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Gambar 8. Bagan Analisis Data Kualitatif dari Miles dan Huberman dalam Afrizal, 2014, p.180.
1. Reduksi Data
Kodifikasi data atau yang dikenal dengan reduksi data adalah suatu bentuk pengkodingan atau analisis data yang dilakukan dengan memilih data yang pokok atau penting. Serta membuang data yang tidak penting dan memfokuskan kepada hal yang terkait dengan penelitian. Dalam proses reduksi data, peneliti akan mencari kaitan antar data yang didapat lalu mengaitkannya kepada tema atau pola tertentu.
Tujuan utama kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, peneliti dalam melakukan penelitian ini melakukan pengumpulan data yang sangat banyak lalu peneliti memilihnya atau mereduksinya, yang dipilih adalah data-data yang memenuhi kriteria penilitian ini saja.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan tahap lanjutan analisis dan juga merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian data adalah kegiatan untuk mengelompokkan data temuan penelitian ke dalam beberapa kategori. Seekumpulan informasi yang telah didapatkan tersebut disusun, sehingga memberi sebuah gambaran untuk peneliti dalam meneliti data yang sudah didapat.
Penyajian data ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam melihat data apa saja yang sudah didapat. Miles dan Huberman menyarankan dalam penyajian data sebaiknya ditampilkan dalam bentuk diagram atau menggunakan matriks bukan hanya sekedar naratif. Kemudian di dalam proses ini, Peneliti bisa melihat keterkaitan sebuah data yang satu dengan yang lain.
3. Penarikan Kesimpulan / Verifikasi
Kegiatan ini adalah suatu tahap lanjutan dimana peneliti dapat menarik kesimpulan dari data yang sudah didapat. Kesimpulan ini bisa berubah jika tidak ditemukanya bukti-bukti yang dapat mendukung. Oleh karenanya setelah kesimpulan diambil, peneliti diharuskan untuk mengecek kembali keabsahan data yang diperoleh untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan. Kesimpulan dalam data kualitatif juga bisa berubah dengan seiring berjalannya penelitian dan penemuan data baru.
3.6 Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Teknik pemeriksan kepercayaan dalam penelitian kualitatif dinamakan Triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2007, p.330). Triangulasi dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari informan atau data yang diperoleh. Jika berasal dari informan maka triangulasi berguna untuk menguji kejujuran, kredibilitas serta subjektivitas data yang didapatkan.
Menurut Denzin dalam (Bungin, 2011, p.264) teknik pemeriksaan kepercayaan dibagi menjadi empat kategori yaitu berdasarkan peneliti, sumber, metode, dan teori. Hal tersebut dilakukan demi mendapatkan keabsahan data serta untuk memastikan tidak adanya kekeliruan dalam proses pengumpulan data yang telah dilakukan sebelumnya.
Triangulasi berdasarkan peneliti maksudnya pada proses pemeriksaan keterpercayaan data dilakukan untuk menguji kejujuran, subjektivitas dan kemampuan merekam data dilapangan. Dikarenakan peneliti juga dapat menjadi faktor penyebab kesalahan seperti tidak jujur dalam pengumpulan data, subjektivitas yang tidak terkontrol hingga adanya kesalahan dalam proses perekaman data. Oleh karenanya triangulasi berdasarkan peneliti dapat meminta bantuan peneliti lain untuk melakukan pengecekan langsung dan wawancara ulang.
Triangulasi berdasarkan sumber data dilakukan dengan membandingkan sekaligus mengecek kembali keabsahan data melalui waktu dan cara yang berbeda dari yang sudah peneliti lakukan sebelumnya. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant observation), dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto.
Triangulasi dengan metode dimaksudkan untuk memeriksa teknik pengumpulan data yang telah peneliti lakukan sebelumnya dengan menggunakan metode lain. Seperti jika sebelumnya peneliti menggunakan metode interview maka dalam triangulasi metode peneliti dapat menggunakan metode observasi untu memeriksa apakah data yang didapatkan sama atau berbeda.
Triangulasi dengan teori dilakukan dengan cara menguraikan pola dan hubungan dari analisis untuk mencari penjelasan tema yang sebanding. Triangulasi ini dapat dilakukan dengan melalui kegiatan pencarian cara lain untuk mengorganisasikan data melalui penggunaan teori yang berbeda. Apabila peneliti tidak mendapatkan data yang kuat untuk mendapatkan informasi yang diperoleh maka artinya justru peneliti telah membuktikan bahwa data yang telah peneliti dapatkan sebelumnya derajat keabsahan datanya sudah tinggi dan dapat dipercaya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dikarenakan peneliti menggunakan Ahli Komunikasi Politik sebagai sarana pemeriksaan keterpercayaan data. Hal tersebut dilakukan untuk memvalidasi dengan menggabungkan dua sumber dalam satu penelitian untuk mendapatkan hasil yang lebih baik apabila dibandingkan dengan menggunakan satu sumber saja dalam suatu penelitian. Pemilihan triangulasi sumber ini juga untuk membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak, agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan data.
3.7 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : September 2017 – Juni 2018
Tempat : DPP Partai Solidaritas Indonesia
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Desember 2017 – Juni 2018 di kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Solidaritas Indonesia yang ber alamat pada Jl. KH. Wahid Hasyim No.186-188, RT.13/RW.8, Kp. Bali, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10250. Melalui wawancara kepada narasumber internal dari Partai Solidaritas Indonesia dan juga narasumber eksternal dari pengikut akun Twitter @psi_id serta pakar komunikasi politik. Tempat lain disesuaikan dengan dimana proses wawancara berlangsung.
Tabel 5. Jadwal Penelitian
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2018
3.8 Keterbatasaan Penelitian
Penelitian ini hanya berfokus pada penggunaan Twitter sebagai media komunikasi politik Partai solidaritas Indonesia sedangkan Partai Solidaritas Indonesia menggunakan sejumlah media komunikasi online seperti Facebook, Instagram, Youtube, dan juga Google +.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum PSI
4.1.1 Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Partai Solidaritas Indonesia atau yang biasa disingkat dengan sebutan PSI merupakan partai baru yang didirikan pada 16 November tahun 2014 oleh tiga tokoh anak muda yakni Raja Juli Antoni, Isyana Bagus Oka serta Grace Natalie yang sekarang menjabat sebagai Ketua Umum PSI. Partai Solidaritas Indonesia hadir dengan membawa pembaruan di dalam partai politik dengan memberikan porsi kepengurusan partainya kepada anak muda dan memberikan ruang sebesar 30 persen kepada perempuan sebagai bagian dari reformasi sistem politik.
Lahirnya Partai Solidaritas Indonesia di latarbelakangi oleh adanya perubahan arus sosial-politik pada saat ini dimana kedepannya Indonesia akan didominasi oleh generasi muda. Termasuk ketika Pemilu 2019 mendatang dimana para pemilih didominasi oleh generasi muda yang berusia dibawah 40 tahun. PSI meyakini bahwa generasi millenial telah jenuh terhadap sistem politik dan pemerintahan yang terlalu bersifat sentralisme (berpusat pada satu titik) dengan hirarki yang kompleks. Oleh karenanya, PSI didirikan untuk membawa transformasi dimana generasi muda sebagai pelopor transformasi tersebut guna melahirkan pemimpin-pemimpin yang dapat dipercaya, berintegritas, peduli pada rakyat, dan kompeten.
Menganut ideologi Pancasila dengan mengutamakan asas Plurasime dengan maksud selalu menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila baik dalam sistem kepartaian maupun dalam membangun demokrasi di Indonesia. Untuk membangun demokrasi tersebut juga dibutuhkan ideologi plurarisme dimana menerima dan menghormati setiap perbedaan baik dalam Suku, Agama, Ras dan Antargolongan. Bagi PSI perbedaan merupakan suatu kelebihan untuk membangun demokrasi yang kokoh dan negara Indonesia yang bermartabat. Selain ideologi, PSI juga memiliki 4 nilai dasar untuk membentuk karakter partainya diantaranya kebajikan, keragaman, keterbukaan, dan meritokrasi.
Kebajikan yang dimaksud bahwa PSI memiliki keyakinan mengenai arti politik yang dapat membawa kebajikan. Kebajikan yang dimaksud adalah dimana melalui politik terdapat partai politik yang menjadi sentral sebagai pendengar dan penyalur aspirasi rakyat. Melalui partai politik PSI berusaha untuk mengagas dan memutuskan berbagai kebijakan politik yang nantinya dapat membawa kebajikan untuk rakyat.
Keragaman menjadi acuan dasar sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, PSI bertekad untuk terus menjaga keragaman melalui penerimaan terhadap semua golongan tanpa melihat latar belakang Suku, Agama, ras dan Antargolongan (SARA). Keragaman itulah yang nantinya akan menjadi jembatan untuk menjalin rasa solidaritas untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik.
Keterbukaan merupakan salah satu unsur terpenting untuk menjaga keterpercayaan. Dalam hal ini PSI senantiasa berusaha untuk terbuka baik kepada pihal luar (eksternal) maupun mengenai sistem di dalam partainya. Hal tersebut sangatlah penting guna mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola pemerintahan.
Meritokrasi bagi PSI adalah nilai dasar yang perlu diterapkan guna meraih keadilan bagi semua orang. Meritokrasi memungkinkan setiap orang dapat meraih atau mencapai sesuatu sesuai dengan kemampuan dan usahanya. Penerapan nilai meritokrasi dalam sistem di publik dapat menghindari perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme (PSI.id, n.d)
Visi dan Misi PSI
Partai Solidaritas Indonesia mengusung semboyan Terbuka, Progresif itu Kita!. Selain itu, PSI juga memiliki cita-cita yang disebut dengan Platform Kebijakan Publik sebagai bagian dari Transformasi Indonesia kedepan diantaranya yaitu: 1) Politik, Hukum dan HAM; 2) Hubungan Luar Negeri; 3) Ekonomi dan Pembangunan; 4) Sosial dan Budaya; 5) Pendidikan, Ilmu pengetahuan dan Teknologi; 6) Lingkungan Hidup dan Pariwisata; 7) Energi dan Sumber Daya Alam; 8) Kesejahteraan Rakyat (PSI, n.d)
Logo Partai Solidaritas Indonesia
Sumber: https://psi.id/logo-psi/
Gambar 9. Logo PSI, dari Akun Facebook PSI, 2017
Logo yang digunakan oleh Partai Solidaritas Indonesia tersebut memiliki makna dan arti seperti yang dijelaskan dalam akun resmi Facebook Partai Solidaritas Indonesia. Terkait dengan penggunaan warna merah melambangkan tekad keberanian, warna putih untuk mencerminkan kejujuran dan kesucian sedangkan pemilihan warna hitam bertujuan untuk menggambarkan sifat kesetiaan, solidaritas, dan kekuatan.
Logo kemudian dipertegas dengan kata PSI sebagai singkatan dari Partai Solidaritas Indonesia untuk menggambarkan pemilik logo tersebut. Tulisan P pada kata PSI berwarna putih dan menyatu dengan warna luar sebagai bentuk ungkapan keterbukaan bagi semua kalangan & golongan. Pemilihan unsur lambang bunga mawar putih di latarbelakangi dari lambang solidaritas internasional dengan gagasan demokratis substantif yang juga termuat dalam UUD 1945. Dalam bunga mawar putih tersebut terdapat 5 buah kelopak besar sebagai gambaran dari Pancasila dan 3 buah kelopak pada bagian yang menunjukkan Trisakti.
Kepalan tangan yang berwarna putih menggambarkan maksud tekad yang suci, optimisme, pantang menyerah dan selalu kuat memegang teguh prinsip dan cita-cita bangsa. Serta latar belakang dengan warna merah sebagai simbol keberanian PSI yang tidak pernah takut untuk bersaing dan berkompetisi terhadap siapapun lawan politiknya (PSI, 2015, Juli 29).
Struktur Kepengurusan PSI
Sistem kepemimpinan Partai Solidaritas Indonesia mengacu pada sistem demokratis yang realistik, dimana poliarki atau kepemimpinan oleh banyak orang. Hal tersebut diterapkan dalam sistem kepengurusan partainya, PSI telah memisahkan antara struktur politik dengan struktur administratif. Acuan poliarki dimaksudkan untuk menghindarkan sikap politisasi pemanfaatan administrasi partai untuk mendapatkan kekuasaan. Hal tersebut juga diharapkan agar terdapat sikap profesionalisme dalam partai sehingga dapat mejadi partai yang bersih, transparan dan modern. Hal ini juga diterangkan oleh Halimah sebagaimana seorang koordinator tim media sosial yang bukan merupakan kader partai. Semua yang bekerja diluar kepengurusan partai merupakan profesional di bidangnya masing-masing.
“Orang yang berada di dalam struktur itu disebut kader, sementara orang-orang yang ada di tim seperti saya di luar struktur, orang-orang seseperti saya misalnya kita juga punya tim peneliti, tim penulis, copy writer dan segala macem itu di-hire secara profesional”(Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018)
Dalam kepengurusan partainya sebagaimana yang tertera pada portal resmi situs Partai Solidaritas Indonesia yaitu PSI.id disebutkan pada struktur kepeminpinan di pusat hanya terdiri dari:
Grace Natalie sebagai Ketua Umum PSI
Raja Juli Antoni sebagai Sekretaris Jenderal PSI
Danik Eka Rahmaningtiyas sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PSI
Satia Chandra Wiguna sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PSI
Suci Mayang Sari sebagai Bendahara Umum PSI
Lila Zuhara sebagai Wakil Bendahara Umum PSI
Isyana Bagoes Oka sebagai Ketua DPP PSI
Sumardi Ma sebagai Ketua DPP PSI
Tsamara Amany sebagai Ketua DPP PSI (PSI.id, n.d)
Dalam portal resmi situs PSI tersebut memang tidak ditampilkan bagan struktur kepengurusannya, setelah dikonfirmasi oleh Halimah dia mengatakan bagan struktur kepengurusan hanya untuk kalangan internal saja. Terkait dengan rampingnya jumlah struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PSI, hal itu memang sengaja dilakukan untuk menghindari alur birokrasi yang rumit. Hal ini senada dengan pernyataan yang disampaikan Riantama Sulthana Fauzan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Medan Satria Bekasi.
“Sebenarnya kalau di PSI itu secara struktural itu struktural langsing. Gak terlalu banyak struktur. Jadi struktur intinya Kota Bekasi sendiri ada Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris dan Bendahara itu ada lima orang lah. Bawahnya langsung divisi kerja, mah bawahnya langsung divisi kerja semua kayak divisi humas, divisi kampanye pilkada, divisi organisasi kayak gitu” (Fauzan, Wawancara Data Primer, 31 Mei 2018)
Sebagai bagian dari kepengurusan PSI, Rian mengakui bahwa meskipun sedikit dalam kepengurusan, namun sebenarnya masih ada banyak orang yang terlibat pada divisi kerja ataupun relawan. Semuanya bergerak baik dari atas hingga ke yang paling bawah.
4.1.2 Media Sosial PSI
Sebagai partai dengan ciri khas anak muda maka Partai Solidaritas Indonesia berusaha untuk mendekatkan diri kepada anak muda yang merupakan golongan milenial yang artinya sangat berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karenanya, PSI memanfaatkan media sosial sebagai salah satu alat komunikasi untuk menjangkau para partisipan partaiya sehingga masyarakat khususnya golongan muda dapat merasa dekat dan tertarik untuk membahas hal politik dan nantinya akan menjadi partisipan partai yang loyal.
Partai Solidaritas Indonesia memanfaatkan setidaknya lima jenis media sosial yaitu:
Pada akun media sosial Facebook, Partai Solidaritas Indonesia menggunakan layanan Facebook Fanpage. Layanan Fanpage pada Facebook merupakan layanan yang biasa digunakan oleh tokoh, organisasi hingga lembaga untuk memfasilitasi para pendukung atau loyalitas mereka agar dapat berinteraksi dengan mudah antara satu sama lain.
Akun Facebook Fanpage partai tersebut diberi nama Partai Solidaritas Indonesia dengan pranala @psi.or.id. Facebok PSI hingga saat ini tanggal 12 Maret 2018 pukul 12:14 telah disukai oleh 1,7 juta pengguna Facebook dan telah diikuti sebanyak 1.767.960 pengguna. Pada profilnya Facebook PSI menggunakan foto bendera partainya yang sedang berkibar.
Penggunaan Facebook oleh Partai Solidaritas Indonesia sejauh ini adalah sebagai bagian dari media komunikasi degan menyampaikan berbagai informasi seperti materi pendidikan politik yang dikemas secara ringan dengan sebutan Ngobras (ngobrol santai) agar anak muda dapat tertarik membaca dan mudah dimengerti. Selain itu penggunaan Facebook juga untuk menyebarkan berbagai foto kegiatan aktivitas partai tersebut. Hingga saat ini pada tangal 12 Maret 2018 pukul 12:23 WIB kiriman foto linimasa pada akun tersebut mencapai 647 foto. Aktivitas lainnya juga yang terdapat dalam media sosial Facebook partai tersebut adalah saling berinteraksi kepada para pengikut melalui kolom komentar, fitur menyukai (like) hingga membagikan kembali kiriman kepada pengguna lain dengan fitur bagikan (share)
Google +
Pada akun Google+ Partai Solidaritas Indonesia telah memiliki 189 pengikut per tanggal 12 Maret 2018 pukul 12:32 WIB. Akun Google+ digunakan PSI sebagai alternatif media sosial lain dengan tujuan berkomunikasi kepada masayrakat. Google+ digunakan untuk mengirimkan video aktivitas partai hingga tanggapan politik para pengurus PSI. Fitur yang tersedia seperti kolom komentar, suka dan berbagi
Akun Instagram Partai Solidaritas Indonesia memakai nama psi_id. Pada akun Instagram tersebut per tanggal 14 Maret 2018 pukul 13:33, PSI menggunakan foto profil logo resmi partai dengan tambahan tulisan Siap Me11ang (Menang). Angka 11 merupakan angka nomor urut PSI untuk Pemilu 2019 mendatang yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umu secara resmi. Sejauh ini akun Instagram tersebut telah mengikuti 91 akun dengan mendapatkan pengikut sebanyak 59,1 ribu pengguna Instagram. Total unggahan yang telah dikirimkan sebanyak 438 unggahan yang rata-rata unggahan berisikan foto-foto kegiatan partai serta aktivitas kampanye sosial mengenai politik.
Youtube
Akun Youtube Partai Solidaritas Indonesia merupakan salah satu media sosial yang dimanfaatkan partai tersebut untuk melakukan komunikasi eksternal sekaligus untuk menciptakan kesadaran (awareness) masyarakat luas terhadap eksistensi PSI. Karakteristik media sosial Youtube yang berbasis audio-visual dimanfaatkan PSI untuk menyebarkan beragam video mengenai politik dan pandangan PSI terhadap suatu isu yang tengah berkembang. Video-video tersebut dikemas dengan gaya bahasa dan konten yang disesuaikan dengan generasi muda. Hingga saat ini per tanggal 16 Maret 2018 pukul 10:12 WIB akun Youtube yang dinamakan Partai Solidaritas Indonesia telah diikuti oleh 10.065 pengikut (subscribers) dengan unggahan sebanyak 438 video. Aktivitas yang biasa terjadi pada media sosial tersebut adalah menanggapi unggahan atau konten dari video pada akun tersebut yang dilakukan melalui kolom komentar.
Partai Solidaritas Indonesia memiliki akun Twitter dengan nama @psi_id. Akun Twitter PSI dibuat sejak bulan Maret 2015. Hingga kini akun @psi_id menjadi satu-satunya akun resmi Partai Solidaritas Indonesia yang telah diverifikasi langsung oleh Twitter. Hal tersebut dapat terlihat melalui tanda checklist biru yang terdapat dalam akun Twitter tersebut. Akun resmi Twitter sendiri biasanya digunakan sebagai tanda bahwa akun tersebut benar adanya dan dikelola oleh pihak yang bersangkutan serta untuk menghindari adanya kebingungan, berita bohong (hoax) maupun tindak kejahatan lain yang dapat merugikan masyarakat luas. Saat ini per tanggal 17 Maret 2018 akun Twitter PSI telah memiliki 63 ribu pengikut (followers) dan 705 akun Twitter yang diikuti (following). Jumlah konten yang diungah mencapai 21,1 ribu postingan dengan mendapatkan total suka (likes) sebanyak 6047 kali.
4.2 Analisis
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian terhadap akun Twitter PSI. Akun Twitter PSI dikelola oleh bagian Tim media sosial dimana pada tim tersebut berisikan satu koordinator dengan 5 orang admin. Untuk koordinator tim dan juga admin untuk Twitter sendiri dikelola langsung oleh Halimah. Pada awal mulanya akun Twitter PSI hanya diikuti (follow) oleh kalangan internal partai dan sedikit orang luar. Penelitian ini menggunakan teori 7 karakteristik media sosial yaitu, jaringan, informasi, arsip, interaksi, simulasi, konten oleh pengguna dan penyebaran (Nasrullah, 2017, p.16).
Pemanfaatan Twitter yang dilakukan oleh PSI memiliki peran yang cukup praktis dan efisien dalam komunikasi politik. Hal tersebut dikarenakan penggunaan Twitter tidak semahal media mainstream lainnya untuk melakukan sosialisasi politik terlebih untuk melakukan komunikasi kepada antar pengurus daerah serta pemilih potensial (potential voters) dengan cara tidak kaku atau dinamis.
4.2.1 Jaringan (Network)
Jaringan yang dimaksud dalam media sosial menurut (Nasrullah, 2017, p. 16) adalah jaringan (network) dimana media sosial memfasilitasi penggunanya melalui sejumlah fitur yang dapat saling menghubungkan antar penggunanya untuk menjadi teman bahkan dalam membentuk suatu grup atau kelompok jaringan. Selanjutnya keterhubungan tersebut akan membentuk struktur sosial atau organisasi yang terbentuk di internet yang beroperasi berdasarkan teknologi informasi dalam mikroelektronik. Terlebih pada Twitter jaringan dapat dibentuk melalui aktifitas mengikuti (Following) dan pengikut (Followers). Terkait dengan hal tersebut akun @psi_id telah memiliki 68.182 pengikut (Followers) serta 703 akun yang telah diikuti (Following) per tanggal 6 Juni 2018 pukul 20:07 WIB. Angka pasti dari 68.182 pengikut didapatkan melalui akun analisis online media sosial Twitter yaitu Twitonomy.com, sedangkan jika dilihat dari portal resmi Twitter maka yang tertera adalah angka pembulatan yang berjumlah 68.2 ribu pengikut.
Gambar 10. Data Analisis Twitonomy, dari Twittonomy.com, 2018
Dengan jumlah pengikut (Followers) sekitar 63 ribu, Halimah mengakui tidak ada cara khusus terkait memfokuskan untuk meningkatkan pengikut (Followers) di Twitter. Dirinya berpendapat hal tersebut percuma karena tidak dapat dikonversi sebagai pemilih nantinya pada ajang pemilu. Penggunaan Twitter digunakan hanya sebagai penghubung komunikasi.
“Semua 67 ribu followers PSI di Twitter itu semuanya organik. Kita ngga ada paid promote segala macem. Jadi kita biarin organik aja, karena kita akan berfikir bahwa ini ngga bisa dikonversi jadi votes juga” (Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018).
Twitter PSI sebagai penghubung tersebut terjadi dalam tiga tipe, yaitu:
Penghubung dengan pemilih potensial (potential voters)
Fungsi terpenting dari tujuan pemanfaatan Twitter bagi partai politik tentunya adalah sebagai sarana penghubung atau media komunikasi dengan para pemilih potensialnya. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari target pemilih PSI yaitu generasi muda milenial di kisaran umur 18-35 tahun yang banyak menggunakan media sosial seperti Twitter untuk berkomunikasi dan mencari informasi. Melalui Twitter, PSI dapat menjangkau lebih banyak masa serta memanfaatkan Twitter sebagai alat pemasaran politiknya. Menurut pemasaran politik adalah penyebarluasan informasi tentang kandidat, partai dan program yang dilakukan oleh aktor politik melalui medium tertentu dan ditujukan kepada segmen tertentu dengan tujuan mengubah wawasan hingga sikap. Meskipun begitu, dalam hal jaringan pada Twitter, administrator PSI mengakui bahwa target utama dalam pemanfaatan Twitter bukan untuk mencari pengikut yang banyak. Apa yang ada dengan kisaran pengikut 68.2 ribu pengikut merupakan pengikut asli yang didapatkan dari usaha administrator PSI beserta pengurus lainnya tanpa membeli pengikut atau memakai aplikasi untuk meningkatkan jumlah pengikut di Twitter. Hal tersebut dikarenakan tujuan untuk Twitter PSI untuk saat ini adalah membangun keterlibatan (engagement) melalui komunikasi dua arah yang terbangun di Twitter sekaligus untuk mendekatkan diri kepada para pendukung PSI. Halimah mengatakan bahwa,
“…sebenernya yang kita harapkan dari media sosial justru engagement. Angka engagement nya yang tinggi. Engagement itu seperti jumlah like, jumlah share. Gakpapa dia gak follow atau ngga like fanspage nya PSI atau Twitternya PSI, tapi setiap PSI posting dia engage…” (Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018)
Nantinya, dari keterlibatan (engagement) itulah para pengguna akan merasa dekat dan dapat mempengaruhi pengguna lainnya untuk ikut bergabung dalam diskusi-diskusi yang dilakukan oleh akun Twitter @psi_id. Administrator PSI sadar sebagai partai pendatang baru tentunya memiliki tantangan dan kesulitan sendiri untuk langsung mencari pengikut yang besar. Meskipun dengan nominal pengikut mencapai angka 68 ribu lebih namun semuanya belum tentu berasal dari barisan pendukung atau loyalis partai PSI. Fokus utama administrator Twitter PSI adalah memberikan kesadaran (awareness) kepada pengguna Twitter di Indonesia yang cukup besar terkait eksistensi Partai Solidaritas Indonesia sebagai partai pendatang baru yang akan bertanding di pemilu 2019.
Penghubung antar pengurus dengan pengurus
Pengurus yang dimaksud disini merupakan individu atau perorangan yang memiliki jabatan dalam kepengurusan kepartaian beserta tanggung jawab yang telah diberikan oleh partai. Pemanfaatan Twitter sebagai sarana komunikasi antar pengurus memang awalnya sudah direncanakan oleh PSI. DPP PSI ingin mewajibkan setiap Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) serta Dewan Pimpinan Cabang (DPC) beserta bagian lainnya untuk wajib memiliki media sosial salah satunya Twitter sebagai media komunikasi eksternal kepada masyarakat sekaligus menjadi media penghubung antar cabang atau perwakilan PSI di daerah. Namun hal tersebut diurungkan pelaksanaannya terkait pertimbangan aspek kemampuan dalam pelaksanaan dan pemanfaatan jejaring Twitter. Mengingat tidak semua daerah didukung oleh sarana infrastruktur khususnya berupa jaringan internet yang memadai dan dana yang dikeluarkan terkait dengan pengeluaran biaya pulsa internet. Senada dengan hal tersebut, Halimah sebagai administrator dari akun @psi_id menyatakan bahwa:
“Hmm.. awalnya kita mau maksain ada, kita wajibin ada. Tapi saat ini yang baru berhasil kita lakukan itu di Facebook. Sementara Twitter kamu ngga bisa akses, susah untuk mengakses via Web karena cenderung lebih berat dan ngga punya Twitter lain, Twitter yang gratisan dan tidak berbayar. Jadi temen-temen di daerah kita itu juga harus paham bahwa mereka penetrasi internetnya tidak sebaik di Jakarta ”(Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018).
Lain halnya dengan masing-masing Dewan Perwakilan di setiap daerah, individu pengurus hanya diinstruksikan agar mengikuti akun Twitter PSI dan media sosial lainnya. Hal ini diungkapkan oleh Rian selaku Ketua DPC Medan Satria Bekasi yang menyatakan bahwa,
“Kalau diinstruksikan follow ya follow pasti. Ya maksudnya ada himbauan untuk “jangan lupa follow Twitter kita, Facebook kita, Instagram” itu di instruksiin bukan secara paksaan tapi kayak sekedar informasi persuasive” (Fauzan, Wawancara Data Primer, 31 Mei 2018)
Meskipun tidak diwajibkan untuk memiliki akun Twitter, terlihat pada bagian mengikuti (Followers) dari akun Twitter PSI terdapat sejumlah pengikut yang merupakan bagian dari kepengurusan struktural Partai Solidaritas Indonesia seperti akun Twitter @PSIaceh dari kantor Dewan Perwakilan Wilayah Provinsi aceh, @PSI_Jakarta dari Dewan Perwakilan Wilayah Provinsi DKI Jakarta, @DpdLebak yang merupakan akun Twitter dari Dewan Perwakilan Daerah Lebak, Banten hingga @PSIPapua yang merupakan akun dari Dewan Perwakilan Wilayah Provinsi Papua.
“Saya rasa sih dari 34 provinsi, sekitar 20 ada yang punya Twitter” (Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018)
Halimah menuturkan bahwa untuk Twitter setidaknya dari total 34 provinsi di Indonesia, dua puluh diantaranya memiliki Twitter dan saling terhubung dengan Twitter @psi_id. Hal tersebut dikarenakan pemanfaatan Twitter yang bersifat opsional jika dibandingkan dengan Faceboook. Selain jaringan pengikut dari struktural organisasinya, Partai Solidaritas Indonesia juga memiliki banyak loyalis partai yang terdiri dari relawan dan juga para pengurus partai. Dari kepengurusan partai dominasi tokoh politik muda dari Dewan Pengurus Pimpinan Pusat PSI begitu jelas terlihat.
Tercatat nama-nama akun tokoh politik muda Tsamara Amany Alatas dengan nama akun Twitter @TsamaraDKI. Tsamara merupakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PSI yang juga telah memiliki pengikut (followers) sebanyak 91.9 ribu. Ada juga tokoh lainnya seperti Grace Natalie Ketua Umum PSI dengan nama akun @grace_nat yang memiliki 492 ribu pengikut, Raja Juli Antoni yang sebagai Sekretaris Jendral PSI memiliki nama akun @antoniraja juga memiliki pengikut sebanyak 32 ribu serta masih ada tokoh politik lainnya yang berasal dari kepengurusan partai.
Penghubung dengan pelaku politik lain
Pemanfaatan Twitter yang dilakukan oleh PSI yang lainnya adalah sebagai penghubung komunikasi antar pelaku politik lain baik organisasi, lembaga ataupun individu yang bukan bagian dari Partai Solidaritas Indonesia. Seperti antar partai, Twitter @psi_id tercatat mengikuti sejumlah akun partai lain seperti partai Golkar dengan nama akun @golkar5, Partai Nasdem @NasDem, PDI Perjuangan @PDI_Perjuangan, Partai Demokrat @ PDemokrat, Partai Gerindra @gerindra dan partai lainnya. Terkait dengan mengikuti akun Twitter partai lain, Halimah menuturkan bahwa,
“…Sebenernya ngga untuk melihat kompetitor sih. Cuma kayak pengen menunjukkan aja ke masyarakat bahwa adanya partai-partai politik di Indonesia walaupun mereka berlaga di dalam kompetisi pemilu, pilkada dan sebagainya, pada akhirnya partai politik adalah sebuah saran untuk mengedukasi masyarakat tentang politik” (Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018).
Aktivitas mengikuti akun pelaku politik lainnya ditujukan sebagai sarana penghubung untuk silaturahmi sekaligus untuk memberi contoh mengenai pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. seperti misalnya saling memberikan ucapan selamat kepada partai ataupun tokoh politik lainnya jika sedang berulang tahun.
Terkait dengan hal ini, analisis dari karakteristik jaringan (network) pada akun Twitter PSI @psi_id adalah bahwa akun PSI telah berusaha cukup maksimal terkait pemanfaatan Twitter sebagai media komunikasi politik partainya. Hal tersebut dapat terlihat melalui kesadaran oleh segenap pengurus partai PSI baik pusat maupun daerah terkait saling terhubungnya akun Twitter PSI dengan akun Twitter kepengurusan PSI di daerah, akun Twitter Caleg PSI dan lainnya. Hal lainnya, peneliti juga dapat melihat bahwa mayoritas pengikut dalam akun @psi_id merupakan kader atau simpatisan partai. Sedangkan sisanya merupakan individu yang ingin mengetahui PSI lebih lanjut dan individu yang berada dalam pihak oposisi guna melakukan aksi protes melalui Twitter terkait dengan sikap dan kebijakan partai PSI. Hal tersebut tentunya memberikan pengaruh terhadap keterlibatan pengikut dalam hal interaksi sekaligus menambah jaringan pengikut akun Twitter PSI. Jaringan juga dapat terbentuk melalui individu-individu yang berada dalam pihak oposisi dkarenakan individu tersebut tertarik dalam melakukan pemantauan akun Twitter sekaligus untuk melakukan aksi protes dengan memberikan komentar dalam setiap postingan yang diunggah melalui Twitter PSI.
Jaringan pada Twitter dapat diperluas melalui beberapa cara yang bisa dilakukan. Baik melalui penggunaan Twitter ataupun dari luar penggunaan Twitter itu sendiri. Nantinya, dari keterlibatan (engagement) itulah para pengguna akan merasa dekat dan dapat mempengaruhi pengguna lainnya untuk ikut bergabung dalam diskusi-diskusi yang dilakukan oleh akun Twitter @psi_id. Administrator PSI sadar sebagai partai pendatang baru tentunya memiliki tantangan dan kesulitan sendiri untuk langsung mencari pengikut yang besar. Meskipun dengan nominal pengikut mencapai angka 68 ribu lebih namun semuanya belum tentu berasal dari barisan pendukung atau loyalis partai PSI. Fokus utama administrator Twitter PSI adalah memberikan kesadaran (awareness) kepada pengguna Twitter di Indonesia yang cukup besar terkait eksistensi Partai Solidaritas Indonesia sebagai partai pendatang baru yang akan bertanding di pemilu 2019.
Dengan demikian, melalui jaringan yang ada pada Twitter, PSI sebagai partai baru memanfaatkannya untuk melakukan sosialisasi guna meningkatkan kesadaran potensial pemilihnya yang mayoritas generasi muda milenial mengenai partai PSI. Meskipun tidak semua pengikut atau akun yang berada dalam jaringan tersebut mendukung PSI sepenuhnya namun nantinya akan menjadi target potensial PSI untuk kedepannya.
Informasi (Information)
Pada Twitter, menurut (Nasrullah, 2017, p.19) informasi pada media sosial, penggunanya dapat mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi konten, dan melakukan interaksi berdasarkan informasi. Sedangkan informasi yang dapat disebarkan bersifat terbatas yakni dibatasi hanya 280 karakter saja. Terlebih sebagai akun Twitter dari suatu organisasi politik, akun @psi_id harus memberikan informasi yang jelas (clear) namun singkat. Hal itulah yang menjadi tantangan dari administrator Twitter PSI dalam hal pengolahan informasi.
Dari beragamnya informasi yang di unggah oleh Twitter PSI, setidaknya terdapat tiga jenis konten besar yang sering dikeluarkan yaitu:
Mengenai Partai Solidaritas Indonesia
Dalam hal ini akun Twitter @psi_id berisi kegiatan partai serta sejumlah komunikasi politik yang menggambarkan sikap dan kebijakan Partai Solidaritas Indonesia. Dari mulai informasi mengenai struktur kepengurusan, aktivitas partai serta hal lain yang berkaitan dengan profil PSI. Hal ini untuk meningkatkan kesadaran (awreness) kepada calon pemilih PSI.
Gambar 11. Pengumuman Lolos Verifikasi oleh KPU dan Caleg PSI, dari Twitter PSI @psi_id, 2017a
Sosialisasi Pendidikan Politik
Dimana PSI berupaya memberikan pemahaman pendidikan politik praktis secara singkat dan menarik kepada publik serta pengurusnya. Dikarenakan target potensial calon pemilih PSI adalah anak muda maka pendidikan politik dikemas secara singkat dan menarik melalui Typography atuapun video singkat.
Gambar 12. Variasi Konten Typography dan Video Singkat, dari Twitter PSI @psi_id, 2018i
Membahas Isu Terkini (Current Issue)
PSI melalui akun Twitter @psi_id berupaya menarik publiknya di Twitter untuk ikut aktif dalam menanggapi beragam isu seperti isu sosial, politik dan hukum. Hal ini guna meningangkatkan keterlibatan (engagement) publik PSI di Twitter sebagai usaha membuat posisi PSI agar selalu diingat dan memiliki citra yang positif. Dalam hal membahas isu, PSI biasa melakukan kampanye media sosial dengan menggunakan fitur tagar (hashtag) di Twitter seperti #PSItolakUUMD3, #PSI menuju2019, #saveahok.
Setiap informasi yang diunggah ke dalam akun @psi_id harus melalui beberapa tahapan sebelum dapat diterima oleh pengguna Twitter yang mengikutinya. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan terhadap isi di dalam konten tersebut. Seperti apa yang dikatakan Halimah bahwa,
“Dari mulai tim riset, tim riset masuk kedalam tim produksi, tim produksi masuk kedalam tim copy writing, tim copy writing balik kedalam tim redaktur, baru akhirnya di lempar ke tim medsos” (Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018).
Berdasarkan hal diatas, analisis terkait Informasi (Information) adalah melalui segala bentuk informasi yang di kicaukan PSI melalui akun Twitternya, PSI sebagai partai pendatang baru tentunya memiliki tujuan yakni ingin mengidentifikasi terkait calon pemilihnya serta memberikan kesadaran kepada publik khususnya pengguna Twitter bahwa PSI memiliki eksistensi dan kekuatan untuk bertarung dengan partai lainnya. Sehingga hal tersebut memiliki implikasi persuasi kepada individu yang belum mengetahui PSI menjadi lebih tahu. Seperti apa yang diungkapkan Evan dalam alasan awalnya mengenal Twitter @psi_id.
“sebelumnya saya mengetahui akun FB PSI dari teman saya dan cari akunya di Twitter , saya memutuskan memfollow akun ini karena saya mendapatkan banyak pelajaran tentang politik dari akun ini” (Pradipta, Wawancara Data Primer, 3 Juli 2018).
Akun Twitter @psi_id patut diapresiasi khususnya terkait ragam bentuk kicauan. Mengingat keterbatasan karakter pada Twitter maka PSI mengemas informasi dalam bentuk video pendek ataupun typography. Namun disisi lain, peneliti menemukan ketidaksesuaian antara pernyataan administrator dalam melakukan pengunggahan (posting) yang mengatakan jika waktu pengunggahan informasi tersebut diutamakan saat jam-jam prime time.
“Kalau di Twitter kita lihat prime time ya. Setiap media sosial punya prime time nya masing-masing. Misalnya di Twitter kita harus posting di jam sepuluh pagi, satu siang, dan lima sore”, (Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018).
Sedangkan dalam pantauan peneliti menurut hasil situs pengamat aktivitas Twitter, Twitonomy.com dalam rentang tanggal antara 14 September 2017 hingga 6 Juni 2018 terdapat fluktuansi aktivitas pengunggahan pada akun @psi_id yang menggambarkan aktivitas pengunggahan di Twitter PSI tidak konsisten. Ada beberapa hari yang memiliki aktivitas pengunggahan terbanyak namun ada juga hari lain yang bahkan tidak terdapat aktivitas pengunggahan konten. Aktivitas terbanyak terjadi di tanggal 22 Mei 2018 dengan total tweet unggahan sebanyak 142. Juga perbedaan keterangan yang menyatakan bahwa administrator Twitter PSI mengunggah konten di waktu jam tayang utama (prime time).
Kritik lain yang peneliti ingin sampaikan adalah mengenai informasi yang kurang berimbang dalam unggahan di Twitter PSI. Sebagaimana yang Tina sampaikan,
“Konten dari Twitter PSI sebenarnya cukup bervariasi, tetapi tetap saja namanya yah juga akun partai politik pasti isinya pencitraan agar partai tersebut dianggap memahami masyarakat dan tahu cara menyelesaikan masalah tersebut. Menurut saya kebanyakan pencitraan ya, wajar saja” (Windaryati, Wawancara Data Primer, 7 Juni 2018)..
Peneliti memang menemukan indikasi adanya informasi yang kurang berimbang. Seperti apa yang pernah terjadi mengenai respon dari Ketua Dewan Pimpinan Pusat PSI Tsamara Amany Alatas. Melalui akunnya @tsamaraDKI, dirinya pernah mengeluarkan video pernyataan terkait Tsamara menyinggung soal kondisi Rusia melalui video berdurasi kurang dari satu menit. Terkait isi pernyataannya dalam video tersebut ditujukan sebagai balasan atas cuitan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. Dikarenakan Fadli sempat menyatakan kalau pemimpin Indonesia selanjutnya diharapkan mempunyai karakter seperti Putin. Dalam pernyataan di video itu Tsamara menyebut Vladimir Putin bukan contoh pemimpin yang baik dan gaya kepemimpinannya tidak sesuai untuk diterapkan di Indonesia karena ia membungkam oposisi dan pers di sana. Bahkan Tsamara mengatakan bahwa di rusia tidak ada kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia hingga praktik korupsi di Rusia dibiarkan begitu saja.
Gambar 13. Unggahan Pernyataan Tsamara Amany, dari Twitter PSI, 2018f
Terkait pernyataannya, perwakilan media ternama dari Rusia di Indonesia Rusia Beyond The Headline (RBTH) Indonesia menanggapi pernyataan Tsamara melalui akun Twitter PSI pada tanggal 6 April 2018 yang berisi bantahan perihal Putin merupakan pemimpin yang diktator, jauh dari pers serta membiarkan korupsi terjadi di Rusia. RBTH Indonesia juga memberikan sejumlah foto terkait aktivitas Presiden Rusia Vladimir Putin yang menggambarkan kedekatan Putin dengan pers dan media lokal. Dalam penyataannya juga RBTH Rusia menyinggung karir Tsamara yang sedang naik oleh karenanya diminta untuk lebih bijaksana dalam mengeluarkan pendapatnya terkait Rusia apalagi pengetahuan umum Tsamara tentang Rusia dianggap minim. RBTH sendiri merupakan proyek media global seputar Rusia yang diluncurkan oleh Rossiyskaya Gazeta pada 2007.
Gambar 14. Unggahan Pernyataan RBTH Indonesia, dari Twittter PSI, 2018
Dari kejadian tersebut sebaiknya akun Twitter PSI berfokus untuk menjadi sarana komunikasi politik yang mendidik bagi masayarakat luas. Oleh karenanya, informasi yang diberikan haruslah jelas sumber dan argumentasinya berdasarkan fakta dan literatur. Terlebih target dan mayoritas pengikut akun Twitter PSI adalah generasi milenial yang seharusnya mendapatkan informasi yang mendidik dan dapat dipertanggung jawabkan. Namun peneliti menilai bahwa Twitter PSI tetap berusaha memberikan konten-konten informasi yang sesuai dengan target khalayak dari Partai Solidaritas Indonesia yang merupakan generasi muda milenial maka struktur gaya bahasa pun disesuaikan dengan target khalayak tersebut. Dimana gaya bahasa yang digunakan dalam setiap konten informasinya mengunakan istilah-istilah anak muda yang kekinian seperti istilah Kopdar (Kopi Darat) sebagai pengganti kata rapat atau musyawarah kerja seperti yang biasa digunakan dalam partai politik lain. Hal tersebut dilakukan untuk lebih dapat menyampaikan pesan komunikasi politik dengan merangkul kaum muda milenial dimana mereka tidak suka menggunakan gaya bahasa yang cenderung kaku dan formal.
4.2.3 Arsip (Archive)
Arsip atau penyimpanan merupakan salah satu bagian ciri khas dari media sosial. Hal inilah yang menjadi salah satu pembeda antara media baru (new media) dengan media konvensional. Dalam hal pengarsipan, sebenarnya Twitter memiliki fitur khusus yang dapat digunakan oleh penggunanya untuk menyimpan tweet / informasi yang disukai. Fitur arsip pada Twitter dinamakan dengan Favourite. Dimana melalui fitur Favourite, pengguna dapat menyimpan pesan atau tweet dengan cara meng-klik simbol bintang. Selanjutnya konten yang dipilih tersebut akan tersimpan pada Dashboard pribadi akun Twitter pengguna. Arsip pada media baru seperti Twitter, berlangsung secara otomatis. Seperti yang dikatakan oleh administrator @psi_id bahwa,
“Kalau di Twitter itukan otomatis terarsip. Ngga ada pengarsipan khusus selain itu sih,” (Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018).
Gambar 15. Data Aktivitas Twitter @psi_id, dari Twitonomy.com, 2018
Menurut situs darling analisis aktivitas Twitter, Twitonomy.com dalam rentang tanggal antara 14 September 2017 hingga 6 Juni 2018 tercatat setidaknya ada 1.545 tweets yang diunggah oleh akuan @psi_id dan diarsipkan melalui fitur Favourite oleh pengguna dan pengikut akun tersebut. Hal ini tentu juga menggambarkan bahwa konten yang diunggah oleh akun @psi_id banyak disukai dan memiliki pengaruh terhadap aktivitas sosial di Twitter.
Terkait dengan komunikasi politik yang dilakukan oleh suatu organisasi atau dalam hal ini partai politik biasa dilakukan untuk bahan dokumentasi apabila ada hal-hal atau sebab yang dapat melanggar hukum baik yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal. Pengarsipan boleh dan biasa dilakukan oleh siapa saja baik berasal dari media mainstream maupun media baru. Hal ini sebagai mana diungkapkan oleh ahli komunikasi politik yang menyebutkan,
“Ngga, ya kalau diarsipkan yan silahkan diarsipkan. Maksudnya saya itu sebagai dokumentasi aja. Tapi kemudian kalau kamu harus berpindah ideologi politik itu juga terserah kamu kan. Tapi yang jelas kalau saran saya sih sampai dagu aja jangan sampai hati nanti malah jadi berat” (Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018).
Menurut Hendri, silahkan saja bagi partai politik untuk mengarsipkan suatu interaksi dalam media sosial yang dalam hal ini terjadi di Twitter. Namun hal tersebut tidak harus dijadikan suatu alasan hingga sampai terjadi keributan ataupun berpindah ideologi politik. Sebagai seorang dosen yang juga ahli komunikasi politik Hendri mengatakan bahwa politik adalah hal yang dinamis. Mengenai politik, cukup diterima sampai pada dagu dan jangan sampai dimasukkan kedalam perasaan.
Analisis dalam wilayah arsip terkait dengan akun @psi_id adalah bahwa arsip dalam komunikasi politik dapat dimanfaatkan sebagai sarana dokumentasi sekaligus menjadi bahan evaluasi dalam hal mengambil sikap, pandangan, hingga nantinya mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi publik. Seperti halnya, jika suatu partai politik dirugikan oleh kicauan orang lain ataupun sebaliknya. Kicauan atau unggahan yang bersifat mendeskriditkan hingga merusak nama baik dapat ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku terlebih terdapat dasar hukum pidana seperti Undang-Undang no 19 tahun 2016 tentang Informasi & Transaksi Elektronik (ITE) dan arsip percakapan pada media sosial dapat dijadikan sebagai barang bukti.
Selain hal itu, fungsi arsip adalah sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi untuk meningkatkan keterlibatan (engagement) pengikut akun @psi_id. Melalui arsip PSI dapat melihat serta menyesuaikan bahan-bahan informasi apa saja yang sesuai, relevan dan disukai oleh pengikutnya karena hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya respon pada setiap kicauan yang di unggah. Menurut hasil pemantauan peniliti, pengikut akun @psi_id lebih banyak terlibat ketika akun Twitter @psi_id sedang melakukan kampanye media sosial dengan menggunakan fitur tagar (hashtag). Seperti halnya melakukan kampanye sosial dengan menggunakan tagar (hashtag) yang sering dilakukan oleh PSI dan beberapa kali dapat mencapai puncak topik teratas pada Twitter (Trending Topic). Hal ini dibuktikan oleh muatan media beritaI online seperti yang dimuat pada situs berita Tribunnews.com dan Geotimes.co.id. Melalui hal tersebut maka sebaiknya pemanfaatan tagar dan kampanye media sosial dapat lebih sering dilakukan untuk menjaga serta meningkatkan interaksi dan engagement pada akun Twitter PSI.
Gambar 16. Ulasan Media Online terkait Trending Topic PSI, dari Twitonomy.com, 2018
Interaksi (Interaction)
Menurut Gane dan Beer (dalam) interaksi adalah suatu proses yang terjadi diantara pengguna dan perangkat teknologi. Twitter memfasilitasi serta memberikan kemudahan kepada penggunanya untuk melakukan interaksi dengan menggunakan beragam fitur yang ada pada Twitter. Fitur-fitur yang mendukung proses interaksi pada Twitter seperti fitur komentar, mentions yaitu pengguna dapat saling memanggil pengguna lain melalui pencatutan nama akun untuk saling berinteraksi melalui pengiriman pesan atau tweet yang dituju juga terdapat direct message (pesan langsung) yang merupakan fitur privat karena hanya dapat dibaca oleh penerima yang dituju dan hanya dapat dikirim kepada orang yang sudah diikuti atau telah mengikuti pengguna tersebut, dan yang terakhir adalah fungsi Retweet dimana pengguna dapat mengirimkan kembali tweet pengguna lain kedalam aktivitasnya.
Sebagai tindak lanjut dari tiga fungsi karakteristik jaringan, maka interaksi yang terjadi pada Twitter PSI yakni:
Interaksi dengan calon pemilih (potential voters)
Akun Twitter @psi_id biasa melakukan interkasi dengan calon pemilih (potential voters) dengan cara memberikan tanggapan atau respon terkait pertanyaan, unggahan, ataupun pernyataan yang diberikan calon pemilih (potential voters). Hal ini dikarenakan bukan hanya pengikut (followers) saja yang dapat melakukan interaksi dengan akun @psi_id tapi juga pengguna Twitter lainnya yang belum tentu mengikuti akun @psi_id. Hal tersebut guna membantu mereka yang ingin mencari tahu informasi PSI terlebih dahulu sebagai bentuk persuasi PSI kepada calon pemilih (potential voters). Interaksi pada bagian ini biasa terjadi dengan memanfaatkan fitur Retweet, Replay, Mentions, hingga Direct Message.
Gambar 17. Aktivitas Membalas Komentar (Replay), dari Akun Twitter PSI, 2018
Interaksi antara pengurus dengan pengurus
Interaksi ini terjadi secara umum sama seperti interaksi dengan calon pemilih (potential voters) hanya saja tujuan dari interaksi ini memiliki perbedaan yakni guna saling bantu untuk mengirimkan informasi kegiatan antar pengurus pusat dan daerah atau antar calon legislatif dari PSI. Interaksi ini diupayakan untuk saling terjadi meskipun interaksi hanya berupa sapaan atau humor ringan sehingga menimbulkan keterlibatan (engagement) yang dapat menimbulkan citra positif berupa kekompakan dan solidaritas yang kuat antar pengurus. Khususnya jika terkait menanggapi suatu isu yang sedang terjadi. Seperti yang terjadi pada Raja Juli Antoni yang menginformaskan perkembangan kasus gugatan UU MD3 dan Milly yang merupakan bakal calon legislatif PSI untuk pemilu 2019.
Gambar 18. Aktivitas Interaksi Antar Pengurus, dari Akun Twitter PSI, 2018c
Interaksi dengan pelaku politik lain
Interaksi ini biasa terjadi untuk memberikan dukungan ataupun bantahan terkait dengan segala bentuk aktivitas kepada pelaku politik lainnya. Jika pelaku politik tersebut merupakan bagian dari koalisi atau sahabat PSI maka apresiasi dan dukungan akan dilakukan oleh Twitter PSI. Sedangkan, jika berasal dari pelaku politik oposisi maka yang dilakukan PSI adalah menjawabnya dengan bantahan dan perlawanan balik. Seperti yang terjadi pada tokoh politik Ridwan Kamil yang merupakan salah satu calon Gubernur Jawa Barat yang didukung PSI untuk Pilkada 2018 dimana Twitter PSI me-retweet unggahan Ridwan kamil.
Gambar 19. Interaksi dengan Pelaku Politik Lain, dari Akun Twitter PSI, 2018e
Analisis menurut penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, interaksi yang dilakukan antara Twitter PSI dengan pengikutnya masih terbilang cukup rendah. Hal tersebut sangat disayangkan terlebih berdasarkan pengakuan admin Twitter PSI bahwa ingin fokus terhadap engagement. Pernyataan ini didasarkan menurut analisis darling media sosial Twitter dari Twitonomy.com menyebutkan bahwa kegiatan interaksi seperti mentions yang dilakukan akun@psi_id selama kurun waktu antara 14 September 2017 hingga 6 Juni 2018 terjadi sebanyak 934 kali atau sekitar 0.29 persen dari total tweets yang diunggah. Sedangkan untuk membalas mentions dari pengguna lain hanya berjumlah 132 kali atau sekitar 4 persen. Berdasarkan hasil analisis tersebut tentu dapat diambil kesimpulan jika tingkat respon dan interaksi yang dilakukan oleh administrator Twitter @psi_id masih dapat dikatakan kurang.
Gambar 20. Data Interaksi Twitter @psi_id, dari Twitonomy.com, 2018
Pernyataan yang mendukung kurangnya interaksi aktif dari administrator Twitter @psi_id juga dikatakan oleh seorang narasumber yakni Agustina. Dimana dirinya menyatakan bahwa administrator Twitter sebaiknya aktif serta dalam hal melakukan pendekatan kepada para follower (pengikut) yang pasif dengan alasan meskipun pasif tapi mereka dapat menjadi potensial simpatisan partai untuk mendapatkan suara dalam ajang pemilu.
“…administrator akun PSI sendiri belum menyentuh orang-orang seperti saya yang tidak berinteraksi langsung dengan akun tersebut / menjadi follower pasif lah ya. Seharusnya sih mulai dipikirkan juga gimana cara approach follower pasif” (Windaryati, Wawancara Data Primer, 7 Juni 2018).
Peneliti setuju terhadap pernyataan Ahli Komunikasi Politik Hendri Satrio terkait pentingnya engagement dalam media sosial dimana dalam hal ini akun Twitter @psi_id membutuhkan engagement dalam hal pemberdayaan pengikut pada Twitter untuk sadar akan eksistensi dan pengaruh dari Partai Solidaritas Indonesia yang nantinya akan menimbulkan rasa kepedulian serta kemudian dapat mendorong pengikut akun @psi_id untuk berpartispasi pada kegiatan dan program kepartaian.
“…engagement kalau di media sosial itu tertinggi ya. Jadi kalau misalnya lo di like di retweet itu menurut gue ngga ada engagement yang total gitu. Kalau engagement yang total itu kalau ada komen ada pertanyaan ya harus dijawab,” (Satrio, Wawancara Data Primer, 11 Juni 2018).
Dengan demikian interaksi yang terjadi pada Twitter sebaiknya berfokus pada peningkatan engagement yang merupakan suatu hal yang penting dan harus terjadi pada media sosial. Engagement adalah salah satu tolak ukur mengenai keberhasilan seorang administrator. Mengenai banyaknya pengikut (Followers) pada Twitter itu tidak dapat dikatakan berhasil jika interaksi atau engagement di akun tersebut tidak ada. Interaksi nantinya dapat menimbulkan engage (keterlibatan). Engage sendiri memiliki arti menjalin hubungan personal yang melibatkan khalayak untuk cukup peduli terhadap suatu isu yang diunggah.
Namun pertimbangan lainnya yang peneliti dapatkan bahwa tidak semua mention yang masuk kepada akun @psi_id bersifat pertanyaan ataupun hal penting. Terkadang mention hanya bersifat teguran, atau sebagai penanda foto dan keterlibatan aktifitas dari sebuah tweet. Interaksi pada Twitter tentu memiliki peran penting dalam hal mensosialisasikan Partai Solidaritas Indonesia kepada khalayak terkait kesiapannya sebagai partai pendatang baru.
4.2.5 Simulasi (Simulation)
Pada media sosial Twitter, interaksi bisa saja menggambarkan realitas nyata namun juga bisa saja bertolak belakang dengan kenyataan. Dikarenakan keunikan yang ada pada media sosial berupa dapat terjadinya aktivitas seperti di dunia nyata, maka media sosial dapat mejadi alat untuk terjadinya tatanan serta pembentukan struktur sosial di dunia virtual. Pengguna media sosial memiliki kebebasan dalam hal melakukan komunikasi khususnya terkait dengan penyebaran informasi. Kebebasan itu terjadi dikarenakan pada media sosia seperti Twitter seseorang dapat menjadi siapa saja dengan menggunakan identitas yang mereka inginkan. Pada nantinya khalayak seperti pengguna Twitter tidak bisa membedakan hal yang nyata dengan hal yang bersifat semu atau virtual.
Terkait dengan pemilihan Twitter sebagai salah satu media komunikasi politik yang digunakan oleh Partai Solidaritas Indonesia dikarenakan pada Twitter perdebatan-perdebatan isu-isu politik begitu ramai terjadi dibanding pada media sosial lainnya. Meskipun sebenarnya Twitter memiliki sejumlah kekurangan yang dirasakan Halimah sebagai administrator menyatakan bahwa,
“Tapi karena perdebatan politik itu hampir selalu terjadi di Twitter jadi kita pakai Twitter. Sebenernya ini salah satu platform media sosial yang kacau sekali. Twitter ini, ngga pernah ada sanksi jelas misalnya untuk akun-akun yang fake” (Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018).
Twitter sebenarnya mudah dimanfaatkan bagi suatu golongan atau kelompok demi mencapai kepentingan atau tujuannya sendiri. Meskipun dengan menjatuhkan orang lain. anyak akun-akun palsu “fake” yang hanya sengaja dibuat untuk menyerang akun orang lain. hal ini dikarenakan kurangnya kontrol yang dilakukan oleh pihak Twitter kepada para penggunanya.
“…mungkin positifnya Twitter punya Algoritma untuk Trending topic” (Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018).
Halimah juga menambahkan bahwa dari sisi positif itulah alasan PSI masih bertahan menggunakan Twitter dan memiliki target untuk selalu berusaha menciptakan konten yang bisa menempati posisi posisi teratas (trending topic) agar dapat dilihat dan lebih dibocarakan banyak orang. Halimah mengatakan,
“Kita mau membuat politik sebagai sesuatu yang pop, yang boleh dibahas sama semua orang, yang ketika anak muda nongkrong di kafe, abis mereka cerita tentang selebgram atau apa recehan-recehan di Instagram, mereka abis itu bahas politik dan itu bukan merupakan suatu yang “ih lo knapa sih bahas isu politik?”. Politik itu sudah tidak tabu untuk dibahas” (Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018).
Melalui media sosial khususnya Twitter sebagai media komunikasi politik PSI berharap politik dapat dijadikan bahasan sehari-hari baik tua maupun muda. Dalam hal kaitannya dengan partai politik seperti Partai Solidaritas Indonesia dalam pemanfaatan Twitter sebagai media online komunikasi politiknya, Twitter dapat dijadikan simulasi untuk melihat seberapa besar antusias khalayak terkait keberadaan, sikap dan tujuan PSI. Apa yang dapat dilihat pada Twitter misalnya seberapa besar pengaruh sikap PSI terhadap suatu isu bisa dilihat melalui seberapa seringnya kampaye media sosial PSI yang dapat meraih puncak teratas topik nasional (trending topic). Adapula dengan melihat seberapa banyak postingan PSI yang di favoritkan oleh pengguna lainnya. Tentu semakin banyaknya tweet dari akun @psi_id yang di favoritkan maka dapat dipahami sebagai PSI memiliki pengaruh yang cukup dominan dalam hal menyikapi suatu isu. Seperti halnya ketika Twitter PSI mengangkat isu menolak Undang-Undang MPR, DPR, DPRD dan DPD (UU MD3). Ketika isu tersebut muncul maka PSI dengan sigap merespon dan membuat aksi kampanye penolakan dengan memanfaatkan fitur tanda pagar (hashtag) yaitu #tolakUUMD3. Melalui aksi tersebut pengguna Twitter pun merespon dan mendukung melalui ikut serta dalam pengguna #tolakUUMD3 sehingga tagar tersebut pun berhasil menempati puncak teratas topik nasional (trending topic).
Gambar 21. Kampanye Penolakan UUMD3 #tolakUUMD3, dari @psi_id, 2018g
Setiap pengangkatan suatu isu tertentu yang dilakukan di akun @psi_id nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi untuk PSI pada kehidupan nyata mengenai bagaimana dalam melahirkan keputusan, pandangan ataupun produk politik nantinya. Sehingga keputusan atau produk politik apapun itu dapat menarik khalayak atau simpatisan partai lebih besar lagi serta meminimalisir kesalahan dalam pengambilan keputusan politik.
Hal yang menarik yang terjadi pada akun Twitter @psi_id adalah pengakuan administrator pengelola Twitter @psi_id yang menerangkan bahwa tidak ada kaitannya antara banyaknya jumlah pengikut (followers) dengan jumlah pengikut atau simpatisan PSI itu sendiri. Seperti yang diungkapkan Halimah sebagaimana berikut,
“Hmm, ngga penting-penting banget sebenernya,. Karena kita ngeliat bahwa jumlah followers itu tidak akan berperan sebagai jumlah vote, jumlah pemilih di 2019 nanti” (Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018).
Hal yang senada juga disampaikan oleh Hendri (Satrio, Wawancara Data Primer, 11 Juni 2018) selaku pengamat komunikasi politik dimana dirinya mengatakan jika pengaruh Twitter cukup sulit apabila sampai dijadikan tolak ukur ke dunia nyata. Namun bukan berarti tidak bisa, ada beberapa hal yang bisa dikaitkan. Terkait hubungan dengan komunikasi politik tentu Twitter dapat digunakan menjadi salah satu alat sebagai media untuk mengetahui apa yang orang pikirkan khususnya dalam politik dimana apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh individu yang menjadi sasaran komunikasi politiknya. Meskipun harus terbatas hanya sampai pada khalayak pengguna Twitter saja, karena masing-masing platform media sosial memiliki karakteristik khas yang berbeda. Dengan demikian hal ini dapat dimanfaatkan bagi para aktor dan organisasi politik untuk mengetahui sasaran target atau publiknya sehingga lebih memudahkan untuk menyusun strategi kampanye dan pemasaran politik dengan melihat apa yang dibutuhkan dan diinginkan publiknya.
4.2.6 Konten oleh Pengguna (User-Generated Content)
Dalam maksud konten oleh pengguna (User-Generated Content) memiliki arti bahwa konten yang ada pada media sosial seperti di Twitter berdasarkan pengaturan atau kontribusi dari pengguna yang sebagai pemilik akun. Layaknya seperti media sosial lainnya, Twitter memberikan kebebasan dalam hal penyusunan terkait isi dari konten yang akan disebarkan kepada pengguna lainnya. Adapun ketentuan yang berlaku hanyalah berupa ketentuan umum terkait masalah hak dan kewajiban pengguna Twitter yang telah disetujui pada saat proses pembuatan akun Twitter di awal. Sebagai pengguna Twitter yang juga memanfaatkan Twitter sebagai media penyampaian pesan-pesan komunikasi politik, Hendri mengatakan Twitter cukup memberinya kebebasan dalam hal membuat serta menyebarkan informasinya. Adapun kebijakan Twitter yang mem-block sejumlah akun, Hendri menyerahkan sepenuhnya kepada Twitter.
“Iya dia memberikan kebebasan sih. Ada beberapa kan yang dikasih peringatan kemudian di block ya itu terserah kebijakan Twitternya aja,” (Satrio, Wawancara Data Primer, 11 Juni 2018).
Menurut Pradipta yang juga sebagai pengguna Twitter, menurutnya ia merasa bebas untuk mengunggah informasi apapun atau menyesuaikan informasi tersebut telabih sebagai sarana penyampaian pendapat di publik.
“…karena terkadang untuk menyampaikan sesuatu hal yang ingin di sampaikan di publik sangat sulit, dengan adanya Twitter kita bisa dengan mudah menyampaikan opini atau kritrik akan suatu hal.” (Pradipta, Wawancara Data Primer, 25 Juni 2018).
Terkait unsur keterbatasan karakter tersebut justru Agustina yang juga merupakan seorang pengguna Twitter sejak April 2012 silam memiliki pemahaman yang berbeda dirinya menilai bahwa adanya batasan tersebut membuat pengguna dituntut untuk terlebih dahulu memikirkan pesan yang akan di unggah sehingga mengurangi adanya kesalahan dan menguntungkan bagi sebagian kalangan yang tidak suka membaca panjang.
“…keterbatasan karakter untuk setiap post di Twitter membuat seseorang yang ingin menyampaikan aspirasinya harus memikirkan kata-kata yang pas, sehingga aspirasinya tetap tersampaikan dengan baik walaupun karakternya tidak banyak. Mungkin untuk beberapa orang yang malas baca panjang, Twitter cocok untuk orang tersebut,” (Windaryati, Wawancara Data Primer, 7 Juni 2018).
Keterbatasan karakter yang ada pada Twitter sebenarnya merupakan bagian dari ciri khas media sosial Twitter itu sendiri dan menjadi pembeda dengan media sosial yang lain. Keterbatasan karakter yang ada pada Twitter dapat diatasi dengan penggunaan cerita berlanjut, penggunaan tautan kepada media atau sumber lainatau dapat disajikan dalam bentuk format gambar dan video seperti apa yang telah dilakukan oleh administrator @psi_id selama ini. Keterbatasan tersebut bukanlah menjadi masalah utama, yang menjadi masalah lain terkait dengan kebebasan penggunaan adalah justru masalah aturan terkait sanksi atas pelanggaran pengguna yang melanggar etika dan hukum yang berlaku. Hal ini diungkapkan oleh Halimah yang menyatakan bahwa,
Twitter PSI sendiri berkomitmen untuk menyajikan informasi dan konten yang sesuai dengan segala aturan yang ada. Hal tersebut dikarenakan dalam penyajiannya konten yang akan diunggah sebelumnya telah melalui beberapa proses pembahasan dan persetujuan dari pengurus pusat. Masalah lainnya yang terkait konten oleh pengguna adalah masalah sistem yang ada pada Twitter, dimana menurut Halimah Twitter merupakan satu-satunya media sosial yang sangat jarang dalam melakukan pembaruan baik berupa pembaruan kebijakan maupun pembaruan sistem aplikasi yang lebih ringan lagi.
Alasan minimnya pembaruan sistem tersebut yang menjadikan tidak semua kepengurusan Partai Solidaritas Indonesia memakai jejarin sosial Twiter sebagai alat komunikasi eksternalnya. Dikarenakan Twitter masih terbilang cukup berat dalam hal menjalankan programnya dan memerlukan pulsa kuota internet yang banyak. Halimah membandingkan jejaring sosial Facebook dimana terdapat aplikasi Facebook Lite untuk sistem aplikasi media sosial yang lebih ringan dan menghemat pengeluaran pulsa kuota internet.
“…Facebook itu ada Facebook Lite bahkan ketika kita akses Facebook di lewat browser di handphone kamu kuota yang dimakan itu ngga terlalu banyak. Sementara Twitter kamu ngga bisa akses, susah untuk mengakses via Web karena cenderung lebih berat dan ngga punya Twitter lain, Twitter yang gratisan dan tidak berbayar” (Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018).
Analisis terhadap karakteristik media sosial berupa konten oleh pengguna oleh akun Twitter PSI @psi_id adalah bahwa karakteristik ini sebaiknya dimanfaatkan oleh PSI semaksimal mungkin khususnya sebagai partai pendatang baru. Melalui karakteristik ini, ajang komunikasi politik tidak lagi terpaku pada cara konvensional seperti tatap muka (face to face) hingga penggunaan media massa. Melalui media sosial seperti Twitter, PSI dapat mengurangi anggaran pengeluaran (cost production) yang relatif tinggi nominamlnya apablia menggunakan media konvensional. Hal ini tentu berbeda dengan kebanyakan partai politik saat ini yang masih bertumpu pada media konvensional seperti salah satu contohnya pada partai pendatang baru Perindo yang diketuai oleh Harry Tanoesoedibjo yang sering melakukan pemasaran politik melalui media yang dimilikinya yaitu MNC Group.
Adapun melalui karakteristik ini informasi yang diunggah tidak harus diproduksi oleh pemilik akun. Hal tersebut dikarenakan pemilik akun Twitter dan mengunggah ulang kembali kicauan dari akun lain untuk dibagikan kepada pengikutnya. Peneliti memeberikan apresiasi terkait administrator Twitter PSI yang memberikan kebebasan bagi siapapun pelaku dan pengguna akun Twitter dalam hal berbagi informasi. Oleh karenanya tidak heran apabila aktifitas timeline Twitter PSI juga dipenuhi oleh hasil Retweet dari unggahan orang lain. selama informasi tersebut masih mengikuti norma sosial, dan aturan yang berlaku baik hukum maupun aturan yang ada pada Twitter.
Gambar 22. Aktivitas Retweet akun Twitter PSI, dari Twitter @psi_id, 2018b
Konten yang sering di unggah kembali tentunya yang sesuai dengan pandangan sikap politik Partai Solidaritas Indonesia. Seperti dilakukan oleh pengguna Twitter dengan nama akun @uki23 dimana dirinya mengunggah foto disertai dengan keterangan yang menjelaskan bahwa pada hari tersebut PSI melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi sebagai tindakan nyata dari mengugat UU MD3 yang dinilai bertentangan dengan prinsip-prinsip praktek demokrasi. Melakukan Retweet dapat memberikan informasi tanpa harus memproduksi informasi tersebut secara pribadi. Dikarenakan informasi tersebut berasal dari orang lain asalkan dalam konten informasi tersebut sesuai dengan arah pandangan politik PSI.
4.2.7 Penyebaran (Share)
Apa yang menjadi ciri khas lainnya yang terakhir pada media sosial seperti Twitter menurut Benkler dan Cross dalam (Nasrullah, 2017, p.33) adalah bahwa media sosial tidak hanya memiliki fungsi untuk menghasilkan atau memproduksi konten dan informasi namun juga memiliki fungsi untuk sharing atau penyebaran. Ditambah luasnya cakupan wilayah distribusi konten pada media sosial seperti Twitter menjadikannya sebagai salah satu media yang paling berpengaruh.
Terkait dengan komunikasi politik, penyebaran dalam hal ini dapat seperti berupa bahasan oleh orang lain, tokoh politik, public figure ataupun lembaga lain hingga media. Seperti yang pernah diulas oleh media online Jerman untuk Indonesia yaitu Deutsche Welle (DW.com) pada tanggal 30 Mei 2018 yang mengulas tentang Partai Solidaritas Indonesia lalu di kicaukan melalui akun Twitternya yang kemudian di unggah kembali oleh akun Twitter @psi_id.
Gambar 23. Media Online yang membahas tentang PSI, dari Twitter @psi_id, 2018h
Proses penyebaran yang dilakukan oleh akun Twitter @psi_id pada dasarnya hanya sekedar menggunakan fitur-fitur yang ada pada Twitter. Fitur yang mendukung aktivitas penyebaran seperti Retweet, pada fitur Retweet sebagai administrator Halimah mengakui bahwa tidak ada paksaan bagi siapapun jika ingin menyebarkan konten atau informasi yang berasal dari Twitter PSI. Namun sebagaimana yang sudahdi jelaskan peneliti jika pada awalnya dirinya memiliki niatan untuk meminta setiap kepengurusan baik cabang, wilayah maupun daerah agar memiliki media sosial termasuk Twitter masing-masing. Hal tersebut guna membantu dalam proses penyebaran informasi yang ada pada Twitter. Setelah beberapa pertimbangan yang terkait dengan biaya pengeluaran dan kemampuan maka niat tersebut diurungkan. Meski halnya demikian sejumlah akun cabang ataupun wilayah yang memiliki Twitter tetap biasa aktif dalam menyebarkan informasi dari akun@psi_id. Seperti yang dilakukan oleh pengurus Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Aceh yang memiliki akun @psi_aceh.
Gambar 24. Aktivitas Retweet Akun Twitter PSI Aceh, dari Akun Twitter PSI, 2018a
Melalui akunnya @psi_aceh, konten yang diunggah oleh akun resmi Twitter @psi_id dibantu disebarkannya lagi melalui fitur Retweet. Hal tersebut dimaksudkan agar pengikut (followers) pada akun @psi_aceh yang belum mengikuti akun Twitter resmi PSI dapat juga mengetahui informasi dari kepengurusan pusat PSI. Hal ini juga yang dilakukan oleh akun Twitter cabang kepengurusan PSI lainnya. Fitur Retweet dalam proses penyebaran juga dilakukan oleh sebagian besar pengurus dalam kepartaian. Banyak pengurus dalam kepengurusan PSI yang memiliki jumlah pengikut (Followers) yang sangat banyak. Seperti yang dilakukan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PSI memiliki pengikut (followers) sebanyak 91.9 ribu. Tsamara juga turut aktif dalam merespon aktivitas Twitter @psi_id melalui fitur Retweet seperti halnya dalam kegiatan kunjungan yang dilakukan para pimpinan dan pengurus pusat PSI ke istana negara untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Gambar 25. Aktivitas Retweet Pengurus PSI, dari Akun Twitter PSI, 2018d
Bukan hanya Tsamara Amani saja, namun proses penyebaran konten dari @psi_id juga dibantu oleh pengurus, calon legislatif terpilih hingga para simpatisan partai. Sehingga apa yang ada dalam konten tersebut dapat dilihat oleh masyarakat lebih luas lagi. Seperti yang pernah dilakukan oleh Rian sebagai bagian dari kepengurusan PSI di wilayah Bekasi. Dirinya mengatakan bahwa,
“Retweet itu pernah, komen jarang. Karena kalau misalkan komen itu yang cuma kita kontra aja”, (Fauzan, Wawancara Data Primer, 31 Mei 2018).
Penyebaran pada Twitter juga dapat dilakukan melalui fungsi tagar (Hashtag). Hal ini memang sering kali dilakukan dengan sengaja oleh PSI khususnya dalam hal penyebaran konten kampanye melalui media sosial agar dapat memudahkan khalayak untuk berpartisipasi. Semakin banyak yang berpartisipasi, tentu saja penyebarannya akan semakin luas dan dapat menjadikan konten tersebut sebagai topik teratas (trending topic) di nasional hingga internasional. Menurut portal online analisis Twitter, Twitonomy.com dalam rentang 14 September 2017 hingga 6 Juni 2018 ada sepuluh tagar (Hashtag) yang digunakan PSI dalam melakukan penyebaran konten informasinya. Tagar-tagar tersebut adalah #solidaritasindonesia, #psinomor11, #psigugatuumd3, #psilolosverifikasi, #psimenuju2019, #psi, #psi11, #samasama, #danikcalegpsi, #psilolos2019.
Gambar 26. Data Aktivitas Penggunaan Hashtag Twitter @psi_id, dari Twitonomy.com, 2018
Halimah mengungkapkan bahwa,
“Kita coba cari cara untuk berenang ke atas diantara lautan informasi. Banyak sekali informasi yang diterima masyarakat dari internet, dan kita harus keliatan outstanding biar keliatan. Caranya ya itu bikin Trending topic” (Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018).
Banyaknya informasi yang ada pada Twitter seper-sekian detiknya maka sebagai administrator fitur tagar juga memiliki fungsi lain yaitu agar konten atau kampanye yang dilakukan oleh PSI selalu dapat terlihat dan bisa diketahui oleh masyarakat luas.
Analisis terkait hal karakteristik penyebaran pada media sosial, peneliti menemukan hal yang menarik yaitu Twitter bukan hanya digunakan sebagai media penyebaran informasi pada medianya sendiri atau bahkan ke media sosial lainnya. Halimah sebagai administrator Twitter memiliki strategi lain agar dapat menyebarkan konten informasi dari @psi_id untuk dapat menembus media mainstream seperti halnya (Televisi, radio, surat kabar serta majalah). Strategi yang dilakukan adalah dengan membuat kegaduhan pada Twitter melalui aktivitas yang provokatif tapi masih dalam batas kewajaran. Halimah mengatakan bahwa,
“Itu adalah salah satu trik kita untuk masuk ke media mainstream. Karena kita ngga punya duit, kita ngga punya media mainstream. So, kita bikin keributan di dunia maya. Segala sesuatu yang bikin ribut di duni maya pasti di cover oleh media mainstream,” (Halimah, Wawancara Data Primer, 4 Juni 2018).
Peneliti mengapresiasi terkait usaha yang dilakukan oleh administrator PSI terkait tujuan agar media-media mainstream ingin mengangkat berita mengenai PSI. Halimah mengakui bahwa partainya tidak memiliki alokasi anggaran khusus terkait dengan iklan-iklan politik untuk ditayangkan di media mainstream karena biayanya yang sangat mahal. Akun Twitter @psi_id selalu berusaha memanfaatkan Twitter bukan hanya sebagai penghasil informasi kepada masayarakat namun juga berusaha untuk menyebarkan pesan tersebut secara luas agar khalayak khususnya pengguna Twitter dapat mengenali Partai Solidaritas Indonesia lebih dalam.
4.3 Pembahasan
Partai Solidaritas Indonesia banyak menggunakan media sebagai sarana komunikasi politiknya salah satunya adalah media sosial. Pemanfaatan media sosial sebagai sarana komunikasi politik untuk saat ini sudah merupakan langkah tepat terlebih penduduk Indonesia memiliki bonus demografis mayoritas usia muda produktif. Hanya saja, faktor penentu dari suksesnya pesan komunikasi politik juga berasal dari komunikator dan isi pesan. Terkait hal tersebut komunikasi politik yang dilakukan oleh Partai Solidaritas Indonesia berlangsung secara dinamis. Hal ini dikarenakan komunikasi politik berlangsung tidak lagi secara konvensional yang mengacu pada komunikasi tatap muka (face to face) dan penggunaan media mainstream (televisi, radio, surat kabar). Komunikasi dengan menggunakan media sosial merupakan salah satu bentuk dari Computer Mediated Communication (CMC). CMC sendiri menurut John December (dalam Thurlow, Lengel, & Tomic, 2004, p. 15) merupakan proses komunikasi yang dilakukan melalui perangkat komputer dengan melibatkan orag yang kemudian terlibat lama proses membentuk media dalam berbagai tujuan.
Melalui karakteristik CMC yang dikemukakan oleh Kevin B Wright dan Lynne M Webb dalam (Puspita, 2015, p.207) , Partai Solidaritas Indonesia melakukan komunikasi secara berkesinambungan dikarenakan pesan yang disampaikan dapat selalu diperbarui sesuai dengan aktivitas terbaru dari PSI (sinkronitas). Dalam hal kerahasiaan dan privasi PSI juga memanfaatkan fitur yang ada pada Twitter seperti fitur pesanlangsung (Direct Message) dimana PSI hanya dapat mengirim dan menerima pesan dengan seorang pengguna tanpa diketahui pengguna lain (anonimitas). PSI juga memiliki kebebasan dalam hal penyuntingan konten dan penyebaran seperti apa yang dijelaskan pada karakteristik media sosial berupa konten oleh pengguna, namun pada CMC hal ini disebut dengan (kustomisasi).
Pemanfaatan Twitter oleh PSI guna sebagai fasilitator dalam komunikasi dua arah antara PSI dengan calon pemilihnya (potential voters), pengurus dengan pengurus, dan pelaku politik lain diluar PSI hal ini dalam CMC yang disebut dengan interaktivitas. Perihal dengan simulasi sebagai bagian dari refleksi dunia nyata, maka pada CMC hal ini disebut dengan kehadiran sosial dimana PSI memanfaatkan Twitter sebagai sarana pendekatan langsung kepada mayarakat. Terlebih pengguna Twitter di Indonesia memiliki jumlah yang besar maka secara hal tersebut PSI berusaha manfaatkan untuk memperoleh engagement. Engagement positif pada komunikasi politik dapat terjadi secara ramai apabila adanya kesamaan sifat dan tujuan antara PSI dengan pemilih potensialnya (potential voters) dalam CMC hal ini disebut dengan homogenitas pengguna.
Dengan demikian, meskipun media sosial bukan faktor utama dalam mempengaruhi orang untuk mengubah sikap namun media sosial masih memiliki kemampuan untuk mengubah pola pikir seseorang. Dalam hal ini politik praktis yang dijadikan bahan komoditas Partai Solidaritas Indonesia kepada pemilih potensialnya agar menjadi sesuatu yang popular di semua kalangan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif. Objek penelitian ialah akun Twitter Partai Solidaritas Indonesia dengan nama @psi_id. Akun Twitter tersebut didirikan sejak Maret 2015 yang dikelola oleh satu orang administrator. Pemanfaatan Twitter tersebut guna memberikan infomasi dan melakukan interaksi kepada pemilih potensial PSI untuk kedepannya. Terkait hal tersebut, penelitian ini dianalisis melalui tujuh karakteristik media sosial yang diungkapkan oleh (Nasrullah, 2017, p.16):
Jaringan (Network) dimana pada bagian ini Twitter PSI memanfaatkannya sebagai sarana penghubung antara PSI dengan pemilih potensialnya (potential voters), pengurus dengan pengurus, serta PSI dengan pelaku politik lain.
Informasi (Information) dimana PSI memanfaatkan Twitter sebagai sarana produksi informasi mengenai profil dan aktivitas PSI, sosialisasi pendidikan politik dan membahas isu terkini.
Arsip (Archive) dimana PSI memanfaatkan fitur arsip pada Twitter guna sebagai dokumentasi sekaligus bahan evaluasi untuk membuat strategi politik dan arah politiknya.
Interaksi (Interaction) dimana pada Twitter, PSI melakukan interaksi kepada pemilih potensialnya (potential voters), pengurus dengan pengurus, serta PSI dengan pelaku politik lain dengan fokus membuat serta meningkatkan engagement.
Simulasi (Simulation) dimana PSI memanfaatkan Twitter sebagai sarana pendekatan langsung secara virtual yang tidak bisa dilakukan secara nyata dikarenakan keterbatasan ruang dan waktu.
Konten oleh pengguna (User Generated Content) dimana PSI memberikan kebebasan kepada pengikutnya untuk ikut serta dalam merespon dan memberikan informasi terkait politik dan PSI.
Penyebaran (Share) dimana PSI memanfaatkan fitur yang ada pada Twitter sebagai media penyebaran untuk menjangkau publik dengan luas bahkan sebagai strategi untuk menembus media massa mainstream secara gratis.
Hambatan yang dilalui Partai Solidaritas Indonesia adalah terkait kontrol yang begitu bebas pada pengguna Twitter. Solusi untuk menanggapi masalah dan kekurangan pada Twitter dalam pemanfaatan komunikasi politik adalah pelaku politik dalam hal ini Partai Solidaritas Indonesia sebaiknya memanfaatkan media sosial lainnya secara maksimal. Dikarenakan setiap media sosial memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Dapat disimpulkan bahwa akun Twitter @psi_id memiliki dampak positif terlebih sebagai sarana komunikasi politik yang lebih dinamis dan efisien dikarenakan tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun disisi lain, Twitter sebagai media sosial rentan akan terjadinya blunder jika terdapat kesalahan dalam pemilihan dan penulisan konten. Hal tersebut dikarenakan efek penyebaran yang begitu cepat dan luas hingga dapat di simpan oleh pengguna lainnya secara mudah.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Akademis
Saran akademis yang peneliti ajukan adalah agar dilakukan penelitian lanjutan yang meneliti tentan pemanfaatan Twitter sebagai media online komunikasi politik dari partai politik. Penelitian lanjutan tersebut diharapkan dapat meneliti bukan hanya partai politik namun juga subjek dan objek politik lainnya. Nantinya media sosial akan terus berkembang, memperbaharui sisetemnya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan khalayak di masa yang akan datang. Oleh karenanya penting juga penelitian lanjutan dilakukan untuk meneliti media sosial lain yang sedang berada di posisi atas dalam trending. Dengan demikian, akan didapatkan media online atau media sosial yang ideal dalam hal pelaksanaan komunikasi politik ataupun kegiatan politik lainnya. Peneliti juga memberikan saran kepada penelitian selanjutnya untuk menguji temuan-temuan yang didapatkan sebagai hasil dari penelitian ini.
5.2.2 Saran Praktis
Bagi para pelaku politik khususnya partai politik sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu mengenai karakteristik media sosial yang akan digunakan sebagai saran media komunikasi politik. Media yang tepat akan memberikan kahalayak yang tepat sehingga konten atau pesan dapat ditujukan kepada target khalayak (target audience) secara tepat.
Melihat kembali karakteristik Twitter, adalah penting bagi para pelaku politik untuk menggunakan Twitter sebagai media pembangun engagement atau interaksi dalam hal membahas suatu isu ataupun memberikan informasi. Pelaku politik yang menggunakan Twitter sebaiknya menggunakan gaya bahasa yang ringan dan sederhana terkait dengan pengguna Twitter yang merupakan generasi muda milenial serta keterbatasan karakter yang ada pada Twitter itu sendiri.
Saran praktis lainnya adalah sebaiknya melakukan interaksi yang aktif dengan khalayak atau pengikutnya di Twitter. Terlebih dapat melakukan riset lanjutan terkait Twitter. Pemanfaatan fitur-fitur pada Twitter secara fungsional dan maksimal jam atau waktu efektif kapan informasi atau konten sebaiknya diunggah pada akan dapat menambah pengaruh serta jangkauan wilayah dari penyebaran konten atau informasi yang diberikan karena terdapat sub menu topik teratas (trending topic) yang akan membantu menyebarkan konten secara nasional hingga internasional.
Copyright Notice
© Licențiada.org respectă drepturile de proprietate intelectuală și așteaptă ca toți utilizatorii să facă același lucru. Dacă consideri că un conținut de pe site încalcă drepturile tale de autor, te rugăm să trimiți o notificare DMCA.
Acest articol: Total Pages : 119 Pages, 43 Attachments [307938] (ID: 307938)
Dacă considerați că acest conținut vă încalcă drepturile de autor, vă rugăm să depuneți o cerere pe pagina noastră Copyright Takedown.
