73 KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA Ichsan Jurusan… [600297]

73 KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN KONVENSIONAL
DITINJAU DARI DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA

Ichsan
Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Pontianak
Email: ichanida@yah oo.com

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan pembelajaran konvensional ditinjau dari
disiplin belajar mahasiswa. Penelitian dilaksanakan di Jurusan Teknologi Pertanian
Politekni k Negeri Pontianak, dengan populasi mahasiswa semester I peserta mata kuliah
Matematika sebanyak empat kelas dan sampel dipilih secara acak sebanyak dua kelas.
Metode yang digunakan adalah eksperimen, dengan bentuk quasy experiment dan
rancangan factorial design dengan desain faktorial 2 x 3. Data dianalisis dengan
statistik deskriptif dan Anava. Dari hasil penelitian diperoleh simpulan, (1) hasil belajar
model pembelajaran kooperatif tipe TGT tidak lebih baik dari konvensional; (2) dengan
model pembelajar an TGT makin tinggi disiplin belajar makin baik hasil belajar; dan (3)
dengan pembelajaran konvensional hasil belajar dengan disiplin sedang lebih baik.

Kata kunci : model pembelajaran, kooperatif, student: [anonimizat] ,
konvensional, disiplin belajar

PENDAHULUAN
Merujuk pada pengalaman penulis
mengajar mata kuliah matematika di Ju –
rusan Teknologi Pertanian Politeknik Ne –
geri Pontianak selama beberapa tahun.
Terdapat kelemahan mendasar mahasiswa
yang perlu mendapat perhatian. Kele –
mahan terseb ut terutama adalah pengu –
asaan matematika dasar yang sangat
lemah.
Matematika dasar yang penulis mak –
sudkan adalah materi matematika yang
berkaitan dengan operasi hitung dasar,
operasi dasar aljabar dan operasi bentuk
aljabar. Materi ini sejatinya telah d iberikan
dan dikuasai sejak mereka duduk di
bangku sekolah dasar. Namun dari bebe –
rapa kali tes dalam beberapa tahun yang
penulis berikan diperoleh hasil kemam –
puan dasar mahasiswa mengenai operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian masih ha rus dibenahi.
Secara umum kelemahan tersebut
tidak mudah untuk ditangani secara
mendasar. Usaha yang penulis lakukan
adalah memberikan pengalaman belajar
dengan menerapkan model pembelajaran
yang variatif. Salah satu model adalah
model pembelajaran koopera tif tipe Teams
Games Tournament (TGT) yang meru –
pakan model pembelajaran kooperatif yang
menggunakan turnamen akademik, dan
menggunaka n kuis -kuis dan sistem skor
kemajuan individu, di mana para maha –
siswa berlomba sebagai wakil tim mereka
dengan anggota ti m lain yang kinerja aka –
demik sebelum nya setara seperti mereka.
Untuk mengetahui pencapaian dalam
penerapan model kooperatif tipe TGT,
peneliti mengkomparasikan dengan kon –

74

Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament dan Konvensional
Ditinjau dari Disiplin Belajar Mahasiswa vensional. Pembelajaran konvensional ada –
lah pembelajaran yang sudah pe neliti lak-
sanakan selama ini, yaitu pembelajaran de –
ngan metode ceramah divariasikan de ngan
diskusi, tanya jawab dan penugasan
Pemilihan model ini mengacu pada
pendapat Rusman (2011:133) yang menga –
takan bahwa model pembelajaran dapat
dijadikan pola pilihan, artinya p ara dosen
boleh memilih model pembelajaran yang
sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan
pendidikannya. Sebelum menentukan mo –
del pembelajaran yang akan digunakan
dalam kegiatan pembelajaran, ada bebe –
rapa hal yang harus dipertimbangkan
dosen.
Dalam pemili han tersebut seorang
dosen harus menguasai berbagai model
pembelajaran dan metode yang sesuai
dengan materi pelajaran, keadaan maha –
siswa, serta mengutamakan model pembe –
lajaran yang berorientasi kepada maha –
siswa.
Untuk menyetarakan perbandingan
karena p embelajaran kooperatif merupakan
pembelajaran berkelompok maka pembe –
lajaran konvensional yang peneliti lakukan
secara berkelompok juga.
Menurut Slavin (20 10:4), pembe –
lajaran kooperatif merujuk pada berbagai
macam metode pembelajaran dimana para
mahasiswa bekerja dalam kelompok –
kelompok kecil untuk saling membantu
satu sama lainnya dalam mempelajari
materi. Slavin dkk . juga menyatakan
bahwa model ini tidak hanya unggul dalam
membantu mahasiswa memahami konsep
yang sulit, tetapi juga sangat berguna
untuk me numbuhkan kemampuan berpikir
kritis, bekerja sama, dan membantu teman.
Selanjutnya hal yang penting yang
mempengaruhi mahasiswa dalam belajar matematika dasar adalah disiplin. Disiplin
adalah ketaatan pada peraturan yang berla –
ku. Dalam hal ini adalah dis iplin yang
dimaksudkan adalah disiplin dalam me –
ngerjakan soal -soal matematika yang sa –
ngat taat aturan.
Berdasarkan latar belakang di atas
maka masalah dalam penelitian ini adalah
(1) Apakah terdapat pengaruh model
pembelajaran terhadap hasil belajar
mahasiswa (2) Apakah terdapat pengaruh
disiplin terhadap hasil belajar mahasiswa?
Apakah terdapat interaksi antara model
pembelajaran dan disiplin terhadap hasil
belajar mahasiswa?

METODE
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen.
Bentuk penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah eksperimen semu
dengan rancangan factorial design .
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa peserta mata kuliah
matematika sebanyak empat kelas. Sampel
dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas,
satu kelas sebagai kelas eksperimen 1 de –
ngan penerapan model pembelajaran TGT
dan satu kelas lainnya sebagai kelas eks –
perimen 2 dengan penerapan pembela –
jaran konvensional .
Pada penelitian ini teknik komuni –
kasi tak langsung digunakan unt uk menge –
lompokkan mahasiswa pada masing -ma-
sing kategori disiplin. Disiplin dibagi
menjadi tiga kelompok, disiplin tinggi,
sedang dan rendah. Alat yang digunakan
berupa angket yang dianalisis dengan skala
Likert. Untuk hasil belajar digunakan tek –
nik peng ukuran dengan alat pengumpul
data adalah tes.

75

Vokasi , Juni 2014, Th. X, No. 1 Sebelum dipergunakan angket dan
tes divalidasi, diujicobakan, dianalisa item
dan dianalisa butir item meliputi indeks
kesukaran, daya pembeda, validitas dan
reliabilitas.
Data penelitian yang diperoleh
dianali sis dengan teknik analisis data yaitu
Anava dua jalan sel tak sama, karena
dalam penelitian ini terdapat dua variabel
bebas yang diselidiki dan setiap selnya
tidaklah sama.

HASIL
Tabel 1. Data Angket Disiplin Belajar
Byk mhs Disiplin Belajar
Tgi Sdg Rdh
TGT 8 11 7
Konvensional 4 13 7
Tabel 2. Hasil Tes Hasil Belajar
Model
Pembelajaran N
X S
TGT 26 67,31 14,26
Konvensional 24 62,50 14,80

Tabel 3. Tes Hasil Belajar Berdasarkan
Tingkat Disiplin
Disiplin N
X S
Tinggi 12 75,93 11,68
Sedang 24 64,5 13,09
Rendah 14 55,56 13,43

Uji Keseimbangan
Tabel 4. Uji normalitas data awal
Kelas Penelitian
maksL
tabelL Keterangan
TGT 0,061 0,173 Normal
Konvensional 0,143 0,173 Normal

Tabel 5. Uji homogenitas data awal
Hasil Belajar Varians Fhitung Ftabel Keterangan TGT Konvensional
195,45 210,07 1,075 1,967 Homogen
Tabel 6. Uji keseimbangan data awal
Hasil Belajar
Mahasiswa Nilai
Ideal Nilai Rata -rata Kelompok Nilai
Nilai
Keputusan
TGT Konvensional
100 67,308 62,036 1,30 2,01 Diterima

Uji Prasyarat Anava
Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas N Lmaks Daerah Kritis Keputusan uji Kesimpulan
TGT 26 0,061 0,173 Ho diterima Normal
Konvensional 24 0,143 0,73 Ho diterima Normal
Tinggi 12 0,152 1,242 Ho diterima Normal
Sedang 24 0,144 0,173 Ho diterima Normal
Rendah 14 0,159 0,227 Ho diterima Normal
Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas
Hasil
Tes H asil
Belajar Kelompok Fhit Ftab Keputusan Keterangan
Model Pembelajaran 0,832 3,841 H0 diterima Homogen
Kelompok
2
obs
2
tabel Keputusan Keterangan
Disiplin Mahasiswa 0,247 5,991 H0 diterima Homogen

76

Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament dan Konvensional
Ditinjau dari Disiplin Belajar Mahasiswa Uji Hipotesis
Tabel 9. Rangkuman hasil uji anava dua jalan sel tak sama
Sumber JK dK RK Fobs Fα P
Model Pembelajaran (A) 51,780 1 51,780 0,309 4.06 <0.05
Disiplin Belajar (B) 3266,065 2 163,033 9,734 3.21 <0.05
Interaksi (AB) 275,765 2 137,882 0,822 3.21 <0.05
Galat 7381,680 44 167,765 – – –
Total 10975,290 49 – – – –

Uji Komparasi Ganda
Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata Antara Kolom Pada Masing -Masing
Kategori Disiplin Belajar
No H0 Fhitung Fα Keputusan Uji
1
6,169 6,42 Ho Diterima
2
15,845 6,42 Ho Ditolak
2
4,183 6,42 Ho Diterima

PEMBAHASAN
Pada efek utama baris (A), H 0A
diterima. Hal ini berarti tidak terdapat
perbedaan hasil belajar antara mahasiswa
yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan mahasiswa
yang menggunaka n pembelajaran konven –
sional. Hasil ini bertentangan dengan hasil
penelitian Rima Oktaviani dkk. (2012) yang
memperoleh hasil pembelajaran dengan
TGT lebih baik dari konvensional di SMP
Negeri 2 Bulupesantren.
Demikian juga dengan penelitian
Noviana Dini R ahmawati (2011) yang
memperoleh hasil pembelajaran TGT
menghasilkan prestasi belajar matematika
yang lebih baik dibandingkan dengan
model pembelajaran NHT di SMP Negeri
Se-Kabupaten Grobogan.
Perbedaan ini terjadi dapat dise –
babkan oleh beberapa hal. Hal y ang utama
adalah di awal perkuliahan beberapa maha –
siswa masih belum beradaptasi dengan
perubahan suasana belajar dan perubahan
lingkungan.
Pada efek utama kolom (B), H 0B
ditolak. Berarti terdapat perbedaan hasil
belajar siswa yang mempunyai disiplin
tinggi, sedang dan rendah. Hasil ini menun –
jukkan hasil belajar mahasiswa yang memi –
liki disiplin semakin tinggi semakin baik
hasil belajarnya pada TGT. Hasil ini dapat
disesuaikan dengan penelitian Noviana
(2011) yang berkaitan dengan aktivitas
belajar siswa .
Pada efek utama interaksi (AB), H 0AB
diterima. Hal ini berarti tidak terdapat
interaksi antara model pembelajaran dan
disiplin belajar mahasiswa terhadap hasil
belajar mahasiswa, yang berarti tidak terda –
pat perbedaan hasil belajar antara maha –
siswa yang diberikan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan mahasiswa
yang diberikan pembelajaran konvensional
pada setiap kelompok disiplin belajar. Sela –
in itu tidak terdapat perbedaan hasil belajar
mahasiswa antara masing -masing kelompok
disiplin .

77

Vokasi , Juni 2014, Th. X, No. 1 Secara detail dari uji komparasi rata –
rata: (1) Maha siswa yang memiliki disiplin
tinggi mempunyai hasil belajar yang sama
baiknya dengan maha siswa yang memiliki
disiplin sedang ; (2) Maha siswa yang memi –
liki disiplin tinggi mempunyai hasil belajar
yang lebih baik daripada maha siswa yang
mem iliki disiplin rendah ; dan (3) Maha –
siswa yang memiliki disiplin sedang
mempunyai hasil belajar yang sama ba –
iknya dengan maha siswa yang mem iliki
disiplin rendah .

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data seca ra
umum dapat disimpulkan hasil penelitian
sebagai berikut: (1) Hasil belajar yang ma –
hasiswa yang diberikan TGT dan konven –
sional sama -sama memberikan hasil belajar
yang lebih baik; (2) Hasil belajar maha –
siswa dipengaruhi oleh tingkat disilin ma –
hasiswa ; dan (3) Hasil belajar antara maha –
siswa yang diberikan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan mahasiswa
yang diberikan pembelajaran konvensional
pada setiap kelompok disiplin belajar itu
sama.
Saran
Saran yang dapat disampaikan
berdasarkan hasil p enelitian ini adalah
dalam pembelajaran konvensional maha –
siswa hendaknya diberikan penekanan
disiplin sedang agar lebih fleksibel sedang
dalam pembelajaran TGT semakin baik
disiplin mahasiswa akan semakin baik hasil
belajarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Oktaviani, Rima., Mujiyem Sapti, Puji
Nugraheni. (2012). Eksperimentasi
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi
Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri
2 Buluspesantren Tahun Pelajaran
2011/2012. Makalah dipresen tasikan
dalam Seminar Nasional Matematika
dan Pendidikan Matematika, 10
November 2012 di Jurusan
Pendidikan Matematika FMIPA
UNY.
Rahmawati, Noviana Dini. (2011).
Eksperimentasi Model Pembelajaran
Kooperatif TGTdan Number Heads
Together (NHT) Pada Materi Pokok
Persamaan Linear Dua Variabel
Ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa
SMP Negeri Se -Kabupaten
Grobogan. Prosiding Seminar
Nasional Matematika. Surakarta.
Hlm. 98 -110.
Rusman. (2011). Model -Model Pembe –
lajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Slavi n, R. E. (2010). Cooperative Learning .
Bandung: Nusa Media.

Similar Posts